Senin, 02 Agustus 2010

Fashion Busana Muslimah di London

PDF Print E-mail

“Saya selalu tertarik dengan fashion, terlebih bergaya funky. Jika mengenakan jilbab, saya ingin memakai busana bergaya seperti itu,” kata Tasnem, salah satu mahasiswi yang menjadi peserta perancang busana muslimah.

Sekelompok kecil mahasiswi sedang melakukan fitting busana. Melonggarkan ikat pinggang dan memadukan t-shirt dengan dasi. Ini umum dilakukan untuk calon desainer yang tengah merancang pakaian. Idenya adalah untuk mengaplikasikan tradisionalisme dalam fashion modern.

Namun ada yang berbeda pada rancangan yang dibuat mahasiswa Hackney, London School of Fashion, kali ini: busana muslimah kontemporer.

Melalui tema Faith and Fashion, mahasiswa lintas keyakinan yang mengambil kelas merancang busana muslimah menciptakan busana bagi wanita muslim sesuai syari’at Islam. “Tidak ketat, menutup aurat, dan tentu saja modis,” ujar salah seorang mahasiswi seperti dikutip dari Guardian.co.uk.

Program ini didukung penuh oleh Three Faiths Forum, sebuah organisasi antar-penganut agama untuk mendukung keharmonisan dan menghadapi prasangka negatif antara komunitas penganut agama.  Sophia Tillie, muallaf wanita kelahiran Inggris, begitu tertarik dengan kewajiban memakai hijab dan niqab (cadar) pada muslimah.

Awalnya ketua program Three Faiths Forum berwajah cantik itu menduga, jilbab merupakan bagian dari gerakan puritan yang reduksionis dalam doktrin keislaman. “Tapi setelah membaca secara lebih luas dan komprehensif, saya terkesima oleh fleksibilitas pemikiran Islam. Dan itulah yang menginspirasi teman-teman untuk merancang busana muslimah yang syar’i lagi trendy.”

Khazanah fashion muslimah sangat luas. “Saya selalu tertarik dengan ,fashion terlebih bergaya funky. Jika mengenakan jilbab, saya ingin memakai busana bergaya seperti itu,” kata Tasnem, salah satu mahasiswi yang menjadi peserta perancang busana muslimah.

Lebih dari 100 mahasiswi yang terlibat dan menampilkan gambar rancangan mereka. Sebagian besar mereka asli warga negara Inggris dan muslim. Gadis-gadis ini berasal dari berbagai sekolah di berbagai belahan London dan tak sedikit yang mengenakan jilbab. Sebut saja Nadaya, muslimah berjilbab yang begitu cantik, elegan, dan sopan. “Allah SWT tidak menilai keadaan luar kita, melainkan inner beauty kita. Untuk itu saya tidak pernah minder mengenakan busana ini."

Selama di College London Fashion, mereka akan mengembangkan desain dan menimba ilmu dari para ahli desain kondang Inggris. Rancangan mereka akan dibuat massal dan tentu saja akan memperkaya khazanah fashion muslimah.

SEL

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog