Senin, 05 September 2011

Etika Silaturrahmi, Bertamu dan Menerima Tamu

bertamu Etika Silaturrahmi, Bertamu dan Menerima Tamu 

Bertamu dan menerima tamu adalah kegiatan sehari- hari yang sangat familiar di kalangan masyarakat kita. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lainnya, bertamu menjadi media interaksi sosial antar tetangga. Karena tujuan silaturahim adalah untuk kebajikan, maka dibutuhkan etika agar membawa berkah baik bagi tamu maupun sang tuan rumah, meskipun itu keluarga kita sendiri.
Seringkali kita melupakan soal etika bersilaturahmi ini, padahal itu sangat penting diperhatikan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat bersilaturahmi. Tak hanya etika bagi tamu yang ingin bersilaturahmi, tuan rumah pun mempunyai etika menerima tamu. Misalnya, memperlakukan tamu dengan baik, menghidangkan makanan yang memuaskan tanpa harus bermewah-mewah, dan membuat tamu merasa nyaman berada di rumah kita.
Andai saja kita tahu betapa besarnya manfaat silaturahmi, niscaya sepanjang waktu rasanya ingin selalu bersilaturahmi. Setidaknya silaturahmi yang terjalin dengan baik akan menambah saudara baru dan mempereratnya, menambah wawasan dan ilmu.
Sering sekali diantara kita terjadi salah paham karena lemahnya komunikasi akibat jarangnya bersilahturami. Pendek kata silaturahmi yang teratur dan terprogram dengan baik adalah bagian kunci suksesnya hubungan persaudaraan kita ini.
Berikut adalah beberapa etika bersilaturahmi:
Untuk  Tuan Rumah
  • Selalu bersikap dan berbicara ramah.
  • Menampakkan kegembiraan dengan kehadirannya.
  • Jangan hanya mengundang orang-orang yang berada/kaya untuk jamuan dan mengabaikan orang-orang yang kurang mampu.
  • Tidak memaksakan diri mengundang tamu.
  • Jangan membebani tamu untuk membantu.
  • Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya.
  • Jangan tergesa-gesa untuk mengangkat makanan hidangan sebelum tamu selesai menikmati jamuan.
  • Mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.
Untuk Tamu
  • Memilih waktu berkunjung yang tepat, bukan pada saat orang beristirahat.
  • Mengetuk pintu secara wajar, jangan menggedor pintu.
  • Ucapkan salam dengan sopan dan tidak berteriak.
  • Ucapkan salam maksimum tiga kali, jika tidak ada jawaban, sebaiknya kembali lagi lain kali.
  • Tanyakan pada tuan rumah apakah ada acara atau kegiatan lain.
  • Jika bertamu karena undangan sebaiknya tidak terlambat.
  • Tidak memilih-milih undangan.
  • Jangan terlalu lama bertamu.
  • Jika harus menginap, tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali jika tuan rumah yang meminta.
  • Pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurangan yang terjadi.
Mudah-mudahan dengan etika di atas, dapat membuat hubungan antar kita menjadi lebih harmonis lagi.

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog