Ratusan demonstran, termasuk beberapa kerabat dan korban skandal seks Gereja Katolik, berkumpul di Roma di pinggir Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu.
Demonstrasi itu diselenggarakan oleh sebuah kelompok yang disebut AS Survivor's Voice, yang anggotanya adalah pendiri korban penyiksaan oleh Gereja Katolik.
Gary Bergeron, salah satu anggota pendiri, menyatakan bahwa tujuan dari protes itu adalah "untuk membawa korban dan pendukung dari seluruh dunia bersama-sama untuk pertama kalinya," laporan Sky News.
Gary menambahkan bahwa korban tidak pernah diberi izin untuk masuk ke halaman Santo Petrus untuk berdemonstrasi, tetapi mereka berusaha untuk pergi dengan meninggalkan tulisan kecaman di dinding dan batu sebagai petunjuk bahwa mereka telah mengunjungi dan melakukan demonstrasi di Vatikan.
Orang-orang dari 13 negara, termasuk Australia, Belgia, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat, memenuhi halaman vatikan sebelum demonstrasi dimulai mereka berbagi cerita dengan sesama korban.
Gereja Katolik telah terpukul oleh banyaknya skandal pelecehan seks selama dua belas bulan terakhir. Beberapa orang bahkan mendesak Paus Benediktus XVI untuk mundur setelah muncul tuduhan bahwa ia telah menutupi beberapa kasus penganiayaan.
Hanya tahun ini, sedikitnya 300 orang telah menuduh sejumlah pastor Katolik Jerman melakukan pelecehan seksual serta fisik.
Gereja Katolik menutup-nutupi kejadian bukan hanya mengadili serta menghukum akan tetapi memindahkan para pastornya ke di tempat lain.
http://www.sabili.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar