Senin, 03 Januari 2011

Masjid New York Merangkul Publik


PDF Print E-mail
Upaya Ayoub menuai hasil. Beberapa pengunjung setiap Sabtu mengekspresikan dukungan atas kehadiran muslim, yang kian berkembang di New York barat.
Di tengah pemantauan ketat terhadap tempat ibadah muslim di penjuru AS, tiga masjid di New York Barat, yakni Masjid Islamic, Lackwan, Masjid An-Nur, Heim Road, Amherst, dan Masjid Al-Iman, Connecticut, mencoba memberikan pemahaman dengan membuka diri untuk umum setiap Sabtu siang. Mereka membiarkan khalayak umum melongok sendiri apa dan bagaimana sebenarnya masjid itu. Pemimpin masjid juga mengundang setiap pertanyaan terbuka bagi pengunjung.

Kontan saja, mereka merespons dengan berbagai pertanyaan seputar ajaran Islam, hukum syari’ah, peran wanita dalam Islam, keyakinan muslim tentang setan, terorisme, tafsir Al-Quran, bagaimana muslim beribadah, siapa yang membuat keputusan dalam masjid, apakah penganut paham Syi’ah dan Suni beribadah di tempat yang sama, dan lain-lain.

“Semoga ini menjadi awal yang baik,” ujar Presiden Asosiasi Budaya Islami, Mohamad Ayoub, seperti dilansir Buffalo News.

Muslim yang juga seorang kontraktor di Williamsville ini pun mengelola Masjid Al-Iman di Connecticut. “Pintu kami selalu terbuka bagi mereka yang ingin mengetahui Islam secara benar,” katanya.

Menurut Ayoub, Tragedi 11 September, 2001, meski membawa hikmah tersendiri, sempat memukul muslim dunia, khususnya AS. Lebih dari 1.800 masjid di seantero AS langsung dicurigai sebagai titik berkumpul para teroris atau simpatisan teroris.

Kini salah satu upaya Ayoub menuai hasil. Beberapa pengunjung setiap Sabtu mengekspresikan dukungan atas kehadiran muslim, yang kian berkembang di New York barat. Salah satu jama’ah Gereja Lutheran Trinitas Suci, Victoria Ros, mengatakan, kedatangannya ke Masjid Al-Iman sebagai solidaritas dengan muslim. Ia juga berniat menghentikan penyulut kebencian dan sentimen anti Islam yang tengah berlangsung. “Saya senang ada masjid di sini.”

Masjid Al-Iman dibuka sekitar lima tahun lalu, menggunakan gedung bekas bioskop. Sejak itu, bangunan tersebut sempat mengalami renovasi dan pelebaran.

Beberapa pekan lalu, Pusat Islami Jaffarya, Niagara Frontier, juga membangun masjid baru senilai 2,4 juta dolar yang terletak di Transit Road.

Ketika memasuki aula shalat Masjid Al-Iman, aktivis Gereja Presbiterian Pertama, Lesley Haynes, menanyakan makna kaligrafi Arab yang tertulis di dinding balkon kepada Ayoub.

Dengan senang hati Ayoub menerjemahkan dan menjelaskan ayat tersebut.

Open house semacam ini diorganisir Dewan Urusan Publik Muslim (MPAC). Presiden MPAC, Khalid J Qazy, berniat mengeksplorasi konsep acara open house lebih jauh dan menarik lagi. Antara lain agar bisa menepis kontroversi seputar pendirian masjid di dekat Ground Zero, Manhattan, yang masih menyisakan polemik. Semoga....

SEL

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog