Minggu pagi tgl 26 october 2008 , Sejak pagi para jama’ah dan Muhiibin dari berbagai daerah dan penjuru jakarta telah memadati Masjid Keramat Luar batang. Tak ketinggalan sayapun hadir menyambut para tamu Habib Husein bin abu bakar al idrus karena kebetulan saya lahir dan tinggal di Luar batang. Haul habib Husein yang setiap tahun di adakan minggu akhir di bulan syawal. adalah merupakan Prakarsa yang dibuat oleh Habib Utsman bin yahya yang waktu itu menjabat sebagai Mufti Betawi. Kenapa Haul diadakan akhir minggu di bulan syawal padahal habib Husein Bin abu bakar al idrus meninggal pada tanggal 17 romadhan, Menurut habib Utsman bin yahya bahwa Pada bulan romadhon para ulama dan habaib selama bulan Romadhon jarang mereka keluar rumah , mereka para ulama khusu’ ibadah kepada Alloh. Maka atas Usul habib Utsman bin yahya bahwa haul habib Husein bin abu bakar al Idrus diadakan setiap akhir Minggu di bulan Syawal, di samping mengharap keberkahan dari Shohibul Maqom juga sebagai ajang silahturahim dan halal bi halal para ulama dan para kaum muslimin. Tradisi silahturahim yang digagas para ulama terdahulu sampai saat ini masih terpelihara dengan baik, Menjelang puasa setiap akhir kamis di bulan Sya’ban para ulama dan habaib berkumpul juga di Luar batang . Jadi setahun ada dua kali para ulama dan habaib berkumpul di luar batang yaitu akhir kamis di bulan sya’ban dan akhir minggu di bulan syawal.
Habib Ustman bin Yahya ( mufti betawi)
Acara Haul habib Husein yang ke 152 dimulai dengan ziarah bersama diteruskan dengan pembacaan Maulid .ada yang istimewa Haul kali ini , Pembacaan maulid juga dibacakan oleh para putra-putra dari para habaib sebut saja Habib Alwi bin Abdurrahman Al habsyi (kwitang), Habib fahmi , Habib Zein dll. Mereka semua adalah para kader – kader penerus perjuangan para ulama.
Acara di lanjutkan dengan Pembacaan Manaqib Habib Husein bin abu bakar al idrus oleh habib Mustofha bin Abdulloh Al Idrus, Penjabaran serta penlelasan tentang Manaqib Habib Husein bin abu bakar alidrus oleh habib Mustofha seakan membawa jama’ah dan Muhibbin diajak kembali ke masa Silam bagaimana gigihnya habib Husein mensyiarkan Agama Islam di Batavia . (www.sachrony.wordpress.com/2007/08/24/habib-husein-bin-abi-bakar-al-idrus-luar-batang/)
Tausiyah disampaikan Oleh Ulama Muda dan putra serta Cucu dari Ulama Besar jakarta Habib Zindan bin Novel bin Salim Bin Zindan, Habib Zindan menekankan pentingnya kita berhusnu Zhon ( berbaik sangka) baik itu kepada para ulama dan habaib baik yang masih hidup maupun kepada mereka yang telah wafat . Karena sesorang yang berprasangka baik kepada seseoang walaupun pada kenyataannya tidak benar itu akan mendapat pahala dari Alloh Swt sedangkan orang yang berburuk sangka kepada seseorang akan jauh dari rahmat Allloh. Dikisahkan bahwa Syeck Abdul qodir jailani sewaktu mendengar bahwa disuatu negeri ada seseorang yang menjadi ahli ilmu dan wali, maka dengan Niat mengambil berkah dari wali tersebut Syech Abdul qodir jailani pergi untuk menemui Ulama dan Wali besar tersebut. Ditengah perjalalan Syeck Abdul qodir al jailani bertemu dengan seseorang yang kebetulan punya maksud yang sama untuk bertemu dengan Ulama dan wali besar tersebut. hanya saja orang tersebut punya niat ingin menguji ilmu yang dimiliki oleh Ulama besar tersebut . Sesampainya ditempat yang di tuju mereka disambut oleh Ulama tersebut, belum sempat mereka berdua mengutarakan niatnya , sang ulama tersebut mendahului biacara ” Kau kemari hanya ingin menguji ilmu yang kumilki ketahulilah kelak kau akan mati dalam keadaan keluar dari Islam karena kesombongan ilmu yang kau miliki. Dan kau Abdul Qodir jailani kelak kau akan menjadi ulama dan wali besar dan Telapak kakimu berada di pundak para wali-wali dan kau akan menjadi pemimpin para wali.Dan hal ini terbukti apa yang telah disampaikan oleh Ulama tersebut Orang yang punya niat dan berprasangka jelek kepada dirinya akhirnya meninggal dalam keadaan tidak membawa iman , dia tenggelam dalam urusan dunia . Sedangkan Syech Abdul qodir al jailani telah menjadi Ulama besar dan manjadi pemimpin para wali sedunia ( Sulthon Awliya).
Acara haul ditutup dengan do’a dan dilanjutkan dengan sholat zhuhur berjama;ah serta santap nasi kebuli . Semoga Alloh memanjangkan umur kita untuk dapat mengikuti acara haul habib Husein bin abubakar al idrus tahun depan Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar