Mazhab Hanafi
Pendiri mazhab Hanafi ialah Nu’man bin Tsabit bin Zautha. Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H. / 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H. bertepatan dengan lahirnya Imam Syafii Radhiyallahu anhu. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Abu Hanifah an-Nu’man.
Dalam bidang fikih, Abu Hanifah Radhiyallahu anhu belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah, dan banyak belajar pada ulama-ulama tabiin, seperti Atha’ bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula Ibni Umar.
Mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-murid beliau, serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka, yang kesemuanya adalah hasil dari cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak. Karena itu mereka juga disebut mazhab Ahlur-Ra’yi masa Tâbi’it-Tâbi’în.
Murid-murid Abu Hanifah antara lain adalah Abu Yusuf bin Ibrahim al-Anshari, Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi, Muhammad bin Hasan bin Farqad asy-Syaibani, Hasan bin Ziyad al-Lu’lu al-Kufi Maulana al-Anshari, dan banyak lagi yang lain.
Penganut Mazhab
Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah, kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon. Mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Afganistan, Pakistan, Turkistan, India, Cina, dan sekitar 25,000 pengikut di Amerika Selatan. Mazhab Hanafi merupakan mazhab terbesar dengan 30% pengikut dari seluruh umat Islam dunia.
Bukti-bukti perkembangan mazhab ini ditandai dengan beberapa hal, seperti menjadi mazhab resmi dinasti Abbasiyyah selama 500 tahun. Banyak ulama dari mazhab ini yang dilantik jadi hakim, Abu Yusuf dan Muhammad bin al-Hasan asy-Shaybani. Mazhab ini juga menjadi mazhab rasmi kerajaan Utsmaniyyah.
Mazhab Maliki
Mazhab Maliki merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia. Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 H. / 712 M. di Madinah. Selanjutnya di kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik.
Imam Malik terkenal sebagai imam dalam bidang Hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Imam Malik belajar kepada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur-Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibni Umar dan Ibnu Syihab az-Zuhri. Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fikih ialah Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam negeri Hejaz, tokoh terkemuka bidang fikih dan Hadis.
Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke Medinah dan belajar kepada Imam Malik ialah Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim, Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy, Asyhab bin Abdul-Aziz al-Qaisi, Abu Muhammad Abdullah bin Abdul-Hakam, Asbagh bin Farj al-Umawi, Muhammad bin Abdullah bin Abdul-Hakam, Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.
Penganut Mazhab
Awal mulanya mazhab Maliki tersebar di Madinah, kemudian mazhab ini banyak dianut oleh penduduk Tunisia, Maroko, al-Jazair, Bahrain, Kuwait, Mesir Atas dan beberapa daerah Afrika. Mazhab ini menjadi dasar hukum Arab Saudi. Mazhab ini diperkirakan dianut oleh sekitar 15% umat Muslim dunia.
Mazhab Syafii
Mazhab ini dibangun oleh al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafii, seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib. Beliau lahir di Gaza tahun 150 H., bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah Radhiyallahu anhu. Guru Imam Syafii yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Makkah. Imam Syafii sanggup hafal al-Qur’an pada usia 9 tahun. Setelah beliau hafal al-Qur’an, barulah mempelajari bahasa dan sastra, kemudian beliau mempelajari Hadis dan fikih.
Mazhab Syafii terdiri dari dua macam, berdasarkan atas masa dan tempat beliau bermukim. Yang pertama dikenal dengan Qaul Qadîm, yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu Imam Syafii hidup di Irak. Uang kedua ialah Qaul Jadîd, yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir.
Keistimewaan Imam Syafii dibanding dengan imam mujtahidin yang lain adalah bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fikih dengan kitabnya ar-Risâlah. Dan kitabnya dalam bidang Fikih yang menjadi induk dari mazhabnya ialah al-Umm.
Sahabat-sahabat (murid-murid) asy-Syafii yang berasal dari Irak antara lain Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman al-Kalabi al-Bagdadi, Ahmad bin Hanbal (yang menjadi Imam Mazhab keempat), Hasan bin Muhammad bin Shabah az-Za’farani al-Bagdadi, Abu Ali al-Husain bin Ali al-Karabisi, Ahmad bin Yahya bin Abdul Aziz al-Bagdadi.
Adapun sahabat-sahabat beliau yang dari Mesir antara lain adalah Yusuf bin Yahya al-Buwaithi al-Mishri, Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzanni al-Mishri, Rabi’ bin Abdul-Jabbar al-Muradi, Harmalah bin Tahya bin Abdullah at-Tayibi Yunus bin Abdul A’la ash-Shadafi al-Mishri, Abu Bakar Muhammad bin Ahmad.
Penganut Mazhab
Mazhab Syafii sampai sekarang dianut oleh umat Islam di Libia, Mesir, Indonesia, Filipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo Cina, Sunni-Rusia dan Yaman.
Penyebarluasan pemikiran mazhab Syafii berbeda dengan mazhab Hanafi dan mazhab Maliki, yang banyak dipengaruhi oleh kekuasaan kekhalifahan. Pokok pikiran dan prinsip dasar mazhab Syafii terutama disebarluaskan dan dikembangkan oleh para muridnya.
Imam Syafi’i terkenal sebagai perumus pertama metodologi hukum Islam. Ushul Fikih (atau metodologi hukum Islam) baru lahir setelah Imam Syafii menulis ar-Risâlah. Dari mazhab ini berbagai ilmu keislaman telah bersemi berkat dorongan metodologi hukum Islam yang dikembangkan oleh para penerusnya.
Karena metodologinya yang sistematis dan tingginya tingkat ketelitian yang dituntut oleh mazhab Syafii, terdapat banyak sekali ulama dan penguasa di dunia Islam yang menjadi pendukung setia mazhab ini. Di antara mereka bahkan ada pula yang menjadi pakar terhadap keseluruhan mazhab-mazhab Sunni di bidang mereka masing-masing. Saat ini, mazhab Syafii diperkirakan diikuti oleh 28% umat Islam dunia, dan merupakan mazhab terbesar kedua dalam hal jumlah pengikut setelah mazhab Hanafi.
Mazhab Hanbali
Pendiri Mazhab Hanbali ialah al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal az-Zahili asy-Syaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H. Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain Siria, Hejaz, Yaman, Kufah dan Basrah. Beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 Hadis dalam kitab Musnad-nya.
Ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal antara lain adalah Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama al-Atsram, Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi, Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk ashhâb Ahmad terbesar, Muwaquddin Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi, Syaikhul-Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah, Ibnul Qaiyim al-Jauziyah, dan lain-lain.
Penganut Mazhab
Mazhab Hanbali awalnya berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad 12, mazhab Hanbali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz as-Su’udi. Saat ini mazhab Hanbali menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.
Ade Roqib S/BS
ref : Buletin Sidogiri
Pendiri mazhab Hanafi ialah Nu’man bin Tsabit bin Zautha. Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H. / 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H. bertepatan dengan lahirnya Imam Syafii Radhiyallahu anhu. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Abu Hanifah an-Nu’man.
Dalam bidang fikih, Abu Hanifah Radhiyallahu anhu belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah, dan banyak belajar pada ulama-ulama tabiin, seperti Atha’ bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula Ibni Umar.
Mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-murid beliau, serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka, yang kesemuanya adalah hasil dari cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak. Karena itu mereka juga disebut mazhab Ahlur-Ra’yi masa Tâbi’it-Tâbi’în.
Murid-murid Abu Hanifah antara lain adalah Abu Yusuf bin Ibrahim al-Anshari, Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi, Muhammad bin Hasan bin Farqad asy-Syaibani, Hasan bin Ziyad al-Lu’lu al-Kufi Maulana al-Anshari, dan banyak lagi yang lain.
Penganut Mazhab
Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah, kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon. Mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Afganistan, Pakistan, Turkistan, India, Cina, dan sekitar 25,000 pengikut di Amerika Selatan. Mazhab Hanafi merupakan mazhab terbesar dengan 30% pengikut dari seluruh umat Islam dunia.
Bukti-bukti perkembangan mazhab ini ditandai dengan beberapa hal, seperti menjadi mazhab resmi dinasti Abbasiyyah selama 500 tahun. Banyak ulama dari mazhab ini yang dilantik jadi hakim, Abu Yusuf dan Muhammad bin al-Hasan asy-Shaybani. Mazhab ini juga menjadi mazhab rasmi kerajaan Utsmaniyyah.
Mazhab Maliki
Mazhab Maliki merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia. Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 H. / 712 M. di Madinah. Selanjutnya di kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik.
Imam Malik terkenal sebagai imam dalam bidang Hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Imam Malik belajar kepada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur-Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibni Umar dan Ibnu Syihab az-Zuhri. Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fikih ialah Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam negeri Hejaz, tokoh terkemuka bidang fikih dan Hadis.
Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke Medinah dan belajar kepada Imam Malik ialah Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim, Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy, Asyhab bin Abdul-Aziz al-Qaisi, Abu Muhammad Abdullah bin Abdul-Hakam, Asbagh bin Farj al-Umawi, Muhammad bin Abdullah bin Abdul-Hakam, Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.
Penganut Mazhab
Awal mulanya mazhab Maliki tersebar di Madinah, kemudian mazhab ini banyak dianut oleh penduduk Tunisia, Maroko, al-Jazair, Bahrain, Kuwait, Mesir Atas dan beberapa daerah Afrika. Mazhab ini menjadi dasar hukum Arab Saudi. Mazhab ini diperkirakan dianut oleh sekitar 15% umat Muslim dunia.
Mazhab Syafii
Mazhab ini dibangun oleh al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafii, seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib. Beliau lahir di Gaza tahun 150 H., bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah Radhiyallahu anhu. Guru Imam Syafii yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Makkah. Imam Syafii sanggup hafal al-Qur’an pada usia 9 tahun. Setelah beliau hafal al-Qur’an, barulah mempelajari bahasa dan sastra, kemudian beliau mempelajari Hadis dan fikih.
Mazhab Syafii terdiri dari dua macam, berdasarkan atas masa dan tempat beliau bermukim. Yang pertama dikenal dengan Qaul Qadîm, yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu Imam Syafii hidup di Irak. Uang kedua ialah Qaul Jadîd, yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir.
Keistimewaan Imam Syafii dibanding dengan imam mujtahidin yang lain adalah bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fikih dengan kitabnya ar-Risâlah. Dan kitabnya dalam bidang Fikih yang menjadi induk dari mazhabnya ialah al-Umm.
Sahabat-sahabat (murid-murid) asy-Syafii yang berasal dari Irak antara lain Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman al-Kalabi al-Bagdadi, Ahmad bin Hanbal (yang menjadi Imam Mazhab keempat), Hasan bin Muhammad bin Shabah az-Za’farani al-Bagdadi, Abu Ali al-Husain bin Ali al-Karabisi, Ahmad bin Yahya bin Abdul Aziz al-Bagdadi.
Adapun sahabat-sahabat beliau yang dari Mesir antara lain adalah Yusuf bin Yahya al-Buwaithi al-Mishri, Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzanni al-Mishri, Rabi’ bin Abdul-Jabbar al-Muradi, Harmalah bin Tahya bin Abdullah at-Tayibi Yunus bin Abdul A’la ash-Shadafi al-Mishri, Abu Bakar Muhammad bin Ahmad.
Penganut Mazhab
Mazhab Syafii sampai sekarang dianut oleh umat Islam di Libia, Mesir, Indonesia, Filipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo Cina, Sunni-Rusia dan Yaman.
Penyebarluasan pemikiran mazhab Syafii berbeda dengan mazhab Hanafi dan mazhab Maliki, yang banyak dipengaruhi oleh kekuasaan kekhalifahan. Pokok pikiran dan prinsip dasar mazhab Syafii terutama disebarluaskan dan dikembangkan oleh para muridnya.
Imam Syafi’i terkenal sebagai perumus pertama metodologi hukum Islam. Ushul Fikih (atau metodologi hukum Islam) baru lahir setelah Imam Syafii menulis ar-Risâlah. Dari mazhab ini berbagai ilmu keislaman telah bersemi berkat dorongan metodologi hukum Islam yang dikembangkan oleh para penerusnya.
Karena metodologinya yang sistematis dan tingginya tingkat ketelitian yang dituntut oleh mazhab Syafii, terdapat banyak sekali ulama dan penguasa di dunia Islam yang menjadi pendukung setia mazhab ini. Di antara mereka bahkan ada pula yang menjadi pakar terhadap keseluruhan mazhab-mazhab Sunni di bidang mereka masing-masing. Saat ini, mazhab Syafii diperkirakan diikuti oleh 28% umat Islam dunia, dan merupakan mazhab terbesar kedua dalam hal jumlah pengikut setelah mazhab Hanafi.
Mazhab Hanbali
Pendiri Mazhab Hanbali ialah al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal az-Zahili asy-Syaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H. Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain Siria, Hejaz, Yaman, Kufah dan Basrah. Beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 Hadis dalam kitab Musnad-nya.
Ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal antara lain adalah Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama al-Atsram, Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi, Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk ashhâb Ahmad terbesar, Muwaquddin Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi, Syaikhul-Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah, Ibnul Qaiyim al-Jauziyah, dan lain-lain.
Penganut Mazhab
Mazhab Hanbali awalnya berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad 12, mazhab Hanbali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz as-Su’udi. Saat ini mazhab Hanbali menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.
Ade Roqib S/BS
ref : Buletin Sidogiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar