”Dari 68 gunung berapi tipe A di Indonesia yang kami pantau, 18 gunung di antaranya berstatus waspada, 2 siaga dan 1 awas," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Budianto.
Gunung yang berstatus waspada adalah: 1) Gunung Sinabung (Karo, Sumut). 2) Gunung Talang (Solok, Sumbar). 3) Gunung Kaba (Bengkulu). 4) Gunung Kerinci (Jambi). 5) Gunung Anak Krakatau (Lampung). 6) Gunung Papandayan (Garut, Jabar). 7) Gunung Slamet (Jateng). 8) Gunung Bromo (Jatim). 9) Gunung Semeru (Lumajang, Jatim). 10). Gunung Batur (Bali). 11) Gunung Rinjani (Lombok, NTB). 12) Gunung Sangeang Api (Bima, NTB). 13) Gunung Rokatenda (Flores, NTT). 14) Gunung Egon (Sikka, NTT). 15) Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut). 16) Gunung Lokon (Tomohon, Sulut). 17) Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara). 18) Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara).
Gunung yang berstaus siaga adalah: 1) Gunung Karangetang (Sulut). 2) Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara).
Dan, gunung yang berstatus awas adalah: Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Tipe Gunung
Gunung tipe A adalah gunung yang pernah bererupsi sekurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Gunung tipe B adalah gunung yang sesudah tahun 1600 tidak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, atau tidak ada catatan letusannya.
"Ini kami sampaikan agar masyarakat waspada, karena gunung-gunung itu sering didaki, untuk jalan-jalan, dan banyak aktivitas warga di sekitarnya. Dengan pemberitahuan ini agar masyarakat memperhatikan ketika terjadi hembusan awan panas," lanjut Agus.
Status bahaya level I atau aktif normal artinya, berdasarkan pengamatan visual, kegempaan, dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan.
Level II atau waspada berarti, ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan, dan gejala vulkanik lain.
Untuk level III atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan, dan metode lain yang saling mendukung.
Sedangkan level IV atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu atau asap. Biasanya akan akan diikuti oleh letusan utama. (Dwi H)
http://www.sabili.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar