اللهُ أكْبَرُ × 9
اللَّهُ
أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ
بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ
إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَه وأعزّ
جنده وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ اللهُ
أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
أما بعد، }
أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي
وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ {،
وقال تعالى: يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ .
Allâhu Akbar 9X, Lâ ilâha illaLlâhu HuwaLlâhu Akbar, Allâhu Akbar WaliLlâhilhamd.
Ma'âsyiral Muslimîn RahimakumuLlâh,
Alhamdulillâhi Rabbi al-âlamîn,
segala puji kita panjatkan ke hadhirat Allah Swt, Tuhan semesta alam.
Dialah Pencipta dan Penguasa langit dan bumi dan segenap alam raya.
Dialah satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan tiada sekutu bagi-Nya.
Dia pula yang telah memberikan anugerah kepada kita petunjuk hidup yang
lurus, dîn yang haq, dan risalah yang adil lagi sempurna, yakni Islam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada baginda Rasulullah
Saw, beserta keluarga, para shahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang
berjuang tak kenal lelah untuk menerapkan dan menyebarluaskan risalah
Islam ke seluruh pelosok dunia hingga akhir zaman.
Allâhu Akbar 3X, WaliLlâhilhamd
Ma'âsyira al-Muslimîn Rahimakumullâh,
ٍSetelah
kita lalui bulan penggemblengan fisik dan mental serta intelektual oleh
Allah SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah itu, semoga Allah SWT
berkenan memberikan derajat muttaqin kepada kita sekalian. Semoga bulan
Ramadhan 1430H yang telah kita lalui dengan shiyam dan qiyam Ramadhan
betul-betul membakar dosa-dosa kita dan membuat kita hari ini di, di
tanggal 1 Syawal ini, betul-betul memulai lembaran baru tanpa dosa.
Dan semoga taqarrub
kita kepada Allah SWT selama sebulan penuh di bulan Ramadhan
meningkatkan kesadaraan kita akan hubungan kita sebagai hamba Allah SWT
dengan Sang Khalik Penguasa Langit dan Bumi, dan semakin sadar bahwa
misi hidup kita di dunia hanyalah beribadah kepada-Nya, baik secara
khusus seperti sholat, shaum, dan bayar zakat, juga ibadah secara umum
seperti bekerja, menuntut ilmu, dan berdakwah mengajak manusia ke jalan
Allah SWT. Dengan melaksanakan ibadah shiyam Ramadhan dan berbagai
aktivitas ibadah yang menyertainya, serta situasi dan kondisi umat yang
kondusif dalam kebersamaan ibadah kepada Allah SWT seperti yang tampak
pada ramainya suasana I’tikaf di berbagai masjid pada sepuluh malam
terakhir, terasa sekali indahnya dan nikmatnya hidup dalam kesempurnaan
ibadah serta kepasarahan secara menyeluruh kepada Allah SWT.
Masuk
dan larut dalam suasana kehidupan Islam yang menyeluruh itu tentu akan
menjadi lebih indah manakala bisa kita wujudkan kembali pada hari ini
dan seterusnya sekalipun bulan Ramadhan telah berlalu. Dan inilah yang
diperintahkan oleh Allah SWT agar kita wujudkan sebagaimana firman-Nya:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah 208).
Allâhu Akbar 3X, WaliLlâhilhamd
Ma'âsyira al-Muslimîn Rahimakumullâh,
Kehidupan
yang bagaimana yang ditunjukkan oleh Islam buat kita sehingga kita
terkategori masuk Islam secara kaffah dan tidak mengikuti
langkah-langkah setan?
Di dalam tafsir Jalalain
diterangkan bahwa firman Allah SWT di atas turun terhadap sejumlah
orang mantan Yahudi yang masuk Islam, yakni Abdullah bin Salam dan para
sahabatnya, namun mereka masih mengagungkan hari Sabtu dan membenci onta
setelah keislaman mereka. Ayat tersebut merupakan teguran atas sikap
mereka sebagai orang yang sudah bersyahadat menyatakan diri masuk Islam
yang seharusnya hidup sesuai Islam secara total. Firman Allah agar
orang-orang mukmin, apapun asal agama dan kepercayaannya, masuk ke
dalam Islam secara total, maknanya adalah masuk kedalam seluruh
kehidupan yang ditegakkan syariat Islam dalam seluruh aspeknya. Ibnu Katsir
dalam tafsirnya menyatakan bahwa secara umum Allah SWT memerintahkan
kepada para hamba-Nya yang beriman yang membenarkan Rasul-Nya agar masuk
ke keseluruhan Islam dan syariatnya serta beramal melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larang-larangan-Nya
semaksimal mungkin.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa kehidupan Islam yang kaffah adalah
kehidupan yang diterapkan di dalamnya syariat Islam secara menyeluruh.
Dan orang-orang mukmin yang hidup di dalamnya adalah melaksanakan
seluruh titah dan peraturan Allah SWT. Kalau orang-orang mukmin menahan
diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri di siang hari sebulan
penuh di bulan Ramadhan adalah lantaran iman kepada perintah Allah SWT
dalam ayat: “Kutiba ‘alaikumus shiyam, diwajibkan kamu berpuasa” (QS. Al Baqarah 183),
maka orang-orang mukmin juga siap mengorbankan jiwa dan harta untuk
berperang menegakkan kalimat Allah karena iman kepada ayat: “Kutiba alaikumul qital, diwajibkan kamu berperang…” (QS. Al Baqarah 216).
Dan
kehidupan Islam yang kaffah dengan penerapan syariatnya akan menjaga
keselamatan jiwa siapapun yang menjadi warga negara, karena secara
kolektif umat Islam wajib menegakkan hukum qishash (hukum balas bagi
pembunuh dan penyerang fisik tanpa alasan syar’i), sebagaimana
firman-Nya : “Kutiba alaikumul qishash, diwajibkan kalian melaksanakan qishash..” (QS. Al Baqarah 178).
Allâhu Akbar 3X, WaliLlâhilhamd
Ma'âsyira al-Muslimîn Rahimakumullâh,
Dengan demikian hukum syariat Islam tidak terbatas pada ibadah-ibadah
ritual, tapi meliputi segenap peraturan yang wajib ditegakkan dalam
aspek pemerintahan, ekonomi, dan hukum-hukum pidana sebagaimana yang
sudah pernah diterapkan di negeri ini di masa para kesultanan Islam
sebelum datangnya penjajah Belanda yang melikwidasi hukum-hukum Islam
dan menggantinya dengan hukum-hukum kolonial Belanda yang sekuler itu.
Sayangnya, setelah penjajah Belanda meninggalkan negeri ini, hukum-hukum
Islam yang dilikwidasi penjajah Belanda tersebut belum dikembalikan
kepada posisinya. Dan para penguasa yang melaksanakan pemerintahan
sejak Indonesia merdeka hingga hari ini justru mempertahankan hukum
sekuler warisan penjajah itu. Padahal melaksanakan hukum-hukum sekuler
Belanda hakikatnya adalah meninggalkan hukum-hukum Allah SWT dan
mengikuti perintah-perintah setan yang sudah jelas dilarang umat ini
mengikutinya. Sebab, setan pasti menyuruh kepada keburukan buat kita.
Allah SWT berfirman:
{ إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ } [البقرة: 169]،
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui (QS. Al Baqarah 169).
Dan
setan tidak hanya mengajak kepada kesengsaraan hidup di dunia dengan
system-sistem ekonomi dan social politik yang mereka rekayasa, seperti
sistem komunis dan kapitalis, juga pasti akan mengajak umat manusia ke
dalam kesengsaraan abadi di akhirat kelak. Allah SWT berfirman:
و { إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ } [فاطر: 6]؛
karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (QS. Fathir 6).
Oleh karena itu, tugas orang-orang mukmin yang telah lulus dalam
penggemblengan selama bulan Ramadhan adalah menjelaskan kepada umat yang
awam ini tentang keburukan, kepalsuan, dan bahaya sistem setan dengan
segala kesengsaraan yang ditimbulkannya serta berjuang bersama-sama umat
untuk menggantikannya dengan syariat Allah SWT yang kaffah yang akan
menjamin kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.
Selanjutnya,
marilah kita tundukkan diri kita dengan segala kerendahan hati, sambil
menengadahkan tangan kita, untuk memanjatkan doa ke hadirat Allah Swt,
Dzat Yang Mahakuasa, dan Mahaperkasa untuk kemenangan perjuangan umat
Islam membebaskan diri dari dominasi sistem setan imperialis kapitalis,
untuk membangun kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya sebagai hamba
Allah SWT, yaitu kehidupan Islam yang terwujud dalam pelaksanaan
syariah-Nya secara kaffah.
Barakallahu lii walakum!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar