Kh.Idris Kamali
Beliau bernama KH.Idris bin Kamali bin Abdul Jalil Assyarbuni adalah santri Cirebon yang belajar langsung dengan pendiri pon-pes Tebuireng Hadrotus Syeck Hasyim As’ari, berkat ketekunan dan kegigihan serta ta’zhim yang mendalam terhadap Gurunya Kh.Idris Kamali mampu mengusai berbagai disiplin ilmu terutama yang berkenaan dengan Gramatika Bahasa Arab (Syarah Ibnu Aqil, mantik dll) semuanya hapal diluar kepala. Dan sudah menjadi Tradisi di lingkungan Pesantren seorang santri sebelum kembali kedaerah asalnya harus mengajar dahulu Di pesantren Gurunya Tersebut. Kh.Idris pun mengajar di Tebuireng dan tinggal di lingkungan pesantren hingga beberapa waktu lamanya. Baginya Mengajar di Tebuireng adalah keharusan sebagai bentuk ta’zhim kepada Gurunya KH.Hasyim As’ari yang telah mengajarkan ilmu kepadanya dan Beliau merasa hutang Ilmu kepasda gurunya, hingga akhirnya Gurunya Kh.Hasyim As’ari menikahkan beliau dengan anaknya yang bernama Nyai Azzah.
Sepanjang Waktu Kh.Idris mengabiskan waktunya untuk mengajar dan beliau tidak mau mensia-siakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna beliau lebih senang mengajar di Masjid daripada mengajar di Madrasah yang telah disiapkan oleh pihak yayasan, alasan Beliau lebih memilih dimasjid daripada di Madrasah karena beliau ingin mendapat dua pahala yaitu pertama pahala i’tikaf dan kedua pahala mengajar. Metode yang sering digunakan Kh Idris dalam mengajar adalah Metode Sorogan ( santri membaca Kitab kehadapan gurunya dan gurunya menyimak bacaan santri ) dan metode seperti ini walaupun terkesan klasik namum memliki tingkat keberhasilan yang sangat besar, santri trampil dalam membaca kitab . Menurut Kh Idris Kamali “santri yang mengikuti pengajian Bandongan ( Guru membaca murid meyimak sambil memberi catatan di kitab ) yang semakin pintar itu justru gurunya. Disamping itu pula Kh Idris sangat mencintai murid-muridnya beliau selalu mengajak murid-muridnya untuk melaksanakan amalan sunnah seperti Puasa Senin kamis, Puasa rajab bahkan meganjurkan santrinya untuk mendirikan sholat malam.Disaat beliau melaksanakan Sholat malam beliau selalu membayangkan murid-muridnya satu persatu lalu didoakan agar murid-muridnya mempunyai ilmu yang bermamfaat.
KH.Idris mempunyai kebiasaan Unik , beliau senang memelihara Hewan-hewan ternak seperti Sapi, kambing Bebek dll, Kegemaran tersebut bukan untuk mencari kekayaan semata tapi digunakan untuk sedekah kepada orang lain, kadang kala beliau memberikan Susu Perahan sapi kepada Dewan Guru di lingkungan Tebuireng, bahkan ketika cucu gurunya menikah( Gus Dur) ,Kh Idris memberikan dengan ikhlas beberapa ekor kambingnya untuk acara Walimahan Cucu Gurunya.
Ada cerita yang berkembang dalam lingkungan masyarakat Tebuireng tentang hewan-hewan piaraan Kh Idris. Umumnya masyakat percaya bahwa bila hewan-hewan piaraan KH.Idris yang memakan tanaman atau dagangan miliknya maka oleh siempuh akan dibiarkan saja hewan-hewan tersebut memakannya. Dan mereka menganggap bahwa Hewan tersebut akan memberikan berkah tersendiri bagi mereka.Menurut Penuturan Murid beliau, bahwa Kh Idris adalah Seorang Wali Mastur , Alloh Menutup Kewaliaan Beliau dengan keilmuaanya, sehingga tidak tampak Karomah dalam diri Kh Idris. Jika beliau menemukan masalah yang sangat Pelik beliau akan merujuk kepada Kitab dan Anehnya Isi kitab tersebut sesuai dengan persoalan yang beliau hadapi. Salah satu Murid Kesayangan Beliau yang sekarang menjadi Ulama ternama di jakarta adalah KH.Abdul Hayyin Nm Cipete , sewaktu menjadi santrinya Kh.Abdul hayyie yang selalu mencukur Rambut Beliau, bahkan Kh Idris kamali melarang Abdul Hayyie untuk pulang kerumah bahkan Kh Idris Pula yang memenuhi kebutuhannya. Sungguh besar Perhatian dan cinta Beliau Kepada murid-muridnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar