Sholat Istisqo (ada juga yg menuliskan istisqo’ atau istisqa) adalah salah satu sholat sunnah yg dilakukan/dicontohkan Rasululloh SAW apabila terjadi kekeringan/kemarau yg berkepanjangan.
Dari beberapa referensi yg aku dapatkan, ada beberapa cara pelaksanaan istisqo (meminta hujan). Namun aku ambil dari buku Fiqh Islam, karya H.Sulaiman Rasjid, di sana disebutkan ada 3 cara:
1. Berdoa kepada ALLOH SWT agar hujan segera diturunkan. Pelaksanaannya bisa dilakukan sendiri-sendiri, ataupun berjamaah (selesai sholat berjamaah di masjid). Hadits dari Abu Daud menyatakan Rasululloh SAW mencontohkan cara ini.
2. Berdoa di dalam khutbah Jum’at. Rasululloh SAW juga mencontohkan hal ini berdasar hadits Bukhari dan Muslim.
3. Melakukan sholat sunnah istisqo (dengan memenuhi semua kriteria persyaratannya). Hal ini didasar dari hadits Rasululloh SAW dari riwayat Muslim, berbunyi,“Rasululloh SAW telah keluar (pergi) untuk minta hujan. Kemudian beliau berpaling membelakangi orang banyak, beliau menghadap kiblat dan beliau balikkan syal beliau.”
Sebelum melakukan sholat istisqo, ada beberapa hal yg mesti dilakukan:
1. Berpuasa selama 4 (EMPAT) HARI BERTURUT-TURUT. Pada hari keempat, barulah sholat istisqo dilakukan.
2. Pemimpin masyarakat menyerukan kepada masyarakat agar menjauhkan diri dari maksiat dan segala kejahatan yg dilakukan, serta memperbanyak ibadah.
3. Menggunakan pakaian biasa untuk sholat istisqo.
4. (sebaiknya) Sholat istisqo dilakukan di lapangan (tempat terbuka).
Adapun rangkaian pelaksanaan sholat istisqo adalah sebagai berikut:
- Menggunakan baju biasa (bukan baju baru atau baju mahal)
- Menuju lapangan/tempat terbuka
- Melaksanakan sholat sunnah 2 raka’at
- Dilakukan khutbah setelah sholat sunnah
- (hendaknya) Khatib memulai khutbah dengan membaca istighfar (Astaghfirullah) sebanyak 9x di khutbah pertama, dan 7x di khutbah kedua
- Isi khutbah berisi puji2an, syahadat, dan shalawat diikuti dengan nasehat dan ajakan untuk bertaubat serta memperbanyak ibadah
- Diakhiri dengan doa
Adapun doa yg dicontohkan Rasululloh SAW adalah sebagai berikut:
“Segala puji2an bagi ALLOH yg memelihara sekalian alam. Pengasih lagi Penyayang, menguasai hari pembalasan, tidak ada Tuhan melainkan ALLOH, yg berbuat sekehendak-Nya. Ya ALLOH Engkaulah Tuhan, tidak ada Tuhan melainkan ALLOH. Engka Maha Kaya (tidak berhajat kepada siapapun) dan kami yg berhajat kepadaMu, turunkanlah hujan atas kami, dan jadikanlah yg Engkau turunkan itu menjadi bekal bagi kami buat beberapa lamanya.”
(Riwayat Abu Daud)
perhatian: posisi tangan saat berdoa minta hujan, PUNGGUNG TANGAN DIHADAPKAN KE LANGIT. (punggung tangan adalah bagian yg tidak ada garis tangan…yg terdapat kuku jari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar