Minggu, 31 Januari 2010

WASPADAI BARAT YANG MENODAI ISLAM


ADA SERANGAN BERENCANA YANG MENODAI AGAMA ISLAM

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mensinyalir, saat ini ada serangan berencana yang sistemik untuk menodai agama Islam. Hasyim yang juga Presiden World Conference on Religions and Peace (WCRP) mengatakan hal itu menyusul tindakan sejumlah oknum di Denmark yang menggelar lomba menggambar kartun Nabi Muhammad SAW.

“Fonemana ini menunjukan bahwa saat ini ada serangan berencana yang dilakukan secara sitematik untuk menodai kesucian agama Islam,” kata Hasyim kepada NU Online di kediamannya di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, Ahad (8/10). Ditegaskannya, ada serangan yang berencana, karena belakangan berulang kali terjadi tindakan yang menyinggung perasaan umat Islam.

Hasyim menambahkan, kejadian itu telah membantah anggapan masyarakat, bahwa umat Islam adalah sumber ektrimisme, karena yang dilakukan umat Islam selama ini hanya sebatas reaksi dari kekecewaan terhadap kejadian yang telah terjadi berulang-ulang.

“Sehingga tidak bisa disalahkan, bahwa serangan terhadap Islam terasa sebuah konspirasi. Pembangunan opini dunia, yang mengesankan Islam sebagai potensi konflik ternyata tidak secara faktual. Reaksi-reaksi umat Islam lebih banyak bersifat reaktif dari pada ofensif,” ungkap Hasyim yang juga mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur ini.

Lebih lanjut, Hasyim meminta kepada umat Islam di seluruh penjuru dunia untuk meningkatkan ikatan persaudaraan, agar tidak mudah dipecah oleh pihak-pihak yang ingin merusak Islam. ”Dengan demikian, maka Umat Islam seharusnya meningkatkan ukhuwah Islamiyah agar tidak tercabik-cabik oleh kekuatan Islamophobia (ketakutan terhadap Islam),” tuturnya.

Sebagai Presiden WCRP, Hasyim merasa berkewajiban menegur pihak-pihak yang menjadi sumber konflik agama tersebut. Sebab, jika hal itu dibiarkan akan semakin meningkatkan konflik agama yang sulit dibendung. ”WCRP berhak dan berkewajiban menegur gerakan-gerakan yang menjadi sumber konflik itu, dari agama apapun,” katanya.

Sebagaimana diketahui, stasiun televisi negara Denmark menyiarkan rekaman video amatir yang memperlihatkan beberapa anggota muda Partai Anti-imigran Rakyat Denmark (DPP) terlibat dalam lomba menggambar kartun yang menghina Nabi Muhammad.

Dalam rekaman itu terlihat beberapa anggota muda yang berusia 20-an dan 30-an tahun sedang minum-minum, bernyanyi dan menggambar kartun Nabi Muhammad.

Wajah-wajah anggota partai itu sengaja dikaburkan. Namun gambar yang mereka buat terlihat jelas. Salah satu kartun menggambarkan Muhammad seperti unta yang sedang buang air kecil dan minum bir. Kartun lainnya memperlihatkan Nabi Muhammad dikelilingi oleh botol-botol bir.

KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD SAW

Khotbah Nabi Muhammad SAW untuk yang terakhir kalinya disampaikan pada 9 Zulhijjah Tahun10 Hijriah di lembah Uranah, Gunung Arafah. Hingga saat ini pada tanggal 9 Zulhijah menandai telah dimulainya ibadah haji, yakni menjalankan rangkaian ritus paling penting dari ibadah haji sebagai peristiwa ziarah terbesar dalam sejarah agama-agama.
Mereka mengenakan pakaian ihram, bergerak dari Mekkah untuk wukuf (berdiam) di Padang Arafah, timur Mekkah, hingga terbit matahari pada 9 Zulhijah. Dari Arafah, mereka kembali ke Mekkah dengan menyinggahi Masy’ar/Muzdalifah (sepanjang malam), bergerak ke dan tinggal di Mina mulai fajar pada 10 Zulhijah (hari raya Kurban), 11, dan 12 Zulhijah.

Nabi Muhammad SAW pernah menegaskan, al-hajju ’Arafah, maksudnya haji adalah berkumpul di Padang Arafah. Semua ras manusia ada di sini, tanpa perbedaan. Ini mencerminkan pandangan Islam yang kuat mengenai egalitarianisme bahwa di mata Tuhan, manusia sama dan sederajat, yang membedakan hanya takwa dan amal saleh, yaitu kerja kemanusiaan yang dilakukan sepanjang hidupnya.

Kenangan yang selalu diingat saat di Arafah adalah Khotbah Terakhir (khutbat-u ‘l-wada’) Nabi, yang menegaskan mengenai prinsip hak asasi manusia (HAM). Saat itu, Nabi sudah mulai sakit-sakitan, yang menyebabkan beliau kemudian wafat. Maka, khotbah Nabi disebut “Khotbah Terakhir”. Nabi mengingatkan, “Wahai manusia, ingatlah Allah! Ingatlah Allah berkenaan dengan agamamu dan amanat-amanatmu. Ingatlah Allah berkenaan dengan orang yang kamu kuasai dengan tanganmu.”

Berikut petikan khotbah terakhir Rasulullah SAW:

Wahai manusia, dengarkanlah baik-baik apa yang hendak Ku katakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini. Oleh karena itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia, sebagaimana engkau menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanatkan kepadamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah engkau sakiti siapapun agar orang lain tidak menyakitimu. Ingatlah bahwa sesungguhnya engkau akan menemui Tuhan-mu dan Dia pasti membuat perhitungan atas segala amalan kalian. Allah telah mengharamkan riba, oleh sebab itu segala urusan yang melibatkan riba tinggalkan mulai sekarang.

Waspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agamamu. Dia telah putus asa untuk menyesatkan kalian dalam dosa besar, maka berjaga-jagalah supaya kalian tidak mengikutinya dalam dosa kecil.

Wahai manusia, sebagaimana kalian menpunyai hak atas isteri kalian, mereka juga mempunyai hak di atas kalian. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kalian maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kalian dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka karena sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kalian yang setia. Dan hak kalian atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kalian tidak sukai ke dalam rumah kalian dan dilarang melakukan zina.

Wahai manusia, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sholat lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kalian, kerjakanlah ‘ibadah Haji’ sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara atas Muslim yang lainnya. Kalian semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainya kecuali dalam Taqwa dan beramal soleh.

Ingatlah, bahwa kalian akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung- jawabkan di atas segala apa yang telah kalian kerjakan. Oleh karena itu waspadalah agar jangan sekali-kali kalian keluar dari landasan kebenaran setelah ketiadaanku.

Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang setelahku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh karena itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kalian. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, yang sekiranya kalian berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al Quran dan Sunnahku.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah ya ALLAH, bahwa telah aku sampaikan risalah Mu kepada hamba-hamba Mu. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

KH.ISHOMUDDIN HADZIK (GUS ISHOM)

Muhammad Ishomuddin Hadzik atau yang biasa di panggil Gus Ishom merupakan cucu Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dari pasangan Chodidjah Hasyim – Muhammad Hadzik Mahbub. Lahir di Kediri, 18 Juli 1965, sejak kecil telah menunjukkan bakat yang mendalam terhadap dunia keilmuan khususnya tentang kitab kuning. Sejak kelahirannya, Ishom kecil telah mendapat sentuhan barakah dari almarhum almaghfurlah KH. Mahrus Aly dan almarhum almaghfurlah KH. Abdul Majid putra KH. Ma’ruf Kedung Lo.
Ketika proses kelahiran yang mengalami sedikit kesulitan, sang ayah M. Hadzik Mahbub sowan kepada almarhum almaghfurlah KH. Abdul Majid agar berkenan memberikan doa agar proses kelahiran putranya berlangsung lancar. Akhirnya almarhum almaghfurlah KH. Abdul Majid memberikan segelas air putih kepada M. Hadzik Mahbub agar diminumkan kepada istrinya. Setelah itu air segera diminumkan oleh M. Hadzik Mahbub kepada istrinya. Tidak lama kemudian, lahirlah bayi laki-laki dirumah sakit Kediri. Segera almarhum almaghfurlah KH. Mahrus Aly dikabari tentang kelahiran tersebut. Ketika almarhum almaghfurlah KH. Mahrus Aly datang ke rumah sakit dan memberi nama bayi laki-laki tesebut dengan nama Ishomuddin.
Setelah itu, kehidupan Ishom kecil dibawa ke Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Sejak kecil, Ishom telah diperkenalkan kepada kehidupan pesantren yang sarat dengan pendidikan agama. Pada usia yang tergolong anak-anak, Ishom telah menunjukkan ketertarikan kepada ilmu-ilmu agama. Pada usia 7 tahun, setiap bulan ramadhan, Ishom kecil selalu melakukan tarawih dimasjid Pondok Pesantren Tebuireng dan selalu berada dibelakang imam. Tujuannya adalah memilh diantara imam-imam yang terbaik bacaan Al-Qur annya agar dia bisa belajar membaca Al-Qur an kepada imam tersebut. Setelah menemukan imam yang bacaannya cocok dengannya, Ishom kecil segera matur kepada sang ibu bahwa dia ingin mengaji Al-Qur an kepada imam itu.
Diluar bulan ramadhan, Ishom kecil juga shalat maghrib berjamaah dimasjid Pondok Pesantren Tebuireng dan selalu berada dibelakang imam. Pada saat itu, shalat jamaah sering dipimpin oleh almarhum almaghfurlah KH. Muhammad Idris Kamali, menantu Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Setiap selesai berdoa’ tak lupa kyai Idris demikian panggilan sehari-hari, selalu meniup kening Ishom kecil sambil diiringi dengan doa barakah.

KH.ISHOMUDDIN HADZIK (GUS ISHOM)


Pada waktu bersekolah di SDN Cukir I, sosok Ishom kecil telah menonjol diantara teman-temannya. Dari segi pelajaran, nilai yang didapat selalu diatas teman-temannya. Pada saat memasuki bangku sekolah lanjutan, Ishom yang telah beranjak remaja, memilih pagi hari untuk bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng dan siang harinya di SMP A. Wahid Hasyim. Sungguh semangat belajar yang sangat kuat untuk usia anak-anak.
Setelah lulus Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng, Ishom memutuskan untuk menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Dibawah bimbingan langsung almarhum almaghfurlah KH. Mahrus Aly, gus Ishom yang telah beranjak remaja semakin mendapat bekal ilmu agama dan kitab kuning semaikin banyak. Ketertarikannya kepada kitab kuning ditambah riyadhah yang kuat, membuatnya semakin lancar dalam menuntut ilmu. Berbagai kitab yang tergolong kitab besar dan tidak semua santri mampu membacanya dan memahaminya, dengan mudah di “lahap” oleh gus Ishom. Otak yang cerdas, pikiran yang cemerlang menjadikannya mudah dalam memahami tentang suatu hal. 11 tahun adalah waktu yang cukup bagi gus Ishom menimba ilmu di pondok pesantrten Lirboyo Kediri, termasuk ketika menjadi santri kilat ketika ramadhan diberbagai pesantren lainnya.
Pada tahun 1991, gus Ishom pulang kembali ke Tebuireng untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari selama nyantri di Pondok Pesantren Liboyo Kediri serta pesantren lainnya. Sikap rendah hati, alim, tidak neko-neko membuat gus Ishom banyak mendapat simpati masyarakat sekitar walaupun baru pulang dari pondok pesantren. Kealimannya dalam hal kitab kuning, membuat gus Ishom bersentuhan langsung dengan karya sang kakek Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Beberapa kitab karya Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari diterbitkan dan dibacanya pada bulan ramadhan di masjid Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang diikuti oleh ribuan peserta sehingga kitab-kitab karya Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari dikenal oleh masyarakat luas. Selain telah menerbitkan sebagian kitab karya kakeknya, gus Ishom juga menulis beberapa kitab yaitu : 1. Audhohul Bayan Fi Ma Yata’allq Bi Wadhoifir Ramadhan. 2. Miftahul Falah Fi Ahaditsin Nikah. 3. Irsyadul Mukminin.
Tidak hanya dalam urusan ilmu agama, gus Ishom cukup memahami tentang masalah sosial, budaya serta politik. Cukup sering tulisannya menghiasi berbagai halaman media massa semisal harian Surya, Jawa Pos, Republika dan lain-lain. Pengalaman menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang, membuat pengalaman politiknya semakin tajam.
Selain menulis kitab dan beberapa artikel di media massa, gus Ishom juga merupakan seorang muballigh yang handal. Lisan yang fasih, bahasa yang lugas serta ilmu yang tinggi, membuat setiap ceramah yang disampaikan olehnya selalu menarik untuk disimak. Tidak banyak orang bisa menulis kitab, artikel, cerpen dan berpidato. Gus Ishom merupakan sosok serba bisa yang diharapkan menjadi kader NU yang mumpuni.
Pada tanggal 23 Januari 2000, setelah menemukan calon istri bernama Nia Dzaniati Anwar yang berasal dari Pacitan, dikomplek pemakaman keluarga Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, gus Ishom melangsungkan pernikahan dengan akad nikah dilakukan oleh gus Dur yang saat itu menjabat presiden. dengan disaksikan oleh para kyai

.Penulis teringat waktu kuliah dulu, beliau sempat menjadi dosen di INSTITUT KEISLAMAN HASYIM ASYARI (IKAHA) beliau memberikan desertasi kuliah yang luar biasa tentang KONTEKSTUALISASI KITAB KUNING , bagaimana mencoba mengaktualisasikan khazanah-khazanah kitab-kitab karya ulama terdahulu yang begitu luar biasa banyaknya. Dan gagasan ini adalah adalah sesuatu yang berharga bagi penulis untuk dapat menginterprestasikan kajian-kajian kitab salaf agar dapat di implementasikan pada masa kini.Dan hingga saat ini gagasan itu hanya sebuah wacana dikalangan ulama NU dan belum ditemukan solusi terhadap gagasan tersebut.

Pada akhir tahun 2002, ketika bulan ramadhan gus Ishom mengalami sakit pada bagian betis yang diduga oleh dokter sebagai gejala asam urat akut. Berbagai pengobatan dilakukan, akan tetapi tidak membawa hasil. Akhirnya ketika sakit yang semakin parah, gus Ishom dirujuk ke Surabaya dan disanalah diketahui bahwa gus Ishom menderita kanker yang tergolong langka dan telah mencapai stadium III. Pengobatan melalui kemoterapi dan berbagai upaya alternatif telah dilakukan. Akan tetapi Sang Maha Kuasa, Allah Robbul ‘Alamiin memiliki kehendak lain. Pada tanggal 26 Juli 2003 pukul 6.30 WIB gus Ishom dipanggil menghadap Allah SWT. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un. Meninggalkan seorang istri dan dua orang anak putra – putri yang bernama Muhammad Hasyim Anta Maulana dan La Tahzan Innallaha Ma’ana. Gus Dur yang mengakadkan nikahnya, Gus Dur pula yang mensholati pertama kali jenazahnya. Akad nikah sebagai pembuka kehidupan baru dilaksanakan di komplek makam keluarga Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Dikomplek itu pula gus Ishom menutup kehidupannya. Gerimis yang turun dimusim kemarau ketika pembacaan talqin seolah menyampaikan duka dan siraman rahmat dari Allah SWT. Selamat jalan kakakku, sahabatku, guruku. Semoga engkau menemukan kedamaian di sisi Allah nan Maha Agung.

TENTANG PERAYAAN MAULID NABI SAW

Sebenarnya masalah tentang perayaan Maulid nabi SAW adalah masalah klasik yang selalu menjadi perdebatan di kalangan Ulama tentang boleh tidaknya mengadakan perayaan Maulid nabi saw. Kaum Nahdiyyin dan majlis-majlis taklim yang di asuh oleh para Habaib selalu mengadakan perayaan maulid setiap tahun atau membaca maulid di setiap diadakanya majlis taklim. Namun belakangan masalah tersebut diangkat kembali oleh sekelompok kaum muda yang anti maulid memvonis bahwa perayaan maulid adalah bid’ah yang harus di berantas. Meraka kaum muda yang anti maulid tersebut harus banyak belajar dari para Ulama shalapus sholeh yang kapasitas keilmuaannya tidak diragukan lagi. Meraka kaum muda anti maulid tersebut berpendapat bahwa mengadakan maulid atau membaca maulid adalah bentuk pengagungan yang berlebihan terhadap nabi Muhammad yang notabennya sebagai manusia. Padahal hingga saat ini apakah ada umat yang menyembah Muhammad saw ?tentu tidak !! Mengadakan dan pembacaan maulid nabi SAW adalah bentuk kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW , betul nabi adalah manusia tapi dia bukan Manusia biasa..nabi dijaga oleh Alloh swt untuk tidak tergelincir dalam melakukan dosa besar dan kecil. Beda dengan kita sebagai manusia biasa.

Siapakah yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid nabi SAW ?
Menurut Al ustadz Prof Dr.Al habib Abdullloh bin Abdul qodir bil Faqih bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid nabi SAW adalah Raja Abusaid Kaukabari bin Zainuddin ali bin Baktikin yang bergelar Malikul Mudhoffar, beliau seorang pemimpin yang terkenal dengan kebesaran dan keberaniannya dan meninggalkan kesan-kesan yang harum terhadap rakyat dan masyarakat sekitarnya yaitu pada abad ke enam, beliau pulahlah yang menyemarakan masjid agung Almudhoffari.
Berkata Assyeck Al alimah Ibnu katsir beliau adalah yang pertama kali mengadakan peringatan hari kebesaran kelahiran nabi Muahammad SAW pada tiap-tiap bulan Robiul awal, saat itu diadakan perayaan yang sangat besardan megah.
demikian sekedar riwayat Raja Almalikul Mudhoffar yang pertama kali mengadakan peringatan maulid nabi SAW sebagaimana dikupas dalam kitab Al maqdis fil amalil maulid karangan imam suyuti dan ktab mir atuzzaman karangan Ibnu Jauzi.

Inilah beberapa pendapat para ulama tentang perayaan Maulid nabi SAW :
1. Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah :
Bahwa mengadakan perayaan maulid itu pada asalnya bid’ah tetapi walaupun demikian mengadakan peringatan maulid mengandung kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan.Maka bagi siapa saja yang dapat menjaga kebaikan-kebaikannya dan menjauihi keburukan-keburukannya perbuatan itu adalah bid’ah hasanah tetapi jika tidak dapat menjauhi keburukan-keburukannya maka hukumnya adalah bid’ah sayyi’ah.Sandarannya kuat yaitu apa yang tertera dalam 2 kitab mu’tabar yaitu hadist Shohih Bukhori dan Shoheh Muslim :”bahwa nabi SAW pernah datang ke Madinahnmaka beliau mendapati kaum yahudi sedang berpuasa Assura dan beliau bertanya kepada mereka ,maka jawab mereka ialah dimana fir’aun ditenggelamkan kedasar laut dan nabi Musa AS diselamatkannya, maka pada hari itu kami berpuasa karena gembira.Kata Ibnu Hajar meneruskan “maka dapat dimengerti dari peristiwa tersebut perbuatan syukur pada Alloh swt atas suatu karunia Nya yang menimpahi nikmat atau menjauhi laknat pada suatu hari tertentudan perbuatan itu dapat diulang pada setiap tahun pada hari tersebut.Dalam hubungan ini maka tidaklah ada suatu nikmat yang dikaruniakan Alloh SWT yang lebih besar dari pada lahirnya nabi Muhammad SAW , nabi yang dilahirkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
2. Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah :
Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dengan sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300, dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yang kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yang telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil’aalamiin dan membawa Syariah untuk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman-teman dan saudara-saudara, menjamu dengan makanan-makanan dan yang serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan. Bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : “Husnulmaqshad fii ‘amalilmaulid”.

3. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) :
Merupakan Bid’ah hasanah yang mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yang diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dengan kelahiran Nabi saw.

4. Pendapat Imamul Qurra’ Alhafidh Syamsuddin Aljazriy rahimahullah dalam kitabnya ‘Urif bitta’rif Maulidissyariif :
Telah diriwayatkan Abu Lahab diperlihatkan dalam mimpi dan ditanya apa keadaanmu?, ia menjawab : “di neraka, tapi aku mendapat keringanan setiap malam senin, itu semua sebab aku membebaskan budakku Tsuwaibah demi kegembiraanku atas kelahiran Nabi (saw) dan karena Tsuwaibah menyusuinya (saw)” (shahih Bukhari hadits no.4813). maka apabila Abu Lahab Kafir yg Alqur’an turun mengatakannya di neraka mendapat keringanan sebab ia gembira dengan kelahiran Nabi saw, maka bagaimana dg muslim ummat Muhammad saw yang gembira atas kelahiran Nabi saw?, maka demi usiaku, sungguh balasan dari Tuhan Yang Maha Pemurah sungguh-sungguh ia akan dimasukkan ke sorga kenikmatan Nya dengan sebab anugerah Nya.

5. Pendapat Imam Al Hafidh Syamsuddin bin Nashiruddin Addimasyqiy dalam kitabnya Mauridusshaadiy fii maulidil Haadiy :
Serupa dengan ucapan Imamul Qurra’ Alhafidh Syamsuddin Aljuzri, yaitu menukil hadits Abu Lahab.

6. Pendapat Imam Al Hafidh Assakhawiy dalam kitab Sirah Al Halabiyah
berkata “tidak dilaksanakan maulid oleh salaf hingga abad ke tiga, tapi dilaksanakan setelahnya, dan tetap melaksanakannya umat islam di seluruh pelosok dunia dan bersedekah pada malamnya dengan berbagai macam sedekah dan memperhatikan pembacaan maulid, dan berlimpah terhadap mereka keberkahan yang sangat besar”.

7. Imam Al hafidh Ibn Abidin rahimahullah
dalam syarahnya maulid ibn hajar berkata : “ketahuilah salah satu bid’ah hasanah adalah pelaksanaan maulid di bulan kelahiran nabi saw”

8. Imam Al Hafidh Ibnul Jauzi rahimahullah
dengan karangan maulidnya yang terkenal “al aruus” juga beliau berkata tentang pembacaan maulid, “Sesungguhnya membawa keselamatan tahun itu, dan berita gembira dengan tercapai semua maksud dan keinginan bagi siapa yang membacanya serta merayakannya”.

9. Imam Al Hafidh Al Qasthalaniy rahimahullah
dalam kitabnya Al Mawahibulladunniyyah juz 1 hal 148 cetakan al maktab al islami berkata: “Maka Allah akan menurukan rahmat Nya kepada orang yang menjadikan hari kelahiran Nabi saw sebagai hari besar”.

10. Imam Al hafidh Al Muhaddis Abulkhattab Umar bin Ali bin Muhammad yang terkenal dengan Ibn Dihyah alkalbi dengan karangan maulidnya yg bernama “Attanwir fi maulid basyir an nadzir”.

11. Imam Al Hafidh Al Muhaddits Syamsuddin Muhammad bin Abdullah Aljuzri dengan maulidnya “urfu at ta’rif bi maulid assyarif”

12. Imam al Hafidh Ibn Katsir yang karangan kitab maulidnya dikenal dengan nama : “maulid ibn katsir”

13. Imam Al Hafidh Al ‘Iraqy dengan maulidnya “maurid al hana fi maulid assana”

14. Imam Al Hafidh Nasruddin Addimasyqiy telah mengarang beberapa maulid : Jaami’ al astar fi maulid nabi al mukhtar 3 jilid, Al lafad arra’iq fi maulid khair al khalaiq, Maurud asshadi fi maulid al hadi.

15. Imam assyakhawiy dengan maulidnya al fajr al ulwi fi maulid an nabawi

16. Al allamah al faqih Ali zainal Abidin As syamhudi dengan maulidnya al mawarid al haniah fi maulid khairil bariyyah

17. Al Imam Hafidz Wajihuddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad As syaibaniy yang terkenal dengan ibn diba’ dengan maulidnya addiba’i

18. Imam ibn hajar al haitsami dengan maulidnya itmam anni’mah alal alam bi maulid sayid waladu adam

19. Imam Ibrahim Baajuri mengarang hasiah atas maulid ibn hajar dengan nama tuhfa al basyar ala maulid ibn hajar

20. Al Allamah Ali Al Qari’ dengan maulidnya maurud arrowi fi maulid nabawi

21. Al Allamah al Muhaddits Ja’far bin Hasan Al barzanji dengan maulidnya yang terkenal maulid barzanji

23. Al Imam Al Muhaddis Muhammad bin Jakfar al Kattani dengan maulid Al yaman wal is’ad bi maulid khair al ibad

Namun memang setiap kebaikan dan kebangkitan semangat muslimin mestilah ada yg menentangnya, dan hal yg lebih menyakitkan adalah justru penentangan itu bukan dari kalangan kuffar, tapi dari kalangan muslimin sendiri, mereka tak suka Nabi saw dicintai dan dimuliakan, padahal para sahabat radhiyallahu’anhum sangat memuliakan Nabi saw, Setelah Rasul saw wafat maka Asma binti Abubakar shiddiq ra menjadikan baju beliau saw sebagai pengobatan, bila ada yg sakit maka ia mencelupkan baju Rasul saw itu di air lalu air itu diminumkan pada yg sakit (shahih Muslim hadits no.2069).

seorang sahabat meminta Rasul saw shalat dirumahnya agar kemudian ia akan menjadikan bekas tempat shalat beliau saw itu mushollah dirumahnya, maka Rasul saw datang kerumah orang itu dan bertanya : “dimana tempat yg kau inginkan aku shalat?”. Demikian para sahabat bertabarruk dengan bekas tempat shalatnya Rasul saw hingga dijadikan musholla (Shahih Bukhari hadits no.1130). Sayyidina Umar bin Khattab ra ketika ia telah dihadapan sakratulmaut, Yaitu sebuah serangan pedang yg merobek perutnya dengan luka yg sangat lebar, beliau tersungkur roboh dan mulai tersengal sengal beliau berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra), “Pergilah pada ummulmukminin, katakan padanya aku berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan disebelah Makam Rasul saw dan Abubakar ra”, maka ketika Ummulmukminin telah mengizinkannya maka berkatalah Umar ra : “Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu” (dimakamkan disamping makam Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.1328). Dihadapan Umar bin Khattab ra Kuburan Nabi saw mempunyai arti yg sangat Agung, hingga kuburannya pun ingin disebelah kuburan Nabi saw, bahkan ia berkata : “Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu”.

Dan masih banyak riwayat shahih lainnya tentang takdhim dan pengagungan sahabat pada Rasulullah saw, namun justru hal itu ditentang oleh kelompok baru di akhir zaman ini, mereka menganggap hal hal semacam itu adalah kultus, ini hanya sebab kedangkalan pemahaman syariah mereka, dan kebutaan atas ilmu kemurnian tauhid. Maka marilah kita sambut kedatangan Bulan Kebangkitan Cinta Muslimin pada Nabi saw ini dengan semangat juang untuk turut berperan serta dalam Panji Dakwah, jadikan medan ini benar benar sebagai ajang perjuangan kita untuk menerangi wilayah kita, masyarakat kita, masjid kita, musholla kita, rumah rumah kita, dengan cahaya Kebangkitan Sunnah, Cahaya Semangat Hijrah, kemuliaan kelahiran Nabi saw yg mengawali seluruh kemuliaan islam, dan wafatnya Nabi saw yg mengawali semangat pertama setelah wafatnya beliau saw.

maka untuk itu mari kita jaga ukhwah islamiyah, mengadakan maulid itu sunnah sedangkan menjaga ukhwat islamiyah wajib. Jangan kita terpecah belah hanya karena perbedaan. walana a’maluna walakum a’malukum…..

AL HABIB UMAR BIN ABDURRAHMAN AL ATHOS

MAQOM AL HABIB UMAR BIN ABDURRAHMAN AL ATHOS

Kita tentu tidak asing lagi dengan Raatib Al athos yang selalu di baca baik itu di majlis-majlis ta’lim maupun di amalkan secara individu. Rotib AL athos adalah susunan dzikir yang disusun oleh Habib Umar bin Abdurrahman Alathos. Beliau adalah seorang ulama besar yang lahir di Hadro maut Yaman pada tahun 992 H atau 1572 M Di kota Isnat. Ayah beliau bernama Al habib Abdurrahman bin aqil dan Ibunya bernama syarifah Muznah binti Muhammad Al jufri. Karamah kewalian Habib Umar bin abdurrahman Al athos sudah nampak sejak beliau dalam kandungan ibunya ,janin tersebut bersin dan tentu ini adalah sesuatu diluar kebiasaan manusia pada umumnya dan hingga beliau mendapat gelar “Al athos { orang yang bersin }. Sejak kecil beliau sudah mengalami kebutaan namun tidak mengurangi semangat beliau dalam menuntut ilmu. Beliau belajar dari ayahnya dan ulama-ulama setempat lainnya seperti Syeck Umar bin isa,Syeck abu bakar bin salim dan Habib Husein bin syech abubakar bin salim.beliu juga membuka taklim dengan mengajarkan ilmu agama. Dakwahnya pun menyebar ke segenap penjuru Hadramaut.

Belakangan ia dikenal sebagai seorang sufi yang banyak menguasai ilmu lahir dan batin, pengayom anak yatim piatu, janda, dan fakir miskin. Siang mengajar, malamnya ia gunakan untuk melakukan riyadhah, beribadah, bermunajat kepada Allah SWT, dan sangat jarang tidur.
Sebagai ulama besar dan sufi, Habib Umar dikenal dengan beberapa karamahnya. Ia sangat termasyhur, bahkan sampai ke negari Cina. Suatu hari, salah seorang anak Habib Abdurrahman melawat ke Cina. Di sana ia bertemu seorang sufi yang memberi salam dan hormat, padahal ia tidak mengenalnya.
”Bagaimana engkau mengenalku, padahal kita belum pernah berjumpa?” tanyanya.
”Bagaimana aku tidak mengenal engkau? Ayahmu, Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas, adalah guru kami, dan kami sangat menghormatinya. Habib Umar sering datang ke negeri kami dan ia sangat terkenal di negeri ini,” jawab sufi tersebut. Padahal jarak antara Hadramaut dan Cina sangat jauh, namun Habib Umar telah berdakwah sampai ke sana.
Syekh Muhammad Baqais, salah seorang muridnya, bercerita, ”Satu kali Habib Umar mendamaikan beberapa suku yang berperang sampai berkali-kali. Tapi, tetap saja ia tidak mendapatkan tanggapan baik. Karena itu beliau pun melemparkan biji tasbihnya kepada mereka. Dengan izin Allah biji tasbih itu menjadi ular. Barulah mereka sadar dan mohon maaf.”
Nama Habib Umar tak bisa dipisahkan dari karya agung yang diberinya judul ‘Azizul Manal wa Fathu Babil Wishal, alias “Anugerah nan Agung dan Pembuka Pintu Tujuan” – yang di belakang hari sangat terkenal sebagai Ratib Al-Atthas. Habib Umar sendiri berwasiat, “Rahasia dan hikmah telah kutitipkan di dalam ratib itu.”

Melindungi Kota
Menurut Habib Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang, Jakarta Pusat), Ratib Al-Aththas lebih tua dibanding Ratib Al-Haddad. Ratib Al-Haddad disusun pada 1071 H/1651 M oleh Habib Abdullah Al-Haddad, atau sekitar 350 tahun lalu, sedang Ratib Al-Atthas disusun jauh sebelumnya. Ada beberapa wirid atau doa yang tidak ada dalam Ratib Al-Atthas tapi terdapat dalam Ratib Al-Haddad, demikian pula sebaliknya. Namun, seperti ratib-ratib yang lain, keduanya tetap mengacu pada doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Ratib Al-Atthas biasa dibaca usai salat Magrib, tapi boleh juga dibaca setiap pagi, siang, atau tengah malam. Bisa dibaca sendiri atau secara berjemaah. Manfaat ratib ini sangat besar. Bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan, dengan membaca Ratib Al-Atthas atau Ratib Al-Haddad setiap malam, Allah SWT akan menjaga dan memelihara seluruh penghuni kota tempat tinggal kita, menganugerahkan kesehatan, dan mengucurkan rezeki-Nya kepada segenap penduduk.
Dalam keadaan sangat khusus dan mendesak, ratib tersebut bisa dibaca tujuh hingga 41 kali berturut-turut. Pendapat ini mengacu pada beberapa hadis Rasulullah SAW tentang manfaat istigfar dan doa-doa lainnya. Sebab, dalam ratib-ratib tersebut antara lain terdapat selawat, tahlil, tasbih, tahmid, dan istigfar.
Begitu hebat fadilah atau keutamaan ratib-ratib itu, hingga Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Muhsin bin Husein Al-Atthas menyatakan bahwa mereka yang mengamalkan ratib tersebut tidak akan terluka jika pada suatu hari terpatuk ular. “Orang yang biasa mengamalkan ratib-ratib itu tidak akan merasa takut, ia akan selamat dari segala yang ditakuti,” katanya.
Betapa hormat para ulama kepada Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas. Tergambar ketika suatu hari seorang ulama, Syekh Salim bin Ali, mengunjungi Imam Masjidilharam, Habib Muhammad bin Alwi Assegaf, dan menyampaikan salam dari Habib Umar. Seketika itu juga Habib Muhammad pun menundukan kepala sejenak, lalu katanya, ”Layaklah setiap orang menundukkan kepala kepada Habib Umar. Demi Allah, saya mendengar suara gemuruh di langit untuk menghormati beliau. Sementara di bawah langit ini tidak ada orang lebih utama daripada beliau.”
Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas wafat pada 23 Rabiulakhir 1072 H/1652 M, dan jenazahnya dimakamkan di Desa Nafhun dekat Huraidhoh Hadromaut yaman.

HABIB ABDULLOH BIN MUKHSIN AL ATHOS (EMPANG BOGOR)

HABIB HUSEIN BIN ABDULLOH BIN MUHSIN AL ATHOS( KIRI)

Tak jauh dari Kebon Raya Bogor tepatnya kawasan empang Bogor selatan terdapat maqom waliyulloh yang lokasinya tepat di jalan lolongok Di Kompleks Masjid An nur itulah, Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas di makamkan, bersama dengan makam anak-anaknya yaitu Al Habib Mukhsin Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Zen Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Husen Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Abu Bakar Bin Abdullah Al Athas, Sarifah Nur Binti Abdullah Al Athas, makam murid kesayangannya yaitu Al Habib Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir dan Maqom seorang ulama besar yang belum lama ini wafat 26 maret 2007 al walid Habib Abdurrohman Bin Ahmad Assegaf (pimpinan pon-pes Al busro citayam depok).

masjid empang bogor
Dalam Manakibnya disebutkan bahwa Al Habib Abduillah Bin Mukhsin Al Athas adalah seorang “ Waliyullah” yang telah mencapai kedudukan mulia dekat dengan Allah SWT. Beliau termasuk salah satu Waliyullah yang tiada terhitung jasa-jasanya dalam sejarah pengembangan Islam dan kaum muslimin di Indonesia. Beliau seorang ulama “Murobi” dan panutan para ahli tasauf sehingga menjadi suri tauladan yang baik bagi semua kelompok manusia maupun jin.

habib muhsin bin abdulloh al athos

habib muhsin bin abdulloh al athos

Al Habib Abdullah Bin Mukhsin. Bin Muhammad. Bin Abdullah. Bin Muhammad. Bin Mukhsin. Bin Husen. Bin Syeh Al Kutub, Al Habib Umar Bin Abdurrohman Al Athas adalah seorang tokoh rohani yang dikenal luas oleh semua kalangan umum maupun khusus. Beliau adalah “Ahli kasaf” dan ahli Ilmu Agama yang sulit ditandingi keluawasan Ilmunya, jumlah amal ibadahnya, kemulyaan maupun budi pekertinya.
Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas beliau asli dari Yaman Selatan dilahirkan di desa hawrat
salah satu desa di Al Kasar, Kampung kharaidhoh, “Khadramaut” pada hari Selasa 20 Jumadi Awal 1275 hijriah. Sejak kecil beliau mendapatkan pendidikan rohani dan perhatian khusus dari Ayahnya. Beliau mepelajari Al Qur’an dimasa kecilnya dari Mu’alim Syeh Umar Bin Faraj Bin Sabah.

Dalam Usia 17 tahun beliau sudah hafal Al Qui’an. Kemudian beliau oleh Ayahnya diserahkan kepada ulama terkemuka di masanya. Beliau dapat menimba berbagai cabang ilmu Islam dan Keimanan.

Diantara guru–guru beliau, salah satunya adalah Assyayid Al Habib Al Qutbi Abu Bakar Bin Abdullah Al Athas, dari guru yang satu itu beliau sempat menimba Ilmu–Ilmu rohani dan tasauf, Beliau mendapatkan do’a khusus dari Al Habib Abu Bakar Al Athas, sehingga beliau berhasil meraih derajat kewalian yang patut. Diantaranya guru rohani beliau yang patut dibanggakan adalah yang mulya Al Habib Sholih Bin Abdullah Al Athas penduduk Wadi a’mad.

Habib Abdullah pernah membaca Al Fatihah dihadapan Habib Sholeh dan Habib Sholeh menalkinkan Al Fatihah kepadanya Al A’rif Billahi Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Habsi. ketika melihat Al Habib Abdullah Bin Mukhsin yang waktu itu masih kecil beliu berkata sungguh anak kecil ini kelak akan menjadi orang mulya kedudukannya.

Al Habib Abdullah Bin Mukhsin pernah belajar Kitab risalah karangan Al Habib Ahmad Bin Zen Al Habsi kepada Al Habib Abdullah Bin A’lwi Alaydrus sering menemui Imam Al Abror Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Muhdhor. Selain itu beliau juga sempat mengunjungi beberapa Waliyulllah yang tingal di hadramaut seperti Al Habib Ahmad Bin Abdullah Al Bari seorang tokoh sunah dan asar. Dan Syeh Muhammad Bin Abdullah Basudan. Beliau menetap di kediaman Syeh Muhammad basudan selama beberapa waktu guna memperdalam Agama.
Pada tahun 1282 Hijriah, Habib Abdulllah Bin Mukhsin menunaikan Ibadah haji yang pertama kalinya.

Selama di tanah suci beliau bertemu dan berdialog dengan ulama–ulama Islam terkemuka. Kemudian, seusai menjalankan ibadah haji, beliau pulang ke Negrinya dengan membawa sejumlah keberkahan. Beliau juga mengunjungi Kota Tarim untuk memetik manfaat dari wali–wali yang terkenal.

Setelah dirasa cukup maka beliau meninggalkan Kota Tarim dengan membawa sejumlah berkah yang tidak ternilai harganya. Beliau juga mengunjungi beberapa Desa dan beberapa Kota di Hadramaut untuk mengunjungi para Wali dan tokoh–tokoh Agama dan Tasauf baik dari keluarga Al A’lwi maupun dari keluarga lain.

Pada tahun 1283 H, Beliau melakukan ibadah haji yang kedua. Sepulangnya dari Ibadah haji, beliau berkeliling ke berbagai peloksok dunia untuk mencari karunia Allah SWT dan sumber penghidupan yang merupakan tugas mulya bagi seorang yang berjiwa mulya. Dengan izin Allah SWT, perjalanan mengantarkan beliau sampai ke Indonesia. beliau bertemu dengan sejumlah Waliyullah dari keluarga Al Alwi antara lain Al Habib Ahmad Bin Muhammad Bin Hamzah Al Athas.

Sejak pertemuanya dengan Habib Ahmad beliau mendapatkan Ma’rifat. Dan, Habib Abdullah Bin Mukhsin diawal kedatangannya ke Jawa memilih Pekalongan sebagai Kota tempat kediamannya. Guru beliau Habib Ahmad Bin Muhammad Al Athas banyak memberi perhatian kepada beliau sehinga setiap kalinya gurunya menunjungi Kota Pekalongan beliau tidak mau bermalam kecuali di rumah Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athos.

Dalam setiap pertemuan Habib Ahmad selalu memberi pengarahan rohani kepada Habib Abdullah Bin Mukhsin sehingga hubungan antara kedua Habib itu terjalin amat erat. Dari Habib Ahmad beliau banyak mendapat manfaat rohani yang sulit untuk dibicarakan didalam tulisan yang serba singkat ini.

Dalam perjalan hidupnya Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas pernah dimasukan kedalam penjara oleh Pemerintah Belanda, mungkin pengalaman ini telah digariskan Allah. Sebab, Allah ingin memberi beliau kedudukan tinggi dan dekat dengannya. Nasib buruk ini pernah juga dialami oleh Nabi Yusuf AS yang sempat mendekam dalam penjara selama beberapa tahun. Namun, setelah keluar dari penjara ia diberi kedudukan tinggi oleh penguasa Mashor yang telah memenjarakannya.

Karomah dan Kekeramatan Habib Abdullah

Selama di penjara ke keramatan Habib Abdullah Bin Mukhsin semakin tampak sehingga semakin banyak orang yang datang berkunjung kerpenjaraan tersebut. Tentu saja hal itu mengherankan para pembesar penjara dan penjaganya. Sampai mereka pun ikut mendapatkan berkah dan manfaat dari kebesaran Habib Abdullah dipenjara,

Setiap permohonan dan hajat yang pengunjung sampaikan kepada Habib Abdullah Bin Mukhsin selalu dikabulkan Allah SWT, para penjaga merasa kewalahan menghadapi para pengunjung yang mendatangi beliau Mereka lalu mengusulkan kepada kepala penjara agar segera membebaskan beliau. Namun, ketika usulan dirawarkan kepada Habib Abdullah beliau menolak dan lebih suka menungu sampai selesainya masa hukuman.

Pada suatu malam pintu penjara tiba–tiba terbuka dan datanglah kepada beliau kakek beliau Al Habib Umar Bin Abdurrohman Al Athas seraya berkata, Jika kau ingin keluar dari penjara keluarlah sekarang, tetapi jika engkau mau bersabar maka bersabarlah.

Beliau ternyata memilih untuk bersabar dalam penjara, pada malam itu juga Sayyidina Al Faqih Al Muqodam dan Syeh Abdul Qodir Zaelani serta beberapa tokoh wali mendatangi beliau. Pada kesempatan itu Sayyidina Al Faqih Al Muqodam memberikan sebuah kopiah. Ternyata dipagi harinya Kopiah tersebut masih tetap berada di kepala Al Habib Abdullah Padahal, beliau bertemu dengan Al Faqih Al Muqodam didalam impian.

Para pengujung terus berdatangan kepenjara sehingga berubahlah penjaraan itu menjadi rumah yang selalu dituju, Beliau pun mendapatkan berbagai kekeratan yang luar biasa mengingatkan kembali hal yang dimiliki para salaf yang besar seperti Assukran dan syeh Umar Muhdor

Diantara Karomah yang beliau peroleh adalah sebagaimana yang disebutkan Al Habib Muhammad Bin Idrus Al Habsyi bahwa Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas ketika mendapatkan anugrah dari Allah SWT, beliau tenggelam penuh dengan kebesaran Allah, hilang dengan segala hubungan alam dunia dan sergala isinya. Al Habib Muhammad Idrus Al Habsyi juga menuturkan, ketika aku mengujunginya Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athos dalam penjara aku lihat penampilannya amat berwibawa dan beliau terlihat dilapisi oleh pancaran Illahi. Sewaktu beliau melihat aku beliau mengucapkan bait –bait syair Habib Abdullah Al Hadad yang awal baitnya adalah sbb “ Wahaii yang mengunjungi Aku di malam yang dingin, ketika tak ada lagi orang yang akan menebarkan berita fitrah, Selanjutnya, kata Habib Muhammad Idrus, kami selagi berpelukan dan menangis, “
Karomah lainnya setiap kali beliau memandang borgol yang membelegu kakinya, maka terlepaslah borgol itu.

Disebutkan juga bahwa ketika pimpinan penjara menyuruh bawahannya untuk mengikat keher Habib Abdullah Bin Mukhsin maka dengan rante besi maka atas izin Allah rantai itu terlepas, dan pemimpin penjara beserta keluarga dan kerabatnya mendapat sakit panas, dokter tak mampu mengobati penyakit pemimpin penjara dan keluarganya itu, barulah kemudian pemimpin penjara sadar bahwa ;penyakitnya dan penyakit keluarganya itu diakibatkan Karena dia telah menyakiti Al Habib yang sedang dipenjara.

Kemudian, kepala penjara pengutus bawahannya untuk mendo’akan, penyakit yang di derita oleh kepala penjara dan keluarganya itu agar sembuh Maka, berkatalah Habib Abdullah kepada utusan itu Ambillah borgol dan rante ini ikatkan di kaki dan leher pemimpin penjara itu, maka akan sembuhlah dia.

Kemudian dikerjakanlah apa yang dikatakan oleh Habib Abdullah, maka dengan izin Allah SWT penyakit pimpinan penjara dan keluarganya seketika sembuh. Kejadian ini penyebabkan pimpinan penjara makin yakin akan kekeramatan Habib Abdullah Mukhsin Al Athas. Sekeluarnya dari penjara beliau tinggal di Jakarta selama beberapa tahun.

Perjalanan ke Empang

Dari sumber lain disebutkan, bahwa awal mula kedatangan Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas ke Indonesia, pada tahun 1800 Masehi, waktu itu beliau diperintahkan oleh Al Habibul Imam Abdullah bin Abu Bakar Alayidrus, untuk menuju Kota Mekah. Dan sesampainya di Kota Mekah, beliau melaksanakan sholat dan pada malam harinya beliau mimpi bertemu dengan Rasullah SAW, entah apa yang dimimpikannya, yang jelas ke esok harinya beliau berangkat menuju Negeri Indonesia.

Sesampainya di Indonesia, beliau dipertemukan dengan Al Habib Ahmad Bin Hamzah Al Athas yang da dipakojan Jakarta dan beliau belajar ilmu agama darinya, lalu Habib Ahmad Bin Hamzah Al Athas memerintahkan agar beliau datang berziarah ke Habib Husen di luar Batang, dari sana sampailah perjalanan beliau ke Bogor
Beliau datang ke Empang dengan tidak membawa apa-apa,

Pada saat belau datang ke Empang Bogor, disana disebutkan bahwa Empang yang pada saat itu belum ada penghuninya, namun dengan Ilmu beliau bisa menyala dan menjadi terang benderang Diceritakan, ada kekeramatan yang lain terjadi pula ketika beliau tengah makan dipinggiran empang, kebetulan pada saat itu datang kepada beliau seorang penduduk Bogor dan berkata “ Habib, kalau anda benar-benar seorang Habib Keramat, tunjukanlah kepada saya akan kekeramatannya..

Pada saat itu kebetulan Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas tengah makan dengan seekor ikan dan ikan itu tinggall separuh lagi. Maka Habib Abdukkah berkata” Yaa sama Anjul ilaman Tabis,” ( wahai ikan kalau benar-benar cinta kepadaku tunjukanlah) maka atas izin Allah SWT, seketika itu juga ikan yang tinggal sebelah lagi meloncat ke empang. Konon ikan sebelah tersebut sampai sekarang masih hidup dilaut.

Masjid Keramat Empang didirikan sekitar tahun 1828 M. pendirian Masjid ini dilakukan bersama para Habaib dan ulama-ulama besar di Indonesia. Di Sekitar Areal Masjid Keramat terdapat peninggalan rumah kediaman Habib Abdullah, yang kini rumah itu ditempati oleh Khalifah Masjid, Habib Abdullah Bin Zen Al Athas. Didalam rumah tersebut terdapat kamar khusus yang tidak bisa sembarang orang memasukinya, karena kamar itu merupakan tempat khalwat dan zikir beliau. Bahkan disana terdapat peninggalan beliau seperti tempat tidur, tongkat , gamis dan sorbannya yang sampai sekarang masih disimpan utuh.

Kitab-kitab beliau kurang lebih ada 850 kitab, namun yang ada sekarang tinggal 100 kitab, sisanya disimpan di “Jamaturkhair atau di Rabitoh”. Tanah Abang Jakarta. Salah satu kitab karangan beliau yang terkenal adalah “Faturrabaniah” konon kitab itu hanya beredar dikalangan para ulama besar,

Adapun karangannya yang lain adalah kitab “Ratibul Ahtas dan Ratibul Hadad.” Kedua kitab itu merupakan pelajaran rutin yang diajarkan setiap magrib oleh beliau kepada murid-muridnya dimasa beliau masih hidup, bahkan kepada anak dan cucunya, Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas menganjurkan supaya tetap dibacanya.

Habib Abdullah Bin Al Athas, adalah seorang Waliyullah dengan kiprahnya menyebarkan Agama Islam dari satu negeri kenegeri lain. Di Kampung Empang beliau menikahi seorang wanita keturanan dalem Sholawat. Dari sanalah beliau mendapatkan wakaf tanah yang cukup luas, sampai sekarang 85 bangunan yang terdapat di kampung Empang didalam sertifikatnya atas nama Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas.

Semasa hidupnya sampai menjelang akhir hayatnya beliau selalu membaca Sholawat Nabi yang setiap harinya dilakukan secara dawam di baca sebanyak seribu kali, dengan kitab Sholawat yang dikenal yaitu “ Dala’l Khoirot” artinya kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Menurut Manakib, beliau dipanggil Allah SWT pada hari Selasa, 29 Zulhijjah 1351 Hijriah diawal waktu zuhur Jenazah beliau dimakamkan keesokan harinya hari Rabu setelah Sholat zuhur. Tak terhitung jumlah orang yang ikut mesholatkan jenazah. Beliau dimakamkan di bagian Barat Masjid An nur Empang,sebelum wafat beliau terserang sakit flu ringan.

AL IMAM HABIB ABDULLOH BIN ABUBAKAR ALAYDRUS AKBAR ( SHOHIBUL RAATIB ALAYDRUS)

makam-shahibur-ratib.jpg

Beliau adalah penyusun raatib alaydrus yang sering dibaca dibeberapa majlis ta’lim, marga beliau bergelar Alaydrus yang artinya ketua orang-orang tashauf, lahir di tarim pada tanggal 10 zulhijah tahun 811H ayah beliau bernama habib Abu bakar asyakran ibunya bernama Mariam dari seorang Zuhud bernama Syeck ahmad bin Muhamaad Barusyaid.

Imam Habib Abdulloh bin abubakar alaydrus akbar seorang wali qutub( imamnya para wali) dan seorang ahli sufi .Sejak kecil beliau gemar sekali membaca karya-karya ulama termasyhur seperti kitab Ihya ulumudin karangan Imam Gozhali hingga beliu hampir hapal karena seringnya membacanya. Namun Beliau Ra selalu tawadhu’u beliau selalu duduk diatas tanah dan senantiasa sujud ditanah sebagai rasa bahwa diri nya tidak ada apa-apanya di hadapan Alloh SWt, kerap kali beliau mengangkat sendiri barang-barang keperluannya dan tidak memperkenankan orang lain untuk membantu membawanya. Beliau selalu berjalan ketempat-tempat yang jauh untuk ta’lim kepada seorang ulama jika merasa haus beliu meminum air hujan .Menurut cerita Imam Habib Abdulloh bin Abubakar Alaydrus selalu menjalankan puasa-puasa sunah selama dua tahun dan berbuka hanya dengan 2 butir kurma. Kecuali pada malam-malam tertentu diamana ibunya datang membawakan makanan kepada beliau. Lantas beliau memakannya sebagai penghormatan kepada ibunya. Beliu melakukan puasa tersebut untuk mengekang Hawa nafsunya, karena dari sumber makanan , perut terlalu kenyang bisa menyebabkan orang malas untuk beribadah dan selalu menuruti hawa nafsunya.

TEMPAT KHALWAT (MENYENDIRI) IMAM HABIB ABDULLOH BIN  ABUBAKAR ALAYDRUS

Beliau berguru kepada Ulama-ulama besar seperti ;

-Syech Muhammad bin Umar ba’alawi

-Syeck Sa’ad bin Ubaidillah bin abi ubei

-Syech Abdulloh Bagasyin

-Syech Abdulloh Bin Muhammad Bin amar

-Al Iman syech Umar muhdhor (mertua nya seorang ulama ahli sufi)

Beliau Ra menikah dengan anak gurunya Al imam Habib umar muhdor yang bernama Syarifah Aisyah karena Habib Umar Muhdor mendapat Isyarat dari Para pendahulunya untuk menikahkan anaknya dengan Habib Abdulloh bin abubakar alaydrus. dan Beliau dianugrahkan delapan anak empat putra dan empat putri.

Beberapa Ulama memuji Al iman Habib Abdulloh Bin Abubakar Alaydrus didalam karangannya diantaranya Al Yafie dalam kitab Uqbal Barahim al musyarokah , muridnya Al imam Habib Umar bin abdurrahman Ba’alawi dalam kitabnya Al Hamrah mereka menceritakan tentang manaqib ,kewaliaan dan karomah-karomah beliau RA yang terjadi sebelum dan sesudah beliu RA dilahirkan.

Sebagian para awliya bermmimpi bertemu dengan Rosululloh SAW dan memuji Al Imam Habib abdulloh Bin Abubakar Alaydrus Akbar dengan sanadnya ” ini anakku…ini ahli warisku…..ini darah dagingku…..ini rahasiaku…..ini ahli waris sunnahku….orang-orang besar akan mempelajari ilmu tharekat darinya”

diantara yang mengambil dan belajar tharekat dari Beliau RA adalah Habib Ali bin abu bakar Asyakran,habib Umar Ba’alawi,dll.

Al imam Habib Abdulloh Bin Abubakar Alaydrus menghembuskan napas yang terakhirnya pada tanggal 12 romadhon tahun 865 H dalam usia 54 tahun dam di maqomkan di Kota Tarim Hadro maut Yaman.

Karya Beliau selain penyusun Raatib Alaydrus adalah kitab Alkibritul Ahmar dan syarahnya dalam bentuk Syair .

AL ‘ALAMAH AL HABIB ABDULLOH BIN ALWI AL HADAD (SHOHIBUL RAATIB ALHADAD)

rumah kelahiran al habib abdulloh bin alwi al hadad

Raatib Alhahad itulah salah satu Kitab Raatib yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad bin Ali Al-Tarimi Al-Haddad . Beliau dilahirkan di Subir kota Tarim Hadhramaut, yaman selatan tanggal 5 Safar tahun 1044 H bersamaan 30 JULI tahun 1634 Masehi. Sejak Kecil Beliau terserang penyakit yang mengakibatkan kehilangan penglihatannya(buta) Namun Alloh SWT telah memberi Nur pengetahuan dalam hatinya karena itu beliau belajar dengan menggunakan mata batinnya dengan para Ulama-ulama di Yaman, Rasa Ta’zhim beliu terhadap gurunya sangat luar biasa hingga beliau mendapat karunia keberkahan yang luar biasa.Beliau pernah berkata “ketika aku masih kecil, aku telah berusaha bersungguh-sungguh untuk beribadat dan melaksanakan berbagai mujahadah yang lainnya, sehingga ditegur oleh nindaku yang solehah bernama Salma binti Said Al-Wali Omar Ba’Alawi, supaya menjaga diriku. Dia sering berkata demikian jika ibadat serta mujahadah yang aku kerjakan terlalu berlebihan . Sebaliknya aku telah banyak meninggalkan mujahadah semenjak memulai perjalanan ini semata-mata menghargai hati kedua ibubapaku yang amat prihatin terhadap keadaanku”.

Beliau lebih senang menyendiri disuatu tempat karena baginya buta mata yang diberikan Alloh kepada dirinya hanya untuk mengabdi kepadanya.Beliau sering mengunjungi dan berziarah dimaqom para auliya dan orang-orang soleh.Duduk disudut Masjid dan malam hari beliau sholat tahajut hampir disetiap masjid di kota tarim, beliau membaca Alquran dengan diiringi air mata yang terus mengalir dan Disinilah menurut pendapat Habib Abdulloh bil faqih beliau mendapat Futuh dari Alloh SWT.

Habib Abduuloh Bin alwi Al hadad membuka majlis ta”lim dan selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin belajar darinya mereka yang lapar jadi hilang laparnya, mereka yang sakit kepala bisa hilang sakit kepalanya ini karena kedalam ilmu yang dimilki oleh Beliau dan pancaran ruhul ilahiyyah yang keluar dari ucapan-ucapan beliau hingga tak ada satu orangpun yang beranjak pergi untuk meninggalkan majlis beliau.

Al-Imam sentiasa berbicara dengan orang lain menurut kadar akal mereka dan sentiasa memberi hak yang sesuai dengan taraf kedudukan masing-masing. Sehinggakan apabila dikunjungi pejabat beliau memberi haknya sebagai pejabat kiranya didatangi orang lemah, dilayani dengan penuh mulia dan dijaga hatinya apalagi dengan orang miskin.

Beliau amat mencintai para penuntut ilmu dan mereka yang gemar kepada alam akhirat. Al-Habib tidak pernah jemu terhadap untuk mengajar di majlisnya bahkan sentiasa diutamakan mereka dengan kasih sayang tanpa melalaikan beliau dari mengingati Allah walau sedetik. Beliau pernah menegaskan “Tiada seorang pun yang berada dimajlisku mengganguku dari mengingati Allah”.

Majlis Al-Imam sentiasa dipenuhi dengan pembacaan kitab-kitab yang bermanfaat, pembahasan dalam soal keagamaan sehingga para hadhirin sama saja baik itu yang alim ataupun jahil tidak akan berbicara dengan perkataan yang keji yang mengakibatkan dosa seperti mengumpat ataupun mencaci. Bahkan tidak terdapat juga perbicaraan kosong yang tidak menghasilkan faedah. Apa yang diucapkan hanyalah zikir, diskusi keagamaan, nasihat -nasihat, serta ajakan kepada mereka supaya beramal soleh. Inilah yang ditegaskan oleh beliau “Tiada seorang pun yang patut pempersoalkan hal keduniaan atau menyebut tentangnya kerena yang demikian adalah tidak pantas ,seharusnya waktu diperuntuk sepenuhnya untuk akhirat saja. Silahkan berbicaratentang keduniaan dengan selain dariku.”

Al-Habib (rahimahullah) adalah contoh bagi insan dalam hal bicara maupun amal perbuatan mencerminkan akhlak junjungan mulia dan tabiat Rosulullh SAW yang mengalir dalam hidup beliau. Beliau memiliki semangat yang tinggi dan azam yang kuat dalam hal keagamaan. Al-Imam juga sentiasa menangani berbagai urusan dengan penuh keadilan dan ihklas karena Alloh bahkan beliau sentiasa mempercepatkan segala tugasnya tanpa membuang waktu. Beliau bersifat mulia dan pemurah lebih-lebih lagi di bulan Ramadhan. Ciri inilah menyebabkan ramai orang dari pelosok negri sering berbuka puasa bersama beliau di rumahnya dengan hidangan yang tidak pernah putus semata mata mencari barakah beliau.

Al-Imam menyatakan “Sesuap makanan yang dihadiahkan atau disedekahkan mampu menolak kesengsaraan”. Katanya lagi “Kiranya ditangan kita ada kemampuan, niscaya segala keperluan fakir miskin dipenuhi”.

Beliau memiliki hati yang amat suci, sentiasa sabar terhadap sikap buruk dari orang yang lain yang tidak suka dengannya dan sedikitpun beliau tidak marah. Kalaupun beliau marah, bukan kerena pribadi seseorang tetapi karena perbuatan mungkarnya yang telah membuat Al-Imam benar-benar marah. Inilah yang ditegaskan oleh Al-Habib “Adapun segala kesalahan berkait dengan hak aku, aku telah maafkan; tetapi hak Allah sesungguhnya tidak akan dimaafkan”.

Al-Imam juga sedikit tidur, Kebiasaan Al-Imam melambatkan solat witir sehingga hampir fajar ini dikarenakan Al-Imam tidur sedikit (qailulah) selepas sholat qiamullail. Kemudian barulah berwudu’ untuk solat witir sebelum subuh. Beliau sentiasa berzikir ‘La ila ha illallah’ tidak pernah berhenti dari mulutnya.

Al-Imam juga memperbanyakkan puasa, terutamanya pada hari Isnin dan Khamis, Ayyaamul Baidh (hari ke 13, 14 dan 15 tiap-tiap bulan), hari ‘Asyura; hari ‘Arafah, enam hari dalam bulan Syawwal.

walaubagaiman Al-Imam tidak pernah menunjuk-nunjukkan amalnya kecuali keadaan memaksakan seperti supaya dapat dijadikan tauladan kepada yang lain(tahadusan bini’mat). Kata Al-Imam: “tidak aku tonjolkan amalan ini dengan sengaja, walaupun itu Alhamdulillah aku tidak bimbang dari sifat riya’ Ingatlah sebagaimana Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq menyatakan tentang perkara ini berlandaskan firman Allah (yang bermaksud) “Sama sekali aku tidak memuji diri ini dengan kebaikan, maka ketahuilah sesungguhnya inilah yang mendorongkannya kepada perbuatan buruk”.

Al-Imam juga telah menegaskan: “sesungguhnya aku telah melaksanakan kesemua sunnah Nabi dan tidak ada sunnah yang ditinggalkan, kecuali rambut”. Akhirnya Al-Imam mengekalkan rambut hingga ke telinganya sebagai yang dilaksanakan oleh Rasul S.A.W.

Selain beliau menyusun Rattib yang kita kenal dengan Raatib Al Hadad beliu juga mengarang beberapa kitab-kitab yang termashur diantarannya :
- An-Nashôihud Dîniyyah

- Ad-Da’watut Tâmmah
- Risâlatul Mu’âwanah
- Al-Fushûlul ‘Ilmiyyah
- Sabîlul Iddikâr
- Risâlatul Mudzâkara

- Risâlatul Murîd
-. Kitâbul Hikam
-. An-Nafâisul Uluwiyyah
- Ithâfus Sâil

MAQOM AL HABIB ABDULLOH BIN ALWI AL HADAD

Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa sore, 7 Dzulqaidah 1132 H di kota Tarim ini juga, beliau ra kembali menghadap Yang Kuasa, meninggalkan banyak murid, karya dan nama harum di dunia. Di kota itu pula, di pemakaman Zanbal, beliau ra dimakamkan. Semoga Allah memberinya kedudukan yang mulia di sisi-Nya dan memberi kita manfaat yang banyak dari ilmu-ilmunya. Amiin

HABIB UMAR MUHDHOR

MAQOM HABIB UMAR MUHDHOR

Salah satu Ijazah dzikir istighosat yang diberikan oleh maha guru saya di pesantren Darul Hadist Al faqihiyyah kepada santri-santrinya adalah Istighosat Habib Umar Al muhdhor yang senantiasa dibaca menjelang sholat subuh secara berjamaah.(“YA U’MAR BUU U’UMAR AKHWAT U’MAR SYAILILLAH’ 100 X ‘ YA TARIEM WA AHLAHA 100 X ‘ ). Saya juga penasaran siapa sebenarnya beliau dan apa karohmanya ?

Beliau adalah putra dari Syeikh Habib Abdurrahman As-Seggaf. Beliau adalah paman sekaligus mertua dari Al imam Habib Abdullloh bin abi bakar al idrus akbar( Shohibul Raatib Al Idrus) disamping ahli tashauf beliau juga seorang wali besar yang mempunyai karamah luar biasa. Karamahnya banyak diceritakan orang diantaranya adalah bahwa Harta benda beliau dibiarkan begitu saja tanpa dijaga sedikitpun. Anehnya siapa saja yang berani mengganggunya pasti terkena bencana seketika itu juga walaupun seekor binatang sekalipun yang berani mengganggu tanamannya tanpa pengetahuan beliau, binatang itu akan mati seketika itu juga.

dikisahkan ada seekor burung gagak yang makan pohon kurmanya. Burung itu segera dihalaunya. Tidak lama kemudian, burung gagak itu pun kembali makan pohon kurma beliau. Dengan izin Allah burung gagak itu tersungkur mati seketika itu juga.

Pelayan beliau ada yang mengadukan tentang banyaknya kijang yang menyerang kebun beliau dan para tetangga beliau banyak yang mentertawakannya. Habib Umar menyuruh pelayannya untuk mengusir kijang tersebut yang mengganggu tanamannyan atas izin Alloh Kijang-kijang tersebut berpindah kekebun tetangganya yang menertawakan tersebut kecuali hanya seekor kijang saja yang tidak mau berpindah. Dengan mudah kijang tersebut dipegang oleh beliau dan disembelih.
Seorang datang mengadu pada beliau: “Kalung isteriku dicuri”. Habib Umar Al-Muhdhor berkata: “Katakan pada orang banyak di sekitarmu, siapa yang merasa mengambil kalung itu hendaknya segera dikembalikan, kalau tidak dalam waktu tiga hari ia akan mati dan kalung tersebut akan kamu temui pada baju pencuri itu”. Perintah beliau dijalankan oleh lelaki tersebut. Tapi tidak seorangpun yang mengaku perbuatannya. Setelah tiga hari ia dapatkan orang yang mencuri kalung isterinya itu mati. Waktu diperiksa ia dapatkan kalung isterinya itu berada dalam pakaian si mayat sebagaimana yang dikatakan oleh Habib Umar Muhdhor.

Pernah beliau memberi kepada kawannya segantang kurma yang ditempati dalam keranjang. Setiap hari orang itu mengambilnya sekadar untuk memberi makan keluarganya. Segantang kurma itu diberi berkat oleh Allah sehingga dapat dimakan selama beberapa bulan. Melihat kejadian itu si isteri tidak tahan untuk tidak menimbangnya. Waktu ditimbang ternyata hanya segantang saja seperti yang diberikan oleh Habib Umar Al-Mudhor. Anehnya setelah ditimbang kurma itu hanya cukup untuk beberapa hari saja. Waktu keluarga itu mengadukan kejadian itu pada Sayid Umar beliau hanya menjawab: “Jika kamu tidak timbang kurma itu, pasti akan cukup sampai setahun”.

Doa beliau sangat musta’jab, banyak orang yang datang pada beliau untuk mohon doa. Ada seorang wanita yang menderita sakit kepala yang berpanjangan. Banyak doktor dan tabib yang dimintakan pertolongannya. Namun tidak satupun yang berhasil. Si wanita itu menyuruh seorang untuk memberitahukan penderitaannya itu kepada Sayid Umar Al-Muhdhor. Beliau berkunjung ke rumah wanita yang sakit kepala itu dan mendoakan baginya agar diberi sembuh. Dengan izin Allah wanita itu segera sembuh dari penyakitnya.

Ada seorang lelaki yang mengadu pada beliau bahwa ia telah kehilangan uang yang berada di dalam pundi-pundinya. Beliau berdoa kepada Allah mohon agar wang lelaki itu dikembalikan. Dengan izin Allah pundi-pundi itu dibawa kembali oleh seekor tikus yang menggondolnya.

Karamah beliau banyak sekali sehingga sukar untuk disebutkan semua. Beliau wafat di kota Tarim pada tahun 833 H dalam keadaan bersujud sewaktu melaksanakan sholat zhuhur. Beliau dimakamkan di perkuburan Zanbal.

BONUS SEPULUH KALI LIPAT DARI ALLOH….

Dikisahkan oleh ja’far bin Khaththab , ketika ia bersama istrinya duduk duduk diteras depan rumahnya, datanglah seorang pengemis “Tuan kasihanilah saya….beri saya sedekah…”. Apakah engkau punya sesuatu”? tanya ja’far kepada istrinya. “Ada empat butir telur” Jawab istrinya. “Berikanlah telur itu semua kepada Pengemis itu”. Dengan patuh si istri menyerahkan empat butir telur tersebut kepada pengemis.

“Terima kasih tuan semoga Alloh Menggantikannya dengan Rizqi yang lebih banyak ” begitulah si pengemis berdo”a sebelum beranjak pergi.

“Amiiin.”Ja’far dan istrinya menjawab serempak. Mereka tersenyum bahagia karena sudah membahagiakan orang lain. Menjelang malam diluar dugaan mereka , datanglah sahabat Ja’far menghadiahkan sekeranjang telur.

“Coba hitung berapa jumlah telur dalam keranjang itu?” perintah Ja’far kepada istrinya setelah sahabatnya pergi. “Empat puluh butir, tapi sepuluh diantaranya pecah”

“Bersyukurlah engkau memberi pengemis tadi empat butir dan mendapat ganti dari Alloh SWT empat puluh butir”. “Berarti sebutir telur diganti sepuluh butir ?” Ungkap sang istrinya. Sesaat kemudian ia teringat ” Oh..iya..satu diantara empat butir yang aku berikan kepada pengimis ada satu telur yang retak…” “Apa karena itu dari empat puluh butir telur pemberian sahabatmu ,sepuluh diantaranya pecah “?

“Alloh SWT Maha Bijaksana..”Sahut Ja’far yang lalu melanjutkan,” Jika hamba Nya bersedekah dengan sesuatu yang baik, dia kan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik, Sebaliknya kalau hamba NYa bersedekah dengan sesuatu yang tidak baik . dia juga menggantinya dengan sesuatu yang sama”.

Pernah juga di kisahkan juga Oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Salah seorang Sahabatnya pernah mendengar Ceramah tentang balasan sedekah, sedekah anda akan dibalas sepuluh kali lipat maka yakinilah sedekah anda akan dibalas Oleh Alloh sepuluh kali lipat. Sahabatnyapun nyaris lupa akan pesan itu, ketika suatu ketika sahabatnya berpergiaan ke jawa tengah, ditengah perjalalan tepatnya di Pantai Utara Jawa (PANTURA) ia kebelet ingin buang air . Mampirlah ia ke sebuah toilet darurat ditepi jalan ,deket dengan warung makan sederhana. Habis membuang hajat ia merogoh kantongnya…tak ada uang seribuan atau uang kecil yang ada hanya uang lima puluh ribuan. Ia sodorkan uang lima puluh ribuan tersebut kepada penjaga Toilet tersebut.

“Wah …Pak ga ada uang kembaliaannya nih” Kata penjaga Toilet

“Ya…Sudah ambil saja kembaliaannya ”Sahabatnya pun berlalu tanpa beban, seringan lepasnya rasa kebelet buang air yang tertahan selama beberapa jam lamanya.

“Masya Alloh Ustadz……!!!Tak sampai satu minggu , saya dapat uang kaget tanpa alasan yang masuk akal, nilainya lima ratus ribu rupiah . Persis sepuluh kali lipat dari yang saya berikan saat buang air tempo hari di Pantura. Sahabatnya pun meyakini sedekah itu berbalas berlipat ganda.

Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang menunjukan janji Alloh SWT Kepada Hamba Nya yang gemar bersedekah. Apapun bentuk sedekah kita yakinilah Bahwa Alloh Akan melipat gandakan sedekah kita. Kita belum pernah dengar Seseorang Jatuh Miskin Lantaran sering bersedekah bahkan Alloh Akan memberkan Kekayaan yang berlimpah kepada Orang yang gemar bersedekah.

Mari….kita mulai dari diri sendiri….bersedekalah agar Alloh SWT mencukupi kebutuhan kita.

MANAQIB RINGKAS IMAM MADZHAB EMPAT

1. IMAM ABU HANIFAH

Nama lengkap beliau adalah Abu Hanifah Nu’man ibn Tsabit At-taimi, beliaun lahir di Kuffah Irak tahun 80 H atau sekitar tahun 699 M. Dalam zamannya beliau terkenal sebagai seorang sarjana dan Maha guru yang luas ilmu pengetahuannya terutama dibidang hukum. Beliau hidup dalam dua Dinasti , Bani Ummayyah dan Bani Abbasyiyyah. Tapi sama sekali tidak turut aktif dalam gerakan politik . Gubernur Irak Yazid ibn Hubairrah, zaman khalifah Marwan ibn Muhammad dari Dinasti Ummayyah , akan mengangkat Abu Hanifah menjadi Hakim tetapi Imam Abu Hanifah menolak dengan Tegas , karena itu Imam Abu Hanifah ditahan dan disiksa di penjara. Hal yang sama pula ketika kerajaan Abbasyiyyah telah berdiri , khalifah Mansyur memanggil Abu Hanifah ke Bagdad dan kemidian ditawari posisi sebagai Hakim Kerajaan , beliaupun menolak karena itu pula beliau di tahan dan disiksa.

Abu Hanifah telah mengabdikan hidupnya dalam studi hukum Islam dan memberikan kuliah-kuliah kepada para Mahasiswanya. Beliau meninggalkan sebuah kitab yang dinamai “AL FIQH AL AKBAR” karya beliau dapat dihargai dengan sesungguhnya karena beliaulah orang pertama yang mencoba mengkodifisir hukum Islam dengan mamakai metode qiyas sebagai dasarnya, dalam menetapkan hukum-hukum Imam Abu Hanifah menggunakan dasar-dasar : Alqur’an, sunnah, pendapat Sahabat, qiyas, istihsan dan tradisi masyarakat (U’rfu). Beliau telah dianggap sebagai pembangun suatu madzhab dimana mempunyai pengikut -pengikut yang tersebar di dunia utamanya di Turki, Pakistan, Afganistan, Indo China , Soviet dan Rusia.

Pada Bulan Rajab tahun 150 H atau sekitar tahun 767 M Beliau berpulang kerahmatulloh dalam usia 68 tahun didalam penjara.

2.IMAM MALIK IBN ANAS

Nama lengkap beliau Iman Abu Abdillah Malik bin Anas Bin Abu Amir bin amr bin haris bin Ghaimal bin Khutsail, lahir di Madinah tahun 95 H atau sekitar tahun 713 M dan menuntut ilmu di kota Madinah, kemudian menjadi Ulama besar yang berpengaruh luas . Imam Malik memilki dua keistimewaan yang melebihi para ulama dalam zamannya, yaitu Spesialis dalam ilmu Hadist dan memangku jabatan sebagai Mufti karyanya yang bernama Al MUWATHTHA’ Yaitu kumpulan hadist hadist yang disusunnya. Disamping itu beliau memberi fatwa dan mengajarkan Hukum -hukum berdasar hasil ijtihadnya sendiri.

Banyak Mahasiswa bahkan Ulama-ulama yang datang belajar kepadanya termasuk Imam Syafi’i. Dalam menetapkan Hukum beliaupun menggunakan Qiyas walaupun dalam arti yang lebih sedikit daripada Imam Abu Hanifah. Sebagaimana Imam Abu Hanifah beliau juga telah membentuk Madzhab Fiqh .Pengikut-pengikutnya sudah barang tentu banyak dikotanya sendiri di Madinah, sekarang pengikutnya tersebar di Maroko, AlJazair, Tunis, Sudan, Kuwait dan Bahrain.

Imam Malik Wafat tahun 179 H atau sekitar tahun 789 M.

3. IMAM ASY SYAFI’I

Nama lengkapnyaImam abu Abdillah bin Muhammad ibn Idris Asy-Syafi’i , beliau dilahirkan di Gaza Palestina pada tahun 150 H atau sekitar tahun 757 M . Beliau punya hubungan silsilah kefamilian dengan Rosululloh SAW dari keturunan Muthollib ibn Abdil Manaf, dilahirkan sebagai seorang yatim sejak kecil tumbuh dan menuntut ilmu di Mekkah bersamanya dengan ibunya yang hidup dalam keadaan miskin dan kekurangan. Sejak usia muda Imam Syafi’i telah hapal Alqur;an 30 juz , terkenal sebagai seorang yang jenius yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Pernah beliau belajar tentang Hadist pada Imam Malik di Madinah dan dalam waktu yang singkat Kitab Imam Malik yang bernama Al Muwaththa itu terhapal semua.

Terhadap semua pengetahuan yang berhubungan dengan alqur’an , sunnah, ucapan-ucapan para sahabat nabi, sejarah serta pendapat-pendapat yang berlawanan daripada para ahli dan sebagainya, diaduknya dengan sempurna dengan pengatahuannya yang mendalam tentang bahasa Arab baik dalam Lughatnya, Nahwunya ,Shorofnya serta syairnya . Imam Ahmad ibn Hambal dengan segenap kejujurannya mengungkapkan bahwa “Imam Syafi’i bagi ummat ini ibarat matahari bagi bumi dan laksana kesehatan bagi tubuh, siapa yang akan dapat menggantikannya?”di forom-forum diskusi beliau termasuk seorang yang ulet dengan argumentasi-argumentasinya yang sulit dipatahkan.

Imam Syafi’i termasuk orang yang beruntung hidupnya dalam bidang ilmiah. Beliau muncul setelah tersusunnya kodifikasi Syari’ah menurut sistem-sistem yang teratur dalam bentuk yang rapih. Dengan demikian beliau mudah mempelajari buah-buah pikiran dari ulama-ulama terdahulu dan belajar langsung dari mahaguru-mahaguru terkemuka. Karena itu belaiu akhirnya dapat mencapai suatu prestasi yang tinggi dalam bidang ilmiah, beliau mampu merumuskan suatu metode yang mempersatukan qur’an, Sunnah, Ijma dan qiyas , Berbeda dengan Imam Abu Hanifah sebagai seorang ahli metode berfikir dan lebih menyetujui suatu metode spekulasi yang hipotesis, maka Imam Asy Syafi’i tidak menyetujui metode itu, namun demikian beliau yang luas pandangan , ilmu dan pengalaman , beliau juga menguasai Fiqh sarjana-sarjana dan ulama-ulama Hijaz dan Fiqh sarjana-sarjana Irak.Sebab itu ketika Imam Asy Syafi’i muncul di bagdad maka ajaran-ajarannnya mendapat pengikut.

Imam Asy Syafi’i mempunyai dua qaul(pendapat). Pertama ketika beliau bermukim di Bagdad namanya qaul qodiem (pendapat terdahulu), Kedua ketika Beliau tinggal di Mesir namanya Qaul Jadied (pendapat baru) . Tidak terhitung banyaknya ulama yang datang belajar kepada beliau . Selama hayatnya beliau telah menulis sejumlah 113 kitab -kitab tentang tafsier, fiqh sastra dan lain-lainnya. Antara lain kitab paling masyhur adalah kitab “AL UM”. Para pengikut madzab Imam Syafi’i banyak tersebar di Indonesia, Hadro maut Yaman, malaysia libanon, mesir.

Imam Syafi’i wafat pada bulan rajab tahun 204 H atau sekitar tahun 820 M.

4. IMAM AHMAD IBN HAMBAL

Beliau lahir di Bagdag Irak pada bulan Robilul awal tahun 164 H atau sekitar tahun 780 M, beliau terkenal ahli dalam hadist, fiqh dan teologi murid dari Imam Asy Syafi’i. Sewaktu Imam Syafi’i meninggalkan Bagdad beliau berkata ” Saya tidak meninggalkan diBagdad orang yang lebih a’lim dan lebih cerdas selain dari Ahmad ibn Hambal”. Pertama kali beliau belajar pada Imam Syafi’i dan setelah cukup ilmu dan pengatahuannya lalau beliau berijtihad dan merintis suatu madzhab tersendiri yang kita kenal dengan Mazdhab Hambali.

Seperti iman-imam Mazdhab yang terdahulu banyak pula ulama-ulama besar yang datang belajar padanya. Beliau terkenal sebagai seorang yang teguh pendirian dan keras mempetahankannya.Watak itu yang menyebabkan khalifah Al makmum menyiksa dan menghukumnya yaitu dalam hal perbedaan pendapat tentang qadim atau barunya al qur’an . Menurut Al makmun sebagaimana pendapat Mu’tazilah yaitu Mazdhab resmi yang dianut oleh kerajaan Khalifah Al makmun waktu itu yang berpendapat bahwa Al QURAN itu makhluk sebab itu adalah baharu (hudust). Pendapat ini dipaksakan oleh Khlifah Al makmun tetapi Imam Ahmad ibn Hambal secara tegas dan konsekwen menolak pendapat tersebut.

Imam Ahmad ibn Hambal banyak menulis buku-buku yang berharga , Nampaknya diantara sekian banyak ilmu pengetahuannya, beliau lebih menonjol dalam hadist . Beliau menyusun sebuah Musnad yang didalamnya terkumpul hadist-hadist yang tidak ditemukan oleh Ulama lainnya. Kitab Musnad Tersebut berisi 40.000 buah hadist .

BEKAL KITA MENGHADAPI KEMATIAN

mayat1.jpg

Siapakah yang terdekat dengan diri kita ? yang terdekat dengan diri kita adalah kematian. Ungkapan tersebut pernah di kemukakan oleh Imam Ghozali kepada Murid-muridnya. Kematian selalu membayangi langkah kaki kita kemanapun, dimanapun , kapanpun jika Kematian menjemput maka Tidak ada seorangpun yang mampu untuk mengelaknya. Semua makhluk Alloh yang bernyawa akan mengalami yang namanya kematian.Kematian adalah Rahasia Alloh yang sulit dideteksi oleh rasionalitas dan mengandalkan hal yang bersifat empiris. Kita tidak tahu kapan sesorang akan mengalami proses kematian , apalagi untuk memajukan atau memundurkan kematian itu sendiri walaupun satu detik.

Takutkah kita mengahadapi kematian ? kematian tidak perlu ditakuti karena kita semua juga akan mati tapi kematian perlu disiapi dengan bekal kita menghadapi kematian. Bekal amal sholeh selama kita menjalani kehidupan selama di dunia. Selama ini kita jarang berfikir untuk mempersiapkan bekal kita dalam menghadapi kematian. Kesibukan kita terhadap urusan dunia kerap kali menyebabkan kita malas untuk memikirkan kematian. Kita hanya berfikir besok makan apa, bagaimana dengan kerjaan dikantor, tentang kuliah dan lain sebagainya yang telah melalaikan hati kita untuk memikirkan kehidupan yang akan datang. Renungkanlah disaat kita sibuk terhadap urusan dunia lalu tiba-tiba kematian menjemput , kita hanya seonggok daging yang tidak berarti apa-apa, dimandikan mayat kita, disholati dan dikuburkan tubuh kita dalam ruang yang sempit dan gelap , Kerabat serta teman-teman kita lalu meninggalkan kita sendirian dalam ruang yang pengab dan gelap itulah akhir dari kisah kehidupan kita di dunia, tubuh kita lama-lama akan mengalami proses pembusukan dan tinggal tulang belulang. tentu kita harus menyadari bahwa didalam tubuh kita terdapat eksitensi lain yaitu jiwa yang membalut raga kita. Kita tidak hidup untuk selama-lamanya ada kehidupan lain setelah kematian. Amal sholeh yang akan menemani kita di dalam kubur dan menjadi tiket kita untuk mencapai surga Alloh. Jika tidak dari sekarang kita mempersiapkan bekal kita menghadapi kematian kapan lagi ? sangat di sayangkan jika kita terlalu mencintai materi dan kehidupan kita yang selalu diwarnai dengan keburukan dan kejahilan yang akan mengakibatkan rusaknya pribadi kita dan juga merusak kehormatan agama. Gerak gerik kita selalu dalam pengawasan Alloh SWT sekecil apapun kita melakukan bentuk kejahatan dan maksiyat tentu akan mendapatkan balasan dari Alloh SWT. Alloh SWt tidak melarang kita untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia namun tentu kita tetap jangan melupakan untuk mempersiapakan bekal dalam menghadapi kematian. Semoga kita semua meninggalkan dunia dengan Khusnul Khotimah.

KH.IDRIS KAMALI TEBUIRENG JOMBANG

KH.IDRIS KAMALI

Kh.Idris Kamali

Beliau bernama KH.Idris bin Kamali bin Abdul Jalil Assyarbuni adalah santri Cirebon yang belajar langsung dengan pendiri pon-pes Tebuireng Hadrotus Syeck Hasyim As’ari, berkat ketekunan dan kegigihan serta ta’zhim yang mendalam terhadap Gurunya Kh.Idris Kamali mampu mengusai berbagai disiplin ilmu terutama yang berkenaan dengan Gramatika Bahasa Arab (Syarah Ibnu Aqil, mantik dll) semuanya hapal diluar kepala. Dan sudah menjadi Tradisi di lingkungan Pesantren seorang santri sebelum kembali kedaerah asalnya harus mengajar dahulu Di pesantren Gurunya Tersebut. Kh.Idris pun mengajar di Tebuireng dan tinggal di lingkungan pesantren hingga beberapa waktu lamanya. Baginya Mengajar di Tebuireng adalah keharusan sebagai bentuk ta’zhim kepada Gurunya KH.Hasyim As’ari yang telah mengajarkan ilmu kepadanya dan Beliau merasa hutang Ilmu kepasda gurunya, hingga akhirnya Gurunya Kh.Hasyim As’ari menikahkan beliau dengan anaknya yang bernama Nyai Azzah.

Sepanjang Waktu Kh.Idris mengabiskan waktunya untuk mengajar dan beliau tidak mau mensia-siakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna beliau lebih senang mengajar di Masjid daripada mengajar di Madrasah yang telah disiapkan oleh pihak yayasan, alasan Beliau lebih memilih dimasjid daripada di Madrasah karena beliau ingin mendapat dua pahala yaitu pertama pahala i’tikaf dan kedua pahala mengajar. Metode yang sering digunakan Kh Idris dalam mengajar adalah Metode Sorogan ( santri membaca Kitab kehadapan gurunya dan gurunya menyimak bacaan santri ) dan metode seperti ini walaupun terkesan klasik namum memliki tingkat keberhasilan yang sangat besar, santri trampil dalam membaca kitab . Menurut Kh Idris Kamali “santri yang mengikuti pengajian Bandongan ( Guru membaca murid meyimak sambil memberi catatan di kitab ) yang semakin pintar itu justru gurunya. Disamping itu pula Kh Idris sangat mencintai murid-muridnya beliau selalu mengajak murid-muridnya untuk melaksanakan amalan sunnah seperti Puasa Senin kamis, Puasa rajab bahkan meganjurkan santrinya untuk mendirikan sholat malam.Disaat beliau melaksanakan Sholat malam beliau selalu membayangkan murid-muridnya satu persatu lalu didoakan agar murid-muridnya mempunyai ilmu yang bermamfaat.

KH.Idris mempunyai kebiasaan Unik , beliau senang memelihara Hewan-hewan ternak seperti Sapi, kambing Bebek dll, Kegemaran tersebut bukan untuk mencari kekayaan semata tapi digunakan untuk sedekah kepada orang lain, kadang kala beliau memberikan Susu Perahan sapi kepada Dewan Guru di lingkungan Tebuireng, bahkan ketika cucu gurunya menikah( Gus Dur) ,Kh Idris memberikan dengan ikhlas beberapa ekor kambingnya untuk acara Walimahan Cucu Gurunya.

Ada cerita yang berkembang dalam lingkungan masyarakat Tebuireng tentang hewan-hewan piaraan Kh Idris. Umumnya masyakat percaya bahwa bila hewan-hewan piaraan KH.Idris yang memakan tanaman atau dagangan miliknya maka oleh siempuh akan dibiarkan saja hewan-hewan tersebut memakannya. Dan mereka menganggap bahwa Hewan tersebut akan memberikan berkah tersendiri bagi mereka.Menurut Penuturan Murid beliau, bahwa Kh Idris adalah Seorang Wali Mastur , Alloh Menutup Kewaliaan Beliau dengan keilmuaanya, sehingga tidak tampak Karomah dalam diri Kh Idris. Jika beliau menemukan masalah yang sangat Pelik beliau akan merujuk kepada Kitab dan Anehnya Isi kitab tersebut sesuai dengan persoalan yang beliau hadapi. Salah satu Murid Kesayangan Beliau yang sekarang menjadi Ulama ternama di jakarta adalah KH.Abdul Hayyin Nm Cipete , sewaktu menjadi santrinya Kh.Abdul hayyie yang selalu mencukur Rambut Beliau, bahkan Kh Idris kamali melarang Abdul Hayyie untuk pulang kerumah bahkan Kh Idris Pula yang memenuhi kebutuhannya. Sungguh besar Perhatian dan cinta Beliau Kepada murid-muridnya.

KH.SOLEH DARAT (GURUNYA ULAMA JAWA )

Nama Kyai Haji Soleh Darat memang tidak setenar Para Ulama di Tanah Air sekaliber KH.Nawawi Albantani dan KH.Hasyim Asyari, namun dibalik kemasturan tersebut KH.Soleh Darat merupakan sosok ulama yang memilki andil besar dalam penyebaran Islam di Pantai Utara jawa Khususnnya di Semarang. Murid yang pernah berguru kepadanya adalah KH.Hasyim Asy’ari Pendiri ponpes Tebuireng dan Pendiri Jamiyyah Nahdlatul Ulama {NU) dan KH.Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyyah.

Beliau Bernama Muhammad Saleh lahir lahir di Desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara pada sekitar tahun 1820 , ayah beliu bernama KH.Umar sosok ulama yang teerkenal pada masa Pengeran Diponegoro. Sejak kecil Kh.Saleh Darat mendapat tempaan ilmu dari Ayahnya yang memang seorang Ulama, setelah dirasa cukup lama belajar dengan ayahnya, KH Saleh Darat melakukan pengembaraan keberbagai tempat dalam menimba ilmu hingga akhirnya Beliau berkesempatan belajar di Mekkah, Disana beliau berguru dengan Ulama -ulama besar diantarnya Syaikh Muhammad Almarqi, Syaikh Muhammad Sulaiman Hasballah, Syaikh Sayid Muhammad Zein Dahlan, Syaikh Zahid, Syaikh Umar Assyani, Syaikh Yusuf Almisri serta Syaikh Jamal Mufti Hanafi dan Kh Saleh Darat bertemu dengan santri -santri yang berasal dari Indonesia antara lain KH Nawawi Al bantani dan KH Muhammad Kholil Al Maduri.
Nama Darat yang disandangnya merupakan sebutan masyarakat untuk menunjukan tempat dimana Kh Saleh tinggal yaitu di kampung darat yang masuk dalam wilayah kelurahan Dadap sari kecamatan Semarang Utara. Sebagaimana Kebiasaan Para ulama dahulu selalu menyebutkan Daerah Asal dibelakang namanya seperti Al Bantani ( Banten), Al Maduri ( Madura ), Al Banjari ( Banjar ) dll, begitu juga dengan Kh Saleh Darat Beliau biasa menggunakan namanya Muhammad Saleh Bin Umar Al Samarani yang bearti dari Semarang.

Sekembalinya menimba ilmu di Mekkah Kh Saleh Darat mengajar di Pondok Pesantren Darat milik mertuanya KH Murtdlo, sejak itu pondok pesantren berkembang dengan pesatnya banyak santri-santri yang berdatangan dari berbagai daerah di pulau jawa untuk menimba ilmu darinya.Di antara murid -murid beliu yang termashur adalah KH.Hasyim Asyari(tebu ireng), Kh.Ahmad Dahlan , Kh Munawir( krapyak Jogja),KH Mahfudz (termas Pacitan ) maka pantas rasanya bila KH Saleh darat disebut sebut sebagai Gurunya Para Ulama di Jawa.

KH Saleh darat banyak menulis kitab-kitab dengan menggunakan bahasa PEGON ( hurup Arab dengan menggunakan Bahasa Jawa) Bahkan Beliau Sempat pula menterjemahkan Alquran dengan menggunakan Hurup Pegon seperti KItab Faid ar-Rahman yang merupakan Tafsir pertama di Nusantara yang ditulis dengan Hurup Pegon, Kitab tersebut dihadiahkan kepada RA Kartini sebagai Kado pernikahannya dengan RM Joyodiningrat yang menjabat sebagai bupati Rembang.
Karya karya beliau lainnya adalah Kitab Majmu’ah asy-Syariah, Al Kafiyah li al-’Awwam (Buku Kumpulan Syariat yang Pantas bagi Orang Awam), dan kitab Munjiyat (Buku tentang Penyelamat) yang merupakan saduran dari buku Ihya’ ‘Ulum ad-Din karya Imam Al Ghazali, Kitab Al Hikam (Buku tentang Hikmah), Kitab Lata’if at-Taharah (Buku tentang Rahasia Bersuci), Kitab Manasik al-Hajj, Kitab Pasalatan, Tarjamah Sabil Al-’Abid ‘ala Jauharah at-Tauhid, Mursyid al Wajiz, Minhaj al-Atqiya’, Kitab hadis al-Mi’raj, dan Kitab Asrar as-Salah.Hingga kini Karya -karya beliau masih di baca di pondok-pondok pesantren Di jawa.

KH.Saleh daratmeninggal dunia pada tanggal 28 Ramadan 1321 H, atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1903 dan di makamkan dikomplek Pemakaman Umum Bergota Semarang.
setiap tanggal 10 Syawal, masyarakat dari berbagai penjuru kota melakukan haul Kiai Saleh Darat di kompleks pemakaman umum Bergota Semarang.

KH.MOENAWIR (AHLI QURAN PENDIRI PON-PES KRAPYAK JOGJAKARTA)

Siapa yang tak kenal dengan pondok pesantren Munawir Krapyak Jogjakarta yang telah banyak melahirkan ulama-ulama ahli quran terkemuka. Semula pesantren yang didirikan sekitar tahun 1909 oleh kh Moenawir hanya dihuni 10 santri , kini pesantren krapyak berkembang pesat dengan jumlah santri yang mencapai ratusan. Sosok Kh Moenawir atau yang akrab dipanggil Mbah Moenawir merupakan sosok ulama yang oleh Rosululloh saw disebut Sebagai “Keluarga Alloh” atau “waliyulloh”, karena kemampuannya sebagai ahlul qur’an ( penghapal qur’an dan mengamalkan kandungan alqur’an)

Para Ulama peserta Mukta’mar Di Pon-pes Munawir Krapyak Jogja

peserta muktamar NU DI PONPES MUNAWIR KRAPYAK JOGJAKARTA

Sejak usia 10 tahun Kh Moenawir telah Hapal Quran 30 Juz dan Beliau gemar sekali menghatamkan alquran , beliau dikirim ayahnya KH.Abdul Rosyad untuk belajar kepada seorang Ulama terkemuka di Bangkalan Madura KH.Muhammad Kholil , Bakat kepasihan Mbah Moenawir dalam Pembacaan Alquran memberikan kesan tersendiri dihati Gurunya (Kh.Muhammad Kholil ) dan suatu ketika gurunya menyuruh Kh Moenawir untuk menjadi imam Sholat sedangkan Gurunya Kh Kholil menjadi Mak’mum.

Tahun 1888 Kh Moenawir bermukim di Mekkah dan memperdalam ilmu-ilmu Alquran kurang lebih 20 tahun, kesempatan tersebut Beliau gunakan untuk mempelajari Ilmu Tahfizul quran , qira’at sab’ah dengan Ulama -ulama setempat. Hingga Kh Moenawir memperoleh Ijazah Sanad Qira’at yang bersambung ke urutan 35 sampai ke Rosululloh SAW dari Seorang Ulama Mekkah yang termashur Syech Abdul Karim bin Umar Al Badri Addimyati .

KhMoenawir Mampu menghatamkan Alquran hanya dalam Satu rakaat sholat, dan sebagai orang awan mungkin itu Mustahil dilakukan tapi bagi Kh Moenawir itu mampu . Bahkan Kh Moenawir dalam menjaga hapalannya beliau melakukan Riyadhoh dengan membaca alquran secara terus menerus selama 40 hari 40 malam sampai terlihat oleh beberapa murid nya Mulut Kh Moenawir terluka dan mengeluarkan darah.

Kedisiplinan Kh.Moenawir dalam mengajar Alquran kepada murid-muridnya sangat ketat bahkan pernah muridnya membaca Fatiha samapi dua tahun diulang-ulang karena menurut Kh Moenawir belum Tepat bacaannya baik dari segi makhrajnya maupun tajwidnya, maka tak heran bila murid murid beliau menjadi Ulama-ulama yang Hufadz ( hapal quran) dan mendirikan Pesantren Tahfizul quran seperti Pon-pes Yanbu’ul Qur’an kudus (Kh.Arwani Amin) , Pesantren Al Muayyad solo ( KH Ahmad Umar) dll.

Peristiwa menarik pernah dialami oleh murid KH Moenawir, sewaktu beliau disuruh oleh istri Mbah Moenawir untuk meminta sejumlah uang kepada Mbah Moenawir yang akan digunakan sebagai keperluan belanja sehari hari, Kh moenawir selalu merogoh sejadahnya dan diserahkan uang tersebut kepada Muridnya, padahal selama ini muruid-muridnya hanya tahu bahwa sepanjang waktu mba moenawir hanya duduk saja di serambi masjid sambil mengajar alquran.

Kh.Moenawir wafat sekitar tahun 1942 dan dimakamkan di sekitar Pondok pesantren Munawir Krapyak Jogjakarta( bersambung)

HABIB SHOLEH BIN MUHSIN AL HAMID( TANGGUL JEMBER JAWA TIMUR)

Beliau adalah Seorang wali qhutub yang lebih dikenal Dengan nama habib Sholeh Tanggul, Ulama Karismatik yang berasal dari Hadro maut pertama kali melakukan da’wahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M dan menetap di daerah tanggul Jember Jawa timur. Habib Sholeh lahir tahun 1313 H dikota Korbah , ayahnya bernama Muhsin bin Ahmad juga seorang tokoh Ulama dan Wali yang sangat di cintai masyarakat , Ibunya bernama Aisyah ba umar.

Sejak Kecil Habib sholeh gemar sekali menuntut ilmu , beliau banyak belajar dari ayahandanya yang memang seorang Ahli ilmu dan Tashauf , berkat gembelengan dan didikan dari ayahnya Habib sholeh memilki kegelisahan Batiniyah yang rindu akan Alloh Swt dan Rindunya Kepada Rosululloh SAW, akhirnya beliau melakukan Uzlah ( Mengasingkan diri) selama hampir 7 tahun sepanjang waktu selama beruzlah Habib Sholeh memperbanyak Baca al quran , Dzikir dan membaca Sholawat . Hingga Akhirnya Habib Sholeh Di datangi Oleh tokoh Ulama yang juga wali Quthub Habib Abu bakar bin Muhammad assegaf dari Gresik, Habib Sholeh Diberi sorban hijau yang katanya Sorban tersebut dari Rosululloh SAW dan ini menurut Habib Abu bakar assegaf adalah suatu Isyarat bahwa Gelar wali Qhutub yang selama ini di sandang oleh habib Abubakar Assegaf akan diserahkan Kepada Habib Sholeh Bin Muhsin , Namun Habib sholeh Tanggul merasa bahwa dirinya merasa tidak pantas mendapat gelar Kehormatan tersebut. Sepanjang Hari habib Sholeh tanggul Menangis memohon kepada Alloh Swt agar mendapat Petunjuknya.

Dan suatu ketika habib Abyubakar Bin Muhammad assegaf gresik mengundang Habib sholeh tanggul untuk berkunjung kerumahnya , setelah tiba dirumah habib Abubakar Bin Muhammad assegaf menyuruh Habib Sholeh tanggul untuk melakukan Mandi disebuah kolam Milik Habib Abu bakar Assegaf , setelah mandi habib Sholeh tanggul di beri Ijazah dan dipakaikan Sorban kepadanya. Dan hal tersebut merupakan Isyarat Bahwa habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf telah memberikan Amanat kepada Habib sholeh tanggul untuk melanjutkan Da’wak kepada masyrakat.

Habib Sholeh mulai melakukan berbagai aktifitas dakwahnya kepada Masyarakat, dengan menggelar berbagai Pengajian-pengajian . Kemahiran beliau dalam penyampaian dakwahnya kepada masyarakat membuat beliau sangat dicintai , dan Habib sholeh Mulai dikenal dikalangan Ulama dan habaib karena derajat keimuan serta kewaliaan yang beliau miliki. Habib sholeh tanggul sering mendapat Kunjungan dari berbagai tokoh ulama serta habaib baik sekedar untuk bersilahturahim ataupun untuk membahas berbagai masalah keaganmaan, bahkan para ulama serta habaib di tanah air selalu minta didoakan karena menurut mereka doa Habib sholeh tanggul selalu di kabulkan oleh alloh SWt, Pernah suatu ketika habib Sholeh tanggul berpergian dengan habib Ali Al habsy Kwitang dan Habib ali bungur dalam perjalanan Beliau melihat kerumunan Warga yang sedang melaksanakan sholat Istisqo’ ( Sholat minta hujan ) karena musim kemarau yang berkepanjangan , lalu Habib sholeh Memohon kepada alloh Untuk menurunkan Hujan maka seketika itupula hujan turun. Beliau berpesan kepada jama’ah Majlis ta’limnya apabila do’a-doa kita ingin dikabulkan oleh Alloh Swt jangan sekali-kali kita membuat alloh murka dengan melakukan Maksiyat, Muliakan orang tua mu dan beristiqomalah dalam melaksanakan sholat subuh berjama’ah.

Habib Sholeh berpulang kerahmatulloh pada tanggal 7 sawal 1396 h atau sekitar tahun 1976, hingga sekarang Karomah beliau yang tampak setelah beliau meninggal adalah bahwa maqom beliau tidak pernah sepi dari para jamaah yang datang dari berbagai daerah untuk berziarah apalagi waktu perayaan haul beliau yang diadakan setiap hari kesepuluh dibulan syawal ribuan orang akan tumpah ruah kejalan untuk memperingati Khaul beliau.;

CERITA UMAR BIN KHOTOB YANG MEMBUAT ROSULULLOH TERTAWA DAN MENANGIS

Suatu ketika Rosululloh Saw berkumpul dengan para Sahabatnya, beliau bertanya kepada Para sahabatnya “Siapa diantara kalian yang bisa membuat aku tertawa “? Saya Ya rosul jawab Umar bin khotob. Kemudian Sahabat Umarpun memulai ceritanya.” Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku pernah Membuat Patung berhala dari Manisan , sewaktu aku lapar aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa.” Mendengar cerita Umar Rosululloh Saw Tertawa hingga kelihatan gigi grahamnya, Beliaupun bersabda” Dimana akal kalian waktu Itu ?” Umar Menjawab “Akal kami memang Jenius tapi waktu itu yang menciptakan alam menyesatkan kami”

Lalu Rosululloh berkata kepada Umar” Ceritakan kepadaku Hal yang membuat aku menangis”? Umarpun memulai ceritanya ” Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut kesuatu tempat, Tiba ditempat yang aku tuju aku mulai menggali sebuah lubang, setiap kali tanah yang aku gali mengenai bajuku ,maka anak perempuanku membersihkannya. Padahal dia tidak mengetahuinya seseungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup untuk persembahan berhala. Setelah selesai menggali lubang aku kubur anak perempuanku hidup-hidup . Mendengar cerita itu Meneteslah air mata rosululloh Saw begitupun dengan Umar menyesali perbuatan Jahiliyyahnya sebelum dia mengenal Islam.

Begitulah sekelumit cerita Umar bin khotob sebelum dia Mengenal Nabi Muhammad SAW , Umar terkenal sangat sadis dan kejam kepada siapa saja, begitu mengenal Rosululloh SAW hatinya luluh dan menjadi orang yang sangat sabar dan tawadhu.

KETELADANAN ROSULULLOH SAW

Mengungkapkan prihal kepribadian ahklak Rosululloh tak akan ada habisnya untuk diungkapkan, keteladan ahkhlak mulia yang dimiliki rosululloh saw begitu luar biasa. Suatu ketika seorang Dusun bernama Zahir bin Haram sedang berada di pasar Madinah ketika tiba-tiba seseorang memeluknya kuat-kuat dari belakang. Tentu saja Zahir terkejut dan berusaha melepaskan diri, katanya: “Lepaskan aku! Siapa ini?”

Orang yang memeluknya tidak melepaskannya justru berteriak: “Siapa mau membeli budak saya ini?” Begitu mendengar suaranya, Zahir pun sadar siapa orang yang mengejutkannya itu. Ia pun malah merapatkan punggungnya ke dada orang yang memeluknya, sebelum kemudian mencium tangannya. Lalu katanya riang: “Lihatlah, ya Rasulullah, ternyata saya tidak laku dijual.”

“Tidak, Zahir, di sisi Allah hargamu sangat tinggi;” sahut lelaki yang memeluk dan ‘menawarkan’ dirinya seolah budak itu yang ternyata tidak lain adalah Rasulullah, Muhammad SAW.

Zahir Ibn Haram dari suku Asyja’, adalah satu di antara sekian banyak orang dusun yang sering datang berkunjung ke Madinah, sowan menghadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tentang Zahir ini, Rasulullah SAW pernah bersabda di hadapan sahabat-sahabatnya, “Zahir adalah orang-dusun kita dan kita adalah orang-orang-kota dia.”

Rosululloh dan Seorang Pengemis Buta Yahudi

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang
mendekatinya, “WAHAI SAUDARAKAU JANGAN DEKATI MUHAMMAD , DIA ITU ORANG GILA…..!!DIA ITU PEMBOHONG….!! DIA ITU TUKANG SIHIR..…!! .apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya” . Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,

“Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”.

Aisyah RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja”.

Apakah Itu?”, tanya Abubakar RA.”Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi keujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana”, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu ?”.

Abubakar RA menjawab,”Aku orang yang biasa.”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku” , bantah si pengemis buta itu. “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”. Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. “
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog