Selasa, 02 November 2010

Indonesia Perlu Miliki Universitas Islam Internasional

E-mail Print PDF
 
Pendirian sebuah universitas Islam internasional, bukan sebuah misi ilmiah belaka, tetapi bertujuan ibadah  

Hidayatullah.com--Cendekiawan muslim yang juga guru besar tetap Universitas Djuanda Bogor, Prof Dr AM Saefuddin, di Bogor hari Senin, mengatakan Indonesia perlu memiliki sebuah universitas Islam berkaliber internasional.

 “Pengembangan sebuah universitas Islam internasional sangat dibutuhkan Indonesia, mengingat posisi sebagai negeri dengan populasi Muslim terbesar di dunia,” ungkap AM Saefuddin.

Menurut dia, sudah saatnya Indonesia memiliki sebuah universitas Islam internasional yang membanggakan dan menjadi kiblat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Pendirian sebuah universitas Islam internasional, lanjutnya, bukanlah sebuah misi ilmiah belaka, tetapi bertujuan ibadah dalam rangka menyembah Allah SWT dan mewujudkan misi dasar Islam berupa perintah “Iqra” atau membaca (belajar).

AM Saefuddin mengemukakan, salah satu obsesi terbesarnya yang hingga kini belum terwujud yaitu keberadaan sebuah universitas Islam internasional di Indonesia. “Saya memiliki impian, suatu saat kelak, negeri ini memiliki sebuah universitas Islam berkaliber internasional,” papar AM Saefuddin.

Prof Dr AM Saefuddin pada Ahad meluncurkan buku biografi 70 tahun perjalanan hidupnya, dengan judul “Antara Jerman dan Mekkah,” di IPB International Convention Center (IICC), Baranangsiang, Kota Bogor. AM Saefuddin dikenal sebagai akademisi dengan menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk belajar dan mengajar di berbagai perguruan tinggi.

Sejak 1962 hingga 1995, ia tercatat sebagai tenaga pengajar Institut Pertanian Bogor dan pada 1983-1986 dipercaya mengemban amanah sebagai rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Sejak 1 Januari 2000 hingga sekarang, ia tercatat sebagai guru besar tetap Universitas Djuanda (Unida) Bogor.

AM Saefuddin juga tercatat sebagai politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi anggota DPR/MPR RI pada periode 1999-2004 serta pada 1998-1999 menjabat Menteri Pangan dan Hortikultura pada Kabinet Reformasi Presiden BJ Habibie. [ant/hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog