Sebenarnya apa yang dilakukan militer Amerika bukan hal yang baru. Karena selama perang Afghanistan dan Irak, militer negara ini telah mengujicobakan segala bom cluster yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban dari masyarakat sipil.
Senapan baru yang futuristik ini bernama XM25. Senapan ini menggunakan peluru yang diprogram untuk meledak pada jarak tertentu, sehingga musuh yang bersembunyi tidak bisa luput dari hantamannya. Senapan tersebut memiliki jangkauan 2.300 kaki sehingga memungkinkan untuk mencapai target yang tak bisa dijangkau senapan konvensional.
Senapan itu menggunakan laser pengintai untuk menentukan jarak yang tepat, setelah itu si prajurit dapat menambah atau mengurangi jarak hingga 3 meter agar peluru dapat melewati tempat persembunyian lalu meledak di atas atau di samping sasaran. Tentara dapat menggunakannya untuk melumpuhkan penembak jitu yang tersembunyi sehingga tak perlu meminta bantuan serangan udara. Peluru ukuran 25 milimeter berisi chip yang menerima sinyal radio untuk jarak yang tepat untuk target.
Amerika sangat berharap senjata modern mereka ini dapat mengubah perang yang berlangsung di Afghanistan dan menyelamatkan pasukannya dari kegagalan dan kekalahan yang diderita selama ini.
Sebenarnya hingga saat ini telah banyak pemberitaan mengenai penggunaan senjata non konvensional oleh pasukan Amerika dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Tapi kebanyakan kasus ini tidak akan pernah dipublikasikan karena disensor. Semoga saja dengan berlalunya waktu berita-berita semacam ini dapat dipublikasikan kembali. Karena sejatinya Amerika dan NATO selama ini menjadikan Afghanistan sebagai tempat uji coba persenjataan mutakhir mereka. Mereka memanfaatkan pelbagai senjata mematikan terhadap penduduk sipil dengan alasan memerangi terorisme.
Pendudukan Afghanistan oleh Amerika dan NATO bukan hanya tidak mampu menumpas Al Qaedah dan kelompok Taliban, tapi kenyataannya kelompok-kelompok ini semakin kuat. Ketidakmampuan Amerika dan NATO ini akhirnya harus dibayar oleh orang-orang tidak berdosa. Senjata modern Amerika ini jelas-jelas akan menambah daftar jumlah korban warga sipil. Tapi pertanyaannya, apakah senjata modern ini bakal mampu menyelamatkan Amerika di Afghanistan?(Irb/sbl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar