Sabtu, 13 Juni 2009

Fam Hadroulmaut 3

Marga Al-Ba-Birik

Yang pertama kali digelari “Al-Ba-Birik” adalah Waliyyullah Umar bin Ahmad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad AL-Faqih Muqaddam.

Waliyyullah Umar Ba-Birik dilahirkan di kota Tarim. Dikaruniai 2 orang anak lelaki, satu diantaranya yang bernama Ahmad yang menurunkan keturunannya yang berada di Indoesia.

Waliyyullah Umar Ba-Birik pulang ke Rahmatullah di kota Tarim pada 889 Hijriyah.

Semoga Allah SWT memasukkan beliau-beliau ke dalam surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para syuhada, para Auliya dan para Sholihin. Amin.

Marga Al-Bar

Yang pertama dijuluki (digelari) “Al-Bar” adalah Waliyyullah Ali bin Ali bin Alwi bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi bi Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam.

Soal gelar yang disandangnya karena Waliyyullah Ali bin Ali Al-Bar adalah seorang anak yang sangat ta’at (berbakti) kepada kedua orang tuanya dengan sebnar-benar ta’at yang jarang sekali bisa dilakukan oleh setiap orang. Perintah apapun dari kedua orangtuanya, sekalipun yang sukar (kecuali perintah menyekutukan Allah SWT pasti akan dilaksanakannya (Sam’an Watha’atan). Maka beliau digelari ‘Al-Bar” yang berarti kebaktian yang sangat luar biasa terhadap kedua orang tua.

Waliyyullah Ali bin Ali Al-Bar dilahrikan di kota Dau’an (Hadramaut). Dikaruniai 3 orang anak lelaki masing-masing bernama : Abdullah, Abibakar, dan Husein. Dari ketiga anak lelaki beliau tadi hanya Husein lah yang banyak keturunannya ; dan diantara anak-cucu Waliyyullah Husein adalah Al-Imam Umar bin Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Ali Al-Bar, seorang Waliyyullah yang tersohor (yang wafat di Gerin Hadramaut pada tahun 1158 Hijriyyah). Keturunannya Al-Bar yang kebanyakan berada di Indonesia.
Waliyyullah Ali bin Ali Al-Bar pulang ke rahmatullah di Dau’an Hadramaut.
Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-Beliau ke dalam surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Sholihin. Amin.

Marga Al-Barrum

Yang pertama kali dijuluki (digelari) “BARRUM” adalah waliyullah Hasan bin Muhammad bin Alwi bin Abdullah bin Ali bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam.

Soal gelar yang disandangnya karena beliau bermukim di dusun “Barrum “yang berjarak kira-kira 20 Km dari kota Mukalla Hadramaut (pada waktu itu merupakan ibu kota bekas kesultanan “Al-Qathiiyah”)

Waliyullah Hasan bin Al-Barrum dilahirkan di kota Tarim, dikaruniai 4 orang anak lelaki masing-masing bernama : Abdurrahman, Umar, Ali, dan Ahmad. Adapun Ahmad yang merupakan satu-satunya anak yang banyak keturunannya, terutama yang kebanyakan berada di Indonesia.

Waliyullah Hasan Al-Barrum pulang ke Rahmatullah di kota tarim pada tahun 927 Hijriyah.

Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-beliau ke dalam surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Shalihin. Amin..!

Marga Al-Bahar

Yang pertama kali dijuluki (digelari) “Al-Bahar” adalah Waliyyullah Al-Qutub Al-Aqthab Hasan bin Saleh bin Idrus bin Abubakar bin Hadi bin Said bin Syaichan bin Alwi bin Abdullah attarisi bin Alwi Al-Chawas bin AbuBakar Al-Jufri.

Soal gelar yang disandang beliau, karena menurut Al-Syeich Abdullah bin Semir dalam kitabnya yang berjudul “Giladatul Nahri” yang berisi managib Al-Habib Hasan bin Shaleh Al-Bahar, yang menyatakan bahwa ayah Waliyyullah Al-Habib Hasan yaitu Al-Habib Shaleh, beliaulah yang sebenarnya dijuluki dengan gelar “Al_Bahar” tersebut. Alasannya ada kemungkinan beliau sering di lautan (sering berlayar).

Waliyyullah Al-Habib Hasan Al-Bahar dilahirkan di suatu dusun dekat kota Syiban pada tahun 1191 Hijriyah. Dikaruniai 5 orang anak lelaki. Dua orang diantaranya menurunkan keturunannya yaitu : Shaleh dan Abdul Qadir.

Waliyyullah Al-Habib Hasan Al-Bahar pulang ke Rahmatullah pada tahun 1273 Hijriyah.

Semoga Allah SWT memasukkan beliau-beliau ke dalam surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya, dan para Sholihin. Amin.

Marga Al-Bayti

Gelar “Al-Bayti” disandang oleh :

  1. Waliyyullah Ali bin Alwi bin Ali bin Abubakar Al-Facher.
    Beliau dilahirkan di Bait Al-Maslamah. Dikaruniai seorang anak lelaki yang bernama Muhammad, yang menurunkan keturunannya. Waliyyullah Ali Al-Bayti pulang ke Rahmatullah di Bait Al-Maslamah pada tahun 915 Hijriyah.
  2. Waliyyullah Abubakar bin Ibrahim bin Al-Imam Abdurrahman Assegaf. Beliau dilahirkan di kota Tarim. Dikaruniai 3 orang anak lelaki, masing-masing bernama Ibrahim, Ahmad dan Isma’il. Waliyyullah Abubakar Al-Bayti pulang ke Rahmatullah di kota Tarim pada tahun 905 Hijriyah.
    Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-Beliau ke dalam surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Sholihin. Amin.

Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-beliau ke dalam surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Shalihin. Amin..!

Marga Al-Maula-Dawilah

Yang pertama kali digelari “Al-Maula-Dawilah” adalah waliyyullah Ahmad bin Muhammad bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad A1-Faqih AI-Muqaddam .

So’al gelar yang disandangnya, karena Beliau bermukim di dusun “Yabhar” di bagian barat Hadramaut, dimana dusun “Yabhar” tersebut biasa disebut dengan “Dawilah” yang artinya dusun Kuno. Maka waliyyullah Ahmad bin Muhammad digelari “Maula-Dawilah” artinya “penguasa” (pemimpin) Dusun Yabhar yang kuno tersebut.

Waliyyullah Ahmad Maula-Dawilah dilahirkan di Yabhar. Dikaruniai 2 orang anak masing-masing bernama :

  • Sahil, yang keturunannya kebanyakan di Yabhar, Fuqmeh Madrah, Sytair, dan di Djiddah Hadramaut Yaman Selatan, dan sebagian di Indonesia.
  • Abdurrahman, keturunannya berada di Indonesia, kebanyakan di kota Malang Jawa Timur.

Waliyyullah Ahmad Maula-Dawilah pulang ke Rahmatullah di Yabhar pada tahun 873 Hijriyyah.
Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-Beliau ke dalam Surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para syuhada, para Auliya
dan para Sholihin. Amin !.

Marga Al-Bin-Semith (Semait/Smith)

Yang pertama kali dijuluki (digelari) ” Al-Bin Semith ” adalah Waliyyullah Muhammad bin Ali bin Abdurrahman bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi Ammil Fagih Muqaddam.

So’al gelar yang disandangnya ; karena dimasa kecilnya sewaktu diajak ibunya bepergian maka penutup lehernya (semacam Shall) yang dalam bahasa Arab biasa disebut ” Semith ” jatuh. Dan dimana tempat jatuhnya penutup leher tersebut banyak orang-orang terutama orang-orang lelaki ; maka ibunya segan untuk mengambilnya, lalu buru-buru langsung pergi. Sedangkan orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut mengira bahwa sang ibu tidak tahu kalau pakaian anaknya tadi jatuh, sehingga mereka meneriakkan Semith ! Semith ! berkali-kali. Sesampainya dirumah kejadian tadi diceritakan pada keluarganya yang lain. Maka sejak itu anak kecil yang mungil yang bernama Muhammad tadi dering dijuluki ” Semith

Waliyyullah Muhammad Bin Semith dilahirkan di kota Tarim. Dikaruniai seorang anak lelaki yang dinamai Abdullah, yang menurunkan keturunannya di kota Tarim ; Syibam ; Taribah ; Goroh ( semuanya di Hadramaut ) dan di Zanzibar serta di Indonesia (Kalimantan, Manado, Sumba, Denpasar, Madura, Jakarta, Surabaya, Semarang, Pekalongan ).

Waliyyullah Muhammad Bin Semith pulang ke Rahmatullah dikota Tarim sekitar tahun 950 Hijriyah

Semoga Allah SWT memasukkan Beliau ke dalam Surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan Para Sholihin. Amin !.

Marga Al-Hamid

Yang pertama kali mendapat julukan (gelar) “Alhamid” adalah waliyyullah Hamid bin Syaich Abi Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullab bin Al Imam Abdurrahman Assegaf.

So’al gelar “Al-Hamid” yang disandangnya berdasarkan bahasa Arab “Al-Hamid” yang berarti orang yang selalu suka berterima kasih (selalu mensyukuri) atas semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Maka. Waliyyullah Al Syaich Abi Bakar bin Salim memberi salah satu nama anaknya dengan “Al-Hamid” dengan do’a pengharapan agar anaknya tersebut menjadi orang yang selalu mensyukuri semua nikmat,yang diberikan oleh Allah SWT, baik dalam keadaan suka maupun duka kenyataannya “Al-Hamid” bin Syaich Abi Bakar menjadi seorang Waliyyullah yang bertawakkal kepada Allah dan senang menolong orang dan suka memberikan apa yang dimilikinya kepada orang yang membutuhkannya, hal tersebut dapat terlaksana karena Beliau termasuk golongan orang-orang yang dijanjikan oleh Allah SWT seperti dalam FirmanNya : Dalam Al Qur’anul Karim surat Ibrahim ayat 7 ” Bila Kalian mensyukuri NikmatKu, maka akan Kutambah lagi NikmatKu itu pada kalian.”

Waliyyullah “Al-Hamid dilahirkan di kota Inat. Beliau dikaruniai 5 orang anak lelaki masing masing bernama :

  1. Muthahhar, yang menjadi keturunan Al-Hamid “Al-Aqil Muthahhar” dari anaknya yang bernama Aqil bin Muthahhar.
  2. Umar, yang menjadi keturunan A1Hamid “Al-Salim bin Umar”, dari anaknya yang bernama Salim bin Umar. Yang banyak menurunkan keturunan Al-Hamid terutama yang berada di Indonesia.
  3. Abdullah,
  4. Abubakar,
  5. Alwi, Masing-masing keturunannya kebanyakan berada di Hadramaut.

Waliyyullah “Al-Hamid” bin Al-Syaich AbiBakar pulang ke Rahmatullah di kota Inat pada tahun 1030 Hijriyyah.

Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-Beliau ke dalam Surga dan menghim.punkannya bersama sama para Nabi, para syuhada, para Auliya dan para Sholihin. Amin !.

Marga Al-Ba-Faqih

Al-Bafaqih disandang oleh 2 orang yaitu :

  1. Waliyyullah Abdurrahman bin Muhammad Maula Aydid dan
  2. Waliyyullah Abdullah bin Muhammad Maula Aydid.

Soal gelar Bafaqih karena ayah para Beliau yaitu Waliyyullah Muhammad Maula Aydid dikenal masyarakat sebagai seorang ahli ilmu “Fiqih”.

  • Waliyyullah Abdurrahman Bafaqih dilahirkan di kota Tarim dan dikaruniai 5 orang anak lelaki, 3 diantaranya mentuunkan keturunnannya yaitu; Ahmad, Zain dan Atthayib.
    Waliyyullah Abdurrahman Bafaqih pulang ke Rahmatullah di kota ..? pada tahun 884 Hijriyyah , sedangkan
  • Waliyyullah Abdullah Bafaqih dilahirkan di kota Tarim, dikaruniai 3 orang anak lelaki. 2 diantararnya yang melanjutkan keturunannya ; masing-masing bernama Husein dan Ahmad.
    Waliyyullah Abdullah Bafaqih pulang ke Rahmatullah selang beberapa tahun setelah wafatnya saudaranya Waliyyullah Abdurrahman Bafaqih dalam perjalanan dari kota Makkah Al-Mukarramah ke kota Madinah Al-Munawwarah yang dimakamkan disekitar antara kedua kota suci tersebut.

Semoga Allah SWT memasukkan Beliau Beliau ke dalam Surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Sholihin. Amin !.

Marga Al-Bin ‘Agil

Yang pertama kali digelari Bin Aqil adalah waliyullah Muhammad bin ‘Aqil bin salim dan Zain bin ‘Aqil bin Salim.Muhammad bin

‘Aqil bin salim dilahirkan di kota Inat.

Dikaruniai 3 orang anak lelaki masing-masing adalah : ‘Aqil; Alwi dan Afif.

  • Masing masing menurunkan keturunan Al Bin ‘Aqil.
  • Zaid bin ‘Aqil bin Salim dilahirkan di Silik. Dikaruniai 2 orang anak lelaki, masing-masing adalah: husein dan ‘Aqil.
  • Waliyullah Muhammad bin ‘Aqil pulang ke Rahmatullah di kota Inat pada tahun 1032 H.
  • Waliyullah Zain bin ‘Aqil pulang ke Rahmatullah di kota Silik.

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog