Sinopsis : Dalam sebuah peristiwa, seorang suami baru saja pulang dari tempatnya bekerja. Dalam kondisi fisik yang lelah dan lapar, dia tidak mendapatkan sedikit pun makanan terhidangkan. Kontan kemarahannya pun meledak menyasar sang istri, sehingga akhirnya sang suami menampar dan menendang istrinya, sambil membanting perabotan rumah. Demikianlah, betapa banyak manusia yang tidak mampu mengendalikan marah dan menciptakan kondisi yang destruktif, serta berapa banyak nyawa yang harus melayang dikarenakan kemarahan. Kemarahan dapat merusak keimanan, seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu. Seseorang tidak dikatakan kuat hanya karena pandai bergulat. Orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan jiwanya ketika marah. Kita harus membebaskan diri dari kemarahan yang tercela. Sejatinya, kita dapat mengubah kemarahan yang merusak dan destruktif menjadi kemarahan yang 'ramah' dan produktif. Apakah memang bisa? Maja penjelasan-penjelasan di buku ini menjadi jawabannya.
Sumber : Pustaka Alkautsar
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar