Senin, 26 Juli 2010

Ramadhan Pohan, Legislator Ala Amerika

TB Ardi Januar - Okezone
Dok. Pribadi
MENJADI wakil rakyat di parlemen adalah tugas mulia. Selain dipercaya mewakili telinga dan mulut rakyat, anggota DPR juga harus memiliki kemampuan yang cakap untuk menciptakan wakil rakyat yang berkualitas.

Setiap anggota DPR yang tercatat saat diketahui memiliki ciri khas masing-masing. Baik dari gaya bicara ataupun penampilan. Namun, ada seorang anggota DPR yang memiliki ciri khas unik dan tak dimiliki anggota DPR lainnya. Dialah wakil rakyat dari Komisi I, Ramadhan Pohan.

Sekilas kita melihat, Ramadhan adalah wakil rakyat yang biasa pada umumnya. Dari penampilan pun politisi asal Partai Demokrat ini terbilang sederhana. Tetapi, siapa menduga jika Ramadhan adalah satu-satunya anggota DPR yang memiliki staf sebanyak 22 orang.

Sebuah pemandangan langka di republik ini. Biasanya, saat memasuki ruangan kerja anggota dewan, paling hanya memiliki seorang sekretaris dan staf ahli. Namun, Ramadhan memilih untuk memberikan lebih banyak peluang pekerjaan kepada sejumlah orang untuk menjadi staf atau pembantu dirinya dalam menjalankan tugas kenegaraan. Apakah yang memotivasi Ramadhan?

“Saya ini anggota Komisi I yang menangani soal pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan lain sebagainya. Apa yang bisa saya harapkan jika hanya mengandalkan satu atau dua staf ahli?” ujar Ramadhan saat berbagi kisah dengan okezone belum lama ini.

Mantan jurnalis yang malang melintang hidup di berbagai negara ini rela mengalokasikan gajinya untuk membayar honor para asistennya. Selama ini, Ramadhan mengaku tak memiliki kendala akan hal tersebut. “Gaji anggota dewan kan tidak sedikit, ya kita bagi-bagi rezeki lah. Kalau menjadi anggota DPR orientasinya kekayaan, maka tak akan tercapai,” tandasnya.

Ramadhan mengaku jika cara tersebut dilakukannya karena terinspirasi para senator di Amerika Serikat. Selama enam tahun menjadi jurnalis di Negeri Paman Sam, Ramadhan banyak mempelajari tata kelola pemerintahan dan manajemen pekerjaan para senator Amerika.

“Setiap senator memiliki banyak staf. Sehingga seluruh tugasnya bisa dilakukan dengan baik. Kalau hanya memiliki dua staf saya tak yakin pekerjaan bisa dilakukan dengan maksimal,” tandas alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia ini.

Tak hanya itu, Ramadhan juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki wakil rakyat lainnya. Karena lama berkecimpung di dunia jurnalis, Ramadhan menjadi satu-satunya anggota DPR yang memiliki media massa untuk melaporkan kinerja yang telah dilakukannya kepada publik. Media yang dimiliki Ramadhan majalah Garasi (Gardu Aspirasi) dan situs www.ramadhanpohan.com.

Dari karyanya tersebut, pria yang lahir di Pematang Siantar 6 Desember 1966 ini berhasil mendapatkan penghargaan dari Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai anggota parlemen pertama yang memiliki website berisi informasi mengenai aktivitas keparlemenan setiap hari. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Jaya Suprana pada November 2009 lalu.

Berkarir menjadi seorang jurnalis membuat Ramadhan Pohan harus bersikap generalis. Dia bisa berdiskusi dengan sejumlah orang penting baik dari nasional ataupun internasional. Bahkan, sebagai wartawan Indonesia yang bertugas di Amerika, Ramadhan kerap keluar masuk Gedung Putih untuk menunaikan tugasnya sebagai seorang kuli tinta.

Namun, prestasi yang langka diperoleh para jurnalis lain tersebut tidak membuat Ramadhan puas. Muncul keinginan dari pribadi Ramadhan untuk berkecimpung langsung ke dunia politik. Sebab, menjadi wartawan hanya bisa melihat dan melaporkan apa yang terjadi, tetapi tak bisa turut serta mengambil kebijakan.

“Saya merasa hidup di Amerika sangat enak. Saya dan keluarga bisa menikmati liburan kapan saja dengan tenteram. Tetapi lama-lama terasa hambar. Saya khawatir sampai tua nanti saya masih berada di Amerika dan tidak bisa memberikan sesuatu buat bangsa saya,” ungkap pria yang sudah meliput berita ke 23 negara tersebut.

Akhirnya, Ramadhan pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan aktif dalam politik praktis setelah dirinya berdiskusi panjang lebar dengan istri tercinta, keluarga, dan sejumlah politisi serta aktivis yang selama ini berkawan baik dengan dirinya.

Pada Pemilu 2009 lalu Ramadhan resmi mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi kawasan Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan, dan Trenggalek. Kala itu, Ramadhan harus bersaing dengan putera Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro (Ibas). Beruntung, keduanya berhasil meraup suara cukup banyak dan lolos ke Senayan.

“Saya bergabung dengan Partai Demokrat selain memiliki kedekatan emosional dengan sejumlah petingginya, saya juga sangat mengidolakan sosok SBY. Di mata saya, SBY adalah sang demokrat sejati,” demikian kisah Ramadhan.
 
(teb)

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog