Sejumlah orator menyatakan bahwa unjuk rasa
tersebut merupakan salah satu bentuk sikap umat Islam yang sebenarnya
terhadap posisi Jaringan Islam Liberal (JIL) dan gerakan penistaan agama
lainnya. Bukan sebagaimana yang digembar-gemborkan media mainstream
selama ini bahwa masyarakat Indonesia mendukung keberadaan JIL.
Terutama, terkait aksi “Indonesia Tanpa FPI” beberapa waktu lalu juga di
Bundaran HI.
Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab yang
turut berorasi di bagian selatan Patung Selamat Datang juga menganggap
pemberitaan sejumlah media arus utama selama ini dianggap berat sebelah.
“Kemarin di tempat ini, ada orang-orang homo,
lesbi, bencong dan (aktivis) liberal yang demo cuma lima puluh orang.
Tapi semua televisi ikut meliput. Bahkan ada televisi liberal yang ikut
menayangkan secara langsung, ” ujar Habib Rizieq lantang.
Pada aksi tersebut, lanjutnya, umat Islam yang
hadir ada ribuan. Namun, dia menyinggung bahwa “Indonesia Tanpa Liberal”
bisa saja tidak mendapat tempat secara layak di media massa utama.
“Tapi, (meski banyak) jangan mimpi masuk televisi,
kenapa? Karena kita bukan bencong, karena kita bukan homo, karena kita
bukan lesbi, karena kita bukan koruptor,” sambung Habib Rizieq disambut
antusias massa.
Dalam aksi di bawah mendung dan gerimis itu, selain
menuntut pembubaran JIL, massa juga menuntut penyelesaian sejumlah
persoalan bangsa yang lain, seperti kasus korupsi yang tak kunjung
tuntas, kasus penistaan agama, juga semakin bobroknya pemerintahan
negara saat ini.
Berdasarkan pantauan Hidayatullah.com di
lokasi aksi, massa membawa banyak spanduk bertuliskan “Tolak Kenaikan
BBM”, “Indonesia Aman Tanpa Ahmadiyah”, dan sebagainya.
Saat longmarch menuju depan Istana Negara
di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, lalu lintas di Jalan Raya
MH. Thamrin sempat terhambat beberapa saat.*
Rep: Muh. Abdus SyakurRed: Cholis Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar