Saya teringat ketika masih Ta’lim di
Pesantren darul hadist Alfaqihiyyah Malang Jawa timur, ketika musim
liburan tiba para santri akan pulang ke daerahnya masing masing.
Menjelang liburanpun Konsentrasi belajar sudah mulai terganggu ,
bayangan rumah dan bertemu dengan sanak saudara begitu terlintas dalam
benak para santri. Seakan para Santri merasakan kebebasan sesaat . Ada
beberapa Santri nakal yang meluapkan kebebasan dirumah dengan Nonton di
Bioskop, mendengarkan Musik, Ngetrek dengan Gang Motor, Jalan jalan ke
Mall Dll yang semua itu di larang di Pesantren. Termasuk saya yang
bandel . Begitu memasuki tahun ajaran baru dimana semua santri harus
kembali ke pesantren untuk kembali belajar dan harus melepas segala
atribut kebebasan untuk konsentrasi belajar , membersihkan hati menuju
ridho Alloh guna mendapat ilmu yang bermanfaat dan mendapat keberkahan
dari Pendiri pesantren darul Hadist Alfaqihiyyah Al habib Abdul qodir
bil Faqih dan Al habib Abdulloh Bil Faqih .
Suatu hari semua santri berkumpul di Aula
untuk mendengarkan tausiyah yang di sampaikan oleh Putra guru Pon-pes
Darul hadist Al faqihiyyah. Saya dan teman teman santri yang lain Habis
di Marahi beliau , Beliau mengatakan kalau Muka saya dan teman teman
yang lain hitam lebam karena kemaksiatan yang dilakukan sewaktu mengisi
liburan di rumah. Saya tidak habis pikir bagaimana beliau bisa tahu
kebandelan yang saya lakukan pada waktu libur bersama teman teman ?? .
Saya jadi teringat cerita cerita kawan kawan santri bahwa ayahanda
beliau Alhabib Abdulloh bil faqih pernah sholat di Masjid Agung kota
Malang yang beliau lihat para jamaah yang sedang sholat wujud kepala
mereka dalam Wujud binatang seperti babi dan monyet. Saya jadi merinding
mendengar cerita Karomah beliau , Apa mungkin Wajah saya terlihat
seperti seekor babi dalam pandangan mata guru saya ?? Kasyaf itulah
sebutan yang pas untuk peristiwa seperti di atas.
Kasyaf adalah merupakan karomah dan
karunia Alloh yang diberikan seorang hamba yang dikasihinya. Kasyaf
dapat diartikan terbukanya tembok pemisah antara seorang hamba dengan
Alloh untuk dapat melihat, merasakan dan mengetahui hal hal ghoib yang
sangat sulit diterima oleh akal sehat . Nabi Muhammad saw pun
mendapatkan karunia tersebut namun di sebut Mukjizat . ketika Nabi
Muhammad SAW bepergian bersama Abu Bakar. Ketika melewati areal
pemakaman, tiba-tiba Nabi berhenti di salah satu makam. Abu Bakar
bertanya, kenapa kita berhenti di sini? Nabi kembali bertanya, apakah
engkau tidak mendengarkan bahwa orang di bawah makam ini sedang disiksa
dan menjerit kesakitan lantaran pada waktu hidupnya tidak bersih ketika
ia habis membuang hajat kotoran. Ini pertanda bahwa ada telinga yang
mampu mendengar suara-suara alam ghaib (di alam barzakh) dan yang
lainnya tidak bisa.
Peristiwa Kasyaf juga pernah terjadi
masa masa khalifah Umar bin khotob ketika beliau menjadi Khotib pada
sholat Jumat , tiba tiba beliau berteriak “ Hai Sariah ….hai Tentaraku
larilah kebukit itu…bukit itu….
Tentu saja sikap Umar tersebut membuat
heran para Jamaah dan ketika selesai sholat Jumat Sayyidina Umar
ditanya oleh sahabat Abdurrahman bin Auf “Ya Amirul mu’minin kenapa
engkau berteriak teriak seraya pandangan matamu menatap jauh ketika
berkhutbah ?? Kata Sayyidina Umar “ Beberapa waktu yang lalu aku
mengutus Sariah dan bala tentaranya untuk membereskan gerombolan
pengacau , tadi ketika aku sedang Khutbah tiba tiba di hadapanku tampak
Sariah dan tentaranya terkepung oleh gerombolan pengacau dan tidak ada
tempat untuk bertahan, maka aku melihat sebuah Bukit ..maka aku
berteriak Hai Sariah…Hai Tentaraku Larilah ke bukit itu…bukit itu..
Sahabat Abdurrahman bin Auf hanya menganggukkan kepala antara percaya
dan tidak. Maka beberapa lama kemudian datanglah rombongan Tentara yang
dipimpin Sariah dan menceritakan dasyatnya peperangan yang mereka
lakukan. Dan Sariahpun menceritakan bahwa Dia dan pasukannya di kepung
gerombolan pengacau waktu itu terjadi pada saat waktunya kami Sholat
Jumat , di saat pasukan kami kepepet Dia mendengar Suara Ghoib dari
balik bukit “ Hai Sariah…Hai Tentararaku larilah kebukit itu…bukit itu,
maka kamipun menuju bukit tersebut sebagai benteng pertahanan hingga
kami memperoleh kemenangan.
Kasyaf yang menurut para Sufi adalah
merupakan buah dari Zuhud yang membawa kita melintas alam Syahadah dan
memasuki alam ghaib dengan menggunakan istilah sufi Zuhud yang
mengantarkan kita pada alam Mukasyafah, tetapi Kasyaf tidak bisa
diperoleh dengan usaha dan latihan .Kasyaf merupakan Karunia alloh yang
diberikan kepada hambanya yang di Cintai dan di kasihi. Perasaan cinta
kepada Alloh terus menerus diwujudkan sampai dapat mencapai ketingkat
yang tinggi dan ini mengakibatkan dirinya dapat menguasai jiwanya,
setidak tidaknya dapat mengurangi rasa cinta kepada perkara-perkara yang
lain, sehingga selalu ingat dan tafakur kepada Alloh beserta sifat
sifatnya serta keagungannya, didalam hati sanubarinya sudah tiada lagi
sedikitpun ruangan untuk memikirkan hal hal lain diluar itu.
Kasyaf lebih merupakan akibat dari pada
sebab. Kasyaf juga bukan merupakan tujuan para pencari Tuhan atau
salikin. Namun kasyaf mempunyai peran penting untuk meningkatkan
efektifitas dan kualitas diri sang sufi. Kasyaf juga merupakan salah
satu jenis pengetahuan langsung, yang dengan itu pengetahuan tentang
Hakikat diungkapkan pada hati seorang sufi dan kekasih yang mencintai
Allah.
Lalu bisakah orang awam seperti kita
memperoleh karunia tersebut ?? Kenapa tidak ? Alloh maha rahman dan
rohim , siapapun seorang hamba yang dikehendaki oleh Alloh mendapatkan
karunia kasyaf tersebut tentu akan diberikan . dan tentunya ibadah
serta amaliah semuanya semata mata untuk mendapatkan ridho alloh yang
harus dikerjakan secara istiqomah. wallohualam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar