Suatu hari seorang Pengunjung “jalinsilahturahim” bertanya kepada saya Tentang Tasawuf, “apa inti dari ajaran Tasawuf??Bolehkah kita belajar Tasawuf?? dan Dia mengajak saya untuk belajar bersama tentang Tasawuf. Saya sendiri bingung harus menjawab yang mana dulu. Karena selama ini saya tidak pernah belajar khusus tentang Tasawuf dan saya sendiri kurang setuju kalau Tasawuf diartikan sebagai suatu ajaran , ilmu atau ideologi karena Menurut saya Tasawuf adalah merupakan akhir sebuah perjalanan dari intelektual kita , ketika kita terbentur dan mencapai klimaks tentang apa -apa yang kita coba pikirkan tentang ciptaan Alloh tentang Hakikat Alloh dan lain sebagainya dan intelektual serta akal kita sudah tidak bisa mencapainya lagi maka semua akan kembali kepada sang Khalik pencipta alam ini maka disitulah kita menemukan Tasawuf. Inti dari Tasawuf itu sendiri adalah membersihkan hati kita dari perilaku akhlak tercela dan tasawuf juga bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan. Sehingga orang-orang merasa di hadiratnya. Caranya adalah dengan kontemplasi, melepasakan diri dari jeratan kehidupan duniawi yang bersifat sementara dan selalu berubah.
Dengan kata lain, dalam tasawuf, yang perlu ditekankan adalah bagaimana seseorang bisa mengarahkan dirinya dari cinta terhadap dunia secara berlebihan menjadi cinta terhadap Allah. Mengarahkan hati untuk tetap ingat kepada-Nya, mengasah jiwa supaya tetap tunduk di bawah kekuasaan-Nya, serta membimbing akal pada garis-garis kebenaran.
Sejarah munculnya Tasawuf
Beberapa kalangan menolak Tasawuf tersebut dengan alasan bahwa Tasawuf tidak di kenal pada masa Rosululloh saw dan sahabat. Jelas saja pada masa Nabi ajaran tasawuf tidak ada karena kondisi masyarakat dan perilaku ahlak umat sangat stabil pada waktu itu. Nabi memegang Otoritas penuh terhadap kondisi masyarakat waktu itu. Setelah wafatnya Rosululloh dan Sahabat, kekuasaan Islam semakin meluas ,ketika kehidupan ekonomi sosial makin mapan dan makmur mulailah orang-orang lalai pada sisi ruhani. Budaya hedonisme pun menjadi fenomena umum, hidup berfoya-foya, gemar mengumpulkan harta maka sekitar abad 2 H timbullah gerakan yang bertujuan untuk mengingatkan hakikat tujuan hidup manusia di dunia yang di pelopori oleh Imam Abu Hasyim Ass shufi yang wafat tahun 150 H dan dijuluki Asshufi ( Sufi) . Abu Hasyim Asshufi yang melakukan protes dengan pola kehidupan yang bermewah mewah dan berfoya foya dengan melakukan Zuhud (meninggalkan segala kenikmatan duniawi dan berpola hidup sederhana). Apa yang dilakukan oleh Imam Abu hasyim mendapat simpati dari masyarakat maka berkembanglah ajaran – ajaran Tasawuf dan pola hidup tasawuf. Kata Sufi telah menjadi sebutan umum bagi kelompok ini . Penafsiran yang paling masuk akal adalah bahwa Sufi serupa dengan Laqob ( gelar ). Ada yang mengatakan bahwa Sufi diambil dari kata Souf ( bulu) jadi Tasawuf digunakan dengan artian “memakai kain Bulu” Namun kaum Sufi tidak selalu mencirikan dirinya dengan memakai kain dari bulu. Ada lagi mengatakan kata Sufi berhubungan dengan Shuffah ( serambi masjid rosululloh saw) . Pendapat lain mengatakan kata sufi berasal dari kata “shafa” yang berarti kemurnian.
Tasawuf dalam Islam lahir dari kehidupan yang bersifat batiniah. Tujuan tasawuf adalah mencapai kesadaran murni dan menyeluruh. Manusia yang terdiri dari tubuh, pikiran dan jiwa masing-masing perlu diutuhkan kembali sesuai dengan tingkatannya sendiri. Tasawuf juga berusaha mengutuhkan berbagai ilmu yang berkembang ke dalam perspektif dengan tepat. Peranan jalan kerohanian (thariqat) dalam pengukuhan manusia adalah sesuatu yang hakiki, karena hanya melalui kehadiran Tuhan dan barakah yang terkandung di dalamnya yang telah ditunjukkan ke dalam al Quran semua unsur yang tercerai berai dalam diri manusia dapat dipadukan kembali. Menurut Imam Gozali bahwa mendalami dunia tasawuf sangat penting sekali karena selain Rosululloh tidak ada satupun manusia yang bisa lepas dari penyakit Hati seperti Riya, Dengki , Hasud , Ghibah, Namimah dan Taswuflah yang bisa mengobati penyakit hati tersebut didalam tasawuf ada tiga hal yang mendasar yang sangat di anjukan Oleh alloh SWt di dalam alquran antara lain berbicara tentang kemungkinan manusia dapat saling mencintai (mahabbah) dengan Tuhannya (QS. Al-Maidah, 5: 54); perintah agar manusia senantiasa bertaubah, membersihkan diri memohon ampunan kepada Allah (QS. Tahrim, 8), petunjuk bahwa manusia akan senantiasa bertemu dengan Allah dimanapun ia berada (QS. Al-Baqarah, 2: 110), Tuhan memberikan cahaya kepada orang yang dikehendakinya (QS. An Nuur, 35), al-Qur’an mengingatkan agar manusia tidak diperbudak oleh kehidupan dunia dan harta benda (QS. Al-Hadid, Al-Fathir, 5), serta senantiasa bersikap sabar dalam menjalani pendekatan diri kepada Allah SWT (QS. Ali Imran, 3).
Imam Gozali berpandangan bahwa Tasawuf berkonsentrasi pada 3 hal :
1. Selalu melakukan kontrol diri ( Muqorobah dan Muhasabah )
2.Selalu berdzikir dan mengingat Alloh SWT
3. Selalu menamkan sifat Zuhud, Mahabbah ( cinta ) , jujur, Sabar, Syukur , Tawakal, dermawan dan ikhlas
Dalam dunia tasawuf juga mengenal berbagai Thoriqat ( tarekat) sebagai wadah dan aplikasi dari aliran yang berkembang. Pada mulanya Thorikat berkembang di Khurasan iran lalu merebak keberbagai penjru dunia termasuk di Indonesia diantaranya
- Thorikat Qodariyyah di nisbatkan kepada Syech Abdul qodir Jilani
-Thorikat Rifaiyyah di nisbatkan kepada Ahmad Rifa’i
-Thorikat Tijaniyah di nisbatkan kepada Ahmad At tijani
- Thorikat Naqsabandiyyah yang di nisbatkan kepada Bahaudin al naqsabandi Dan lain lain
Gejala kebangkitan Tasawuf terutama di negara barat merupakan suatu yang Fenomenal, Negara Barat yang merupakan negara demokrasi liberal bahkan cendrung sekuler telah membebaskan rakyatnya untuk memilih sendiri agama dan keyakinannya. Kehidupan yang sangat liberar dan sekuler membuat sebagian dari masyarakat barat dari kaum intelektual menghadapi titik jenuh apalagi mereka harus menelan bulat-bulat Doktrin-Doktrin gereja tanpa mereka berusaha untuk mencari sesuatu kebenaran yang hakiki. Peristiwa 11 november 2001 yang menghancurkan gedung WTC, Serangan tersebut di kutuk oleh bangsa se dunia bahkan umat Islampun mengutuk kejadian tersebut. Namun peristiwa fenomenal tersebut membawa rasa penasaran warga eropa untuk mengenal ajaran Islam yang sesunguhnya . Ketertarikan mereka terhadap ajaran Islam ini dibuktikan dengan banyaknya warga eropa yang memeluk agama Islam . Gereja katholik yang berpusat vatican Roma pun sempat membuat pertemuan internasional yang temanya mengangkat tentang banyaknya warga kristen yang berpindah memeluk agama Islam dan perkembangan agama islam yang begitu pesat di eropa. data menyebutkan saat ini ada hampir 1.5 milyar penduduk dunia yang menganut agama Islam. Perkembangan Islam di eropa sungguh fantastic hampir mencapai 30 – 40 ribu pertahun yang memeluk agama Islam. Ilmuwan dan intelektual barat gencar mempelajari Tasawuf yang dinegara barat di kenal dengan “SUFISM” ( Sufisme) dan Islamic Misticism ( tasawuf) ajaran ini gemari sebagai kegairahan baru dalam hidup beragama terlebih sebagai relaksasi spritual dari kejenuhan dan kegersangan Doktrin gereja yang terlalu Formalitas yang bila tidak disadari dan di cintai akan menimbulkan kejenuhan nuansa Spritual. Orang – orang yang merasa hidup di jaman modern selalu mencari jati diri dan bertanya” Saya ini siapa?? Mau kemana ?? dan Untuk apa? dan rasa keingin tahuan tersebut mampu membuat mereka merasa menemukan jawaban jawaban yang selama ini mereka cari ada dalam Tasawf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar