Sejumlah bandara di Amerika menyediakan ruang untuk shalat. Di bulan Ramadhan ini, lebih banyak orang yang mengunjungi tempat-tempat ini.
Pengunjung melakukan shalat Jumat, mengaji, dan bahkan shalat tarawih di ruang shalat bandara.
Sejumlah bandara besar di Amerika telah menyediakan ruang shalat untuk umat Islam.
Kebanyakan ruang tersebut disatukan dalam tempat ibadah umat berbagai agama, biasa disebut sebagai interfaith chapel.
Di Bandara Internasional Dulles di Washington, ruang tersebut terletak di bagian dalam terminal keberangkatan. Tempat shalat kaum Muslim yang beralaskan karpet dan menempati sisi kiri ruangan itu dilengkapi dengan sajadah, tasbih, kitab suci Al-Quran, serta buku-buku doa.
Ralph Benson, rohaniwan senior di bandara Dulles, Washington DC, mengatakan perlengkapan ibadah tersebut merupakan sumbangan dari komunitasi Muslim. “Beberapa (juga) dari masjid dan dari Saudi Airlines.
CAIR (Council on American-Islamic Relations) juga menyumbang kitab suci Al-Quran,” tambah Benson
Interfaith chapel ini, menurut Benson, sudah tersedia di sana sejak tahun 1996. Pemrakarsanya adalah sekelompok pengusaha dari berbagai agama yang memandang pentingnya keberadaan tempat ibadah sewaktu pengunjung bepergian melalui bandara itu. Menurutnya, keberadaan ruang tersebut menunjukkan pula adanya kebebasan menjalankan ibadah agama yang didukung Konstitusi Amerika.
Bandara Internasional JFK di New York ini merupakan salah satu yang tersibuk di Amerika.
Sementara itu, di Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC, juga tersedia tempat ibadah serupa. Lokasinya di area umum, sebelum para penumpang memasuki gerbang-gerbang keberangkatan mereka. Selain para calon penumpang, banyak karyawan bandara yang memanfaatkan tempat tersebut.
Harta Purnama, manajer di sebuah restoran di bandara ini mengatakan mereka yang ingin shalat biasanya harus bergantian. “Karena chapel-nya tidak terlalu besar, hanya untuk 10-15 orang,” ujar Purnama.
Di Bandara John F. Kennedy di Kota New York, satu dari empat ruang ibadah bahkan dikhususkan bagi umat Islam. Mohammad Eko Soekarno, seorang warga Indonesia anggota militer Amerika, sudah beberapa kali mengunjungi tempat ini. Ia mengatakan, ruang shalat di JFK bahkan memisahkan kaum lelaki dan perempuan.
Bagaimana umat Muslim memanfaatkan tempat-tempat shalat di bandara selama Ramadan?
Menurut Kashif Bhatti, pegawai Otorita Bandara Metropolitan Washington, yang biasa menjadi imam shalat Jumat di ruang ibadah antar agama di bandara internasional Dulles, ”Pada hari-hari biasa, ada sekitar 30-40 orang shalat Jumat, tetapi pada bulan Ramadan, jumlahnya meningkat, ada sekitar 50-60 orang. “
Para karyawan bandara maupun calon penumpang singgah di interfaith chapel itu tidak hanya untuk shalat Jumat, tetapi juga untuk mengaji. Bhatti mengatakan ada pula pengunjung yang memanfaatkannya untuk shalat tarawih, meskipun tidak berjamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar