Rabu, 01 September 2010

Menjadi Khairu Ummah

PDF Cetak E-mail
Oleh : Ustd. Abdurrahman Muhammad
Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) kepada yang makruf, mencegah kemungkaran, dan kamu beriman kepada Allah. (Ali Imran [3]: 110)

Menjadi juara umum (global champion) berarti menjadi orang paling berpengaruh, yang terbaik, dan memimpin dunia secara adil dan benar menurut Islam. Kaum Muslim seperti ini akan menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain.
Untuk itu, yang pertama harus ada dalam diri kaum Muslim adalah kebanggan berislam. Kita harus bangga menjadi bagian dari miliaran umat Islam dunia. Kita harus merasa mulia dengan syariah Islam. Kita memiliki izzah, harga diri. Kita tidak merasa rendah di hadapan kaum yang lain.
Kita harus merasa bangga dengan Islam karena Islam adalah ajaran agung yang sengaja diperuntukkan bagi keselamatan dan kesejahteraan manusia. Allah Yang Maha Agung telah merancang ajaran Islam untuk kemuliaan dan keagungan manusia.

Ajaran ini juga dibawa oleh manusia agung, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikenal memiliki akhlak mulia dan perilaku yang sempurna.

Islam didesain menjadi ajaran yang sempurna, komprehensif, dan meliputi apa saja. Islam merupakan ajaran yang lengkap, tak ada cela. Semua hal mengenai kehidupan manusia tidak ada yang luput dari pengaturannya.
Islam tidak saja mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi juga mengajarkan bagaimana cara berhubungan secara baik antara manusia dengan manusia dan antara manusia dengan makhluk Tuhan lainnya.
Perhatikanlah, belum pernah ada praktek toleransi yang berjalan begitu baik dan damai melebihi penerapannya saat di Cordova, Spanyol. Kala itu, golongan Kristen menikmati kebebasan beragama sepenuhnya pada pemerintahan Islam. Demikian juga golongan Yahudi. Sementara orang-orang Barat saat itu baru mengadopsi ajaran ini untuk diterapkan di negara-negara yang belum mengenal arti peradaban. Orang-orang Barat harus berterimakasih kepada Islam.

Saat dunia Barat masih gelap gulita, belum mengenal peradaban, bahkan belum mengenal mandi, Islam sudah jauh lebih maju. Saat itu, umat Islam sudah memakai sabun mandi, menggunakan parfum, bahkan sudah terbiasa dengan tradisi bersih.

Saat dunia belum mengenal sains, para ilmuwan Islam sudah banyak yang menemukan teori-teori ilmiah di bidang fisika, biologi, matematika, astronomi, geografi, dan lainnya.

Dalam hal penghormatan terhadap wanita, belum ada satu pun agama yang memberi tempat yang pas bagi wanita. Di masa jahiliyah, masyarakat Arab merasa malu dan terhina jika mempunyai anak perempuan. Ketika Islam datang, justru para perempuan diberi tempat yang mulia, dilindungi dan dihormati.
Di dunia modern sekarang ini, atas nama kebebasan dan hak asasi, justru wanita ditempatkan pada posisi yang tidak terhormat. Sebagian besar mereka dieksploitasi untuk kepentingan bisnis dan ekonomi.
Di era industri ini justru para wanita dijadikan alat atau barang industri. Ironisnya justru sebagian mereka bangga dengan perlakuan seperti itu.

Sebagai Muslim kita harus bangga dengan keislaman kita. Kebanggan itu harus kita wujudkan dalam bentuk penampilan identitas. Kita bangga memakai pakaian Muslim, karena pakaian merupakan identitas yang paling mudah dikenali.

Merasa mulia dan bangga dengan ajaran Islam menuntun kita agar senantiasa terarah dalam berpikir dan bertindak. Orang yang merasa bangga dengan syariahnya akan senantiasa menjaga dirinya tetap dalam jalur syariah tersebut. Mereka senantiasa terjaga dari segala bentuk pelanggaran. Sebab, setiap pelanggaran sekecil apa pun akan menjatuhkan harga dirinya. *SAHID Agustus 2010

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog