Logo Kemenag
REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Merangin dan Majelis Ulama Indonesia mengimbau warga mewaspadai aliran sesat keagamaan menjelang memasuki Ramadan. "Kita mengimbau umat Islam agar bisa mewaspadai masuknya aliran sesat yang memanfaatkan momentum ceramah dan dakwah Ramadan sebagai kedok penyebaran faham keagamaan dalam fanatisme sempit yang bisa merusak ukhuwah dan kenyamanan bernegara," kata Kepala Kemenag Merangin H Umar Yusuf di Bangko, Ahad (17/7).
Hal tersebut disampaikannya saat Kemenag Merangin menggelar rapat koordinasi bersama berbagai elemen pemerintah dan masyarakat seperti MUI dan Pemkab dalam rangka persiapan menejalang memasuki bulan suci Ramadhan.
Tidak hanya sekadar menghimbau, Kemenag Merangin bersama sejumlah elemen Pemkab dan MUI Merangin mulai melakukan koordinasi intensif membahas persiapan jelang Ramadan.
Dikatakan Umar, sebagai daerah yang merupakan masyarakatnya heterogen dan sangat plural karena Merangin yang dilalui oleh jalur Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) adalah daerah lintas dan transit yang selalu ramai oleh arus lalulintas kendaraan berbagai jenis dari berbagai daerah asal dan tujuan di Sumatera dan luar Sumatera.
Kondisi tersebut menurut dia sangat rentan terjadinya mampirnya berbagai faham-faham sesat yang dibawa oleh penganut faham tersebut yang singgah.
"Karena itu kita mewanti-wanti agar masyarakat dapat menjaga negerinya dengan meningkat kewaspadaaan dan kejelian terhadap segala gelagat penyimpangan ajaran agama yang termasuk aliran sesat yang dibawa oleh berbagai nama organisasi yang berkedok agama, karena sebelum-sebelumnya sepak terjang mereka justeru sering jadi sumber keresahan di tengah masyarakat di tanah air," paparnya.
Ditegaskannya, meskipun tidak perlu dirinci nama-naa organisasi yang membawa nama dan bendera keagamaan dalam tindak-tanduknya melakukan dakwah ideologi yang sesat tersebut, pemerintah yakin masyarakat Merangin pasti sudah dapat mngetahui dengan sendirinya apa saja organisasi tersebut melalui lancarnya akses inormasi telematika di era modern ini.
"Sejuh ini memang ada gerak-gerik mencurigakan yang terdeteksi terjadi di Merangin tapi kita tetap harus waspada, jangan sampai bulan suci Ramadhan dicemari oleh aham-faham fanatisme keagamaan yang sempit itu. Bisa saja di tengah kondisi tenang aliran ini bisa masuk, karenanya tetap berkoordinasi dengan pihak berwajib," katanya.
Adanya indikasi masuknya aliran sesat tersebut ke pesantren diluruskan Kemenag Merangin. Sampai saat ini aktivitas di Ponpes dan Lembaga Pendidikan Agama di Merangin terus berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk.
"Sebab Ponpes di Merangin merupakan ahlisunnah waljamaah. Justru malah Ponpes yang intens mengawasi masuknya aliran sesat ke Merangin," terangnya.
Hal tersebut disampaikannya saat Kemenag Merangin menggelar rapat koordinasi bersama berbagai elemen pemerintah dan masyarakat seperti MUI dan Pemkab dalam rangka persiapan menejalang memasuki bulan suci Ramadhan.
Tidak hanya sekadar menghimbau, Kemenag Merangin bersama sejumlah elemen Pemkab dan MUI Merangin mulai melakukan koordinasi intensif membahas persiapan jelang Ramadan.
Dikatakan Umar, sebagai daerah yang merupakan masyarakatnya heterogen dan sangat plural karena Merangin yang dilalui oleh jalur Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) adalah daerah lintas dan transit yang selalu ramai oleh arus lalulintas kendaraan berbagai jenis dari berbagai daerah asal dan tujuan di Sumatera dan luar Sumatera.
Kondisi tersebut menurut dia sangat rentan terjadinya mampirnya berbagai faham-faham sesat yang dibawa oleh penganut faham tersebut yang singgah.
"Karena itu kita mewanti-wanti agar masyarakat dapat menjaga negerinya dengan meningkat kewaspadaaan dan kejelian terhadap segala gelagat penyimpangan ajaran agama yang termasuk aliran sesat yang dibawa oleh berbagai nama organisasi yang berkedok agama, karena sebelum-sebelumnya sepak terjang mereka justeru sering jadi sumber keresahan di tengah masyarakat di tanah air," paparnya.
Ditegaskannya, meskipun tidak perlu dirinci nama-naa organisasi yang membawa nama dan bendera keagamaan dalam tindak-tanduknya melakukan dakwah ideologi yang sesat tersebut, pemerintah yakin masyarakat Merangin pasti sudah dapat mngetahui dengan sendirinya apa saja organisasi tersebut melalui lancarnya akses inormasi telematika di era modern ini.
"Sejuh ini memang ada gerak-gerik mencurigakan yang terdeteksi terjadi di Merangin tapi kita tetap harus waspada, jangan sampai bulan suci Ramadhan dicemari oleh aham-faham fanatisme keagamaan yang sempit itu. Bisa saja di tengah kondisi tenang aliran ini bisa masuk, karenanya tetap berkoordinasi dengan pihak berwajib," katanya.
Adanya indikasi masuknya aliran sesat tersebut ke pesantren diluruskan Kemenag Merangin. Sampai saat ini aktivitas di Ponpes dan Lembaga Pendidikan Agama di Merangin terus berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk.
"Sebab Ponpes di Merangin merupakan ahlisunnah waljamaah. Justru malah Ponpes yang intens mengawasi masuknya aliran sesat ke Merangin," terangnya.
STMIK AMIKOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar