Al Arabiya
Rakha
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Setelah mencari selama satu tahun lebih untuk menemukan pusat kebugaran yang sesuai setelah dirinya masuk Islam, Fatima Ismael, ibu tiga anak berusia 32 tahun ini girang betul. Ia berkenalan dengan rakha, seni yoga yang menggabungkan olah tubuh dengan nasyid Islami.
Rakha, istilah bahasa Arab untuk kesejahteraan, kini populer di kalangan Muslim Inggris yang bersemangat untuk gaya hidup sehat. Sebuah latihan rutin dasar dimulai peregangan dan latihan kardiovaskular, yang diyakini meningkatkan kesadaran dan meningkatkan energi.
Hal ini diikuti oleh serangkaian langkah meniru gerakan shalat dicampur dengan teknik chi tai. Yoga pernapasan dan teknik peregangan yang digunakan di seluruh latihan ini untuk membantu pusat tubuh dan rileks.
Alih-alih mantra Hindu, nasyid digunakan untuk memicu keadaan rohani pikiran. Isinya adalah tentang dzikir yang dilagukan, dan syair berisi kebesaran Allah.
Non-Muslim menyebut rakha adalah paduan teknik pernafasan dan peregangan yoga dan gerakan lambat tai chi. Namun bagi Anthea Kissoon, penggagasnya, lebih dari sekadar itu. Rakha baginya adalah penjabaran dari ayat Alquran yang menyebut kewajiban Muslim untuk berdzikir dalam keadaan apa saja. Bagi non-Muslim yang mempraktikkan rakha, unsur doa Islam akan mengenalkan suatu pengalaman holistik Islam.
"Saya merasa jauh lebih baik secara keseluruhan, rohani dan fisik. stamina tubuh saya membaik dan saya pasti lebih sabar dengan anak-anak saya," kata Ismael tertawa.
Sebelum masuk Islam, Anthea Kissoon, telah dikenal sebagai ahli kebugaran di Inggris. Setelah berislam, ia menghabiskan 12 tahun terakhir untuk mendidik Muslim tentang pentingnya kesehatan dan kebugaran. Pusat pelatihan Rakha pun diluncurkan di jantung Inggris, London.
"Gerakan Rakha didasarkan pada posisi lima shalat setiap hari, yang membutuhkan pergerakan dari semua bagian tubuh yang mudah untuk diikuti, santai," kata Kissoon pada AlArabiya.net.
Menurutnya, apa yang dilakukan Muslim setiap hari lebih dari sekadar yoga biasa, kalau dilihat dari sisi olahraga. "Orang-orang tidak menyadari betapa shalat adalah sebuah meditasi doa Muslim sehari-hari, dan bagaimana gerakan tubuh yang diajarkan Nabi membuat untuk latihan alami yang merevitalisasi tubuh," jelasnya.
Mempertahankan tubuh yang sehat dan bugar merupakan salah satu ajaran Islam. "Islam mengajarkan seorang Muslim yang tubuhnya adalah karunia dari Allah, untuk menjadi bugar," ia mengutip Syekh Fawzi Zifzaf dari al-Azhar University.
Bila hanya mengikuti yoga saja, sangat berisiko bagi kaum Muslim. "Orang mengikuti yoga tanpa memiliki pengetahuan yang cukup dan sehingga mereka terjebak dalam nyanyian dan meditasi," katanya.
Rakha, istilah bahasa Arab untuk kesejahteraan, kini populer di kalangan Muslim Inggris yang bersemangat untuk gaya hidup sehat. Sebuah latihan rutin dasar dimulai peregangan dan latihan kardiovaskular, yang diyakini meningkatkan kesadaran dan meningkatkan energi.
Hal ini diikuti oleh serangkaian langkah meniru gerakan shalat dicampur dengan teknik chi tai. Yoga pernapasan dan teknik peregangan yang digunakan di seluruh latihan ini untuk membantu pusat tubuh dan rileks.
Alih-alih mantra Hindu, nasyid digunakan untuk memicu keadaan rohani pikiran. Isinya adalah tentang dzikir yang dilagukan, dan syair berisi kebesaran Allah.
Non-Muslim menyebut rakha adalah paduan teknik pernafasan dan peregangan yoga dan gerakan lambat tai chi. Namun bagi Anthea Kissoon, penggagasnya, lebih dari sekadar itu. Rakha baginya adalah penjabaran dari ayat Alquran yang menyebut kewajiban Muslim untuk berdzikir dalam keadaan apa saja. Bagi non-Muslim yang mempraktikkan rakha, unsur doa Islam akan mengenalkan suatu pengalaman holistik Islam.
"Saya merasa jauh lebih baik secara keseluruhan, rohani dan fisik. stamina tubuh saya membaik dan saya pasti lebih sabar dengan anak-anak saya," kata Ismael tertawa.
Sebelum masuk Islam, Anthea Kissoon, telah dikenal sebagai ahli kebugaran di Inggris. Setelah berislam, ia menghabiskan 12 tahun terakhir untuk mendidik Muslim tentang pentingnya kesehatan dan kebugaran. Pusat pelatihan Rakha pun diluncurkan di jantung Inggris, London.
"Gerakan Rakha didasarkan pada posisi lima shalat setiap hari, yang membutuhkan pergerakan dari semua bagian tubuh yang mudah untuk diikuti, santai," kata Kissoon pada AlArabiya.net.
Menurutnya, apa yang dilakukan Muslim setiap hari lebih dari sekadar yoga biasa, kalau dilihat dari sisi olahraga. "Orang-orang tidak menyadari betapa shalat adalah sebuah meditasi doa Muslim sehari-hari, dan bagaimana gerakan tubuh yang diajarkan Nabi membuat untuk latihan alami yang merevitalisasi tubuh," jelasnya.
Mempertahankan tubuh yang sehat dan bugar merupakan salah satu ajaran Islam. "Islam mengajarkan seorang Muslim yang tubuhnya adalah karunia dari Allah, untuk menjadi bugar," ia mengutip Syekh Fawzi Zifzaf dari al-Azhar University.
Bila hanya mengikuti yoga saja, sangat berisiko bagi kaum Muslim. "Orang mengikuti yoga tanpa memiliki pengetahuan yang cukup dan sehingga mereka terjebak dalam nyanyian dan meditasi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar