Minggu, 01 Agustus 2010

Selamat Jalan, Dr. K.H. Idham Kholid...

PDF Print E-mail

Semasa hidupnya, ia menerima amanah berbagai posisi penting.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Ketua DPR/MPR periode 1972-1977, Dr. K.H. Idham Kholid, mengembuskan napas terakhir, Minggu pukul 08.00 WIB, di kediamannya di samping Pesantren Daarul Maarif, Cipete, Jakarta Selatan. Demikian dilansir Antara.

Ia meninggal dunia setelah selama sembilan tahun berjuang melawan penyakit stroke.

Semasa hidupnya, Idham menerima amanah berbagai posisi penting. Selain tercatat sebagai ketua DPR/MPR RI 1972-1977, kiai yang terkenal dengan kesederhanaannya ini pernah manjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama termuda, pada usia 34 tahun, sekaligus terlama. Jabatan tersebut diembannya selama 28 tahun, sejak 1956 hingga 1984. Uniknya, Idham juga satu-satunya ketua PBNU yang berasal dari luar Pulau Jawa. Selama ini kepemimpinan ormas berlogo bola dunia dan bintang sembilan itu selalu didominasi oleh putra Jawa. Ayah 16 anak ini lahir pada 27 Agustus 1922 di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 km dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pada tahun 1984, posisi Idham di PBNU digantikan oleh K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengawali fase kembali ke Khittah 1926. NU kembali menegaskan diri sebagai ormas yang tidak terlibat politik praktis serta tidak berafiliasi terhadap partai mana pun.

Selain itu, anak sulung (dari lima bersaudara) H. Muhammad Chalid, penghulu asal Amuntai, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 km dari Banjarmasin, ini juga tercatat sebagai bapak pendiri Partai Persatuan Pembangunan. Setelah tidak berkiprah di panggung politik praktis, waktu Idham dihabiskan bersama keluarga dengan mengelola Pesantren Daarul Maarif di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, hingga ajal menjemputnya.



Jenazah almarhum Dr. K.H. Idham Kholid dimakamkan di Pesantren Darul Quran Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pesantren Darul Quran adalah lembaga pendidikan Islam yang dikelola keluarga Dr. K.H. Idham Kholid, selain Pesantren Daarul Maarif, yang lokasinya berada di sebelah rumahnya.

Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amin....

SEL

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog