Menjelang ashar (20/5), cuaca panas mendadak berawan. Terik panas matahari yang membakar tertutup oleh awan, dan sepoi angin menyapu lembut wajah setiap pejalan kaki yang hilir-mudik, naik-turun, melewati tangga penghubung yang terletak di depan Hotel Sentral, memanjang hingga persis di samping gerbang kantor majalah alKisah, di Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur. Hijau aneka ragam pohon hias yang tertata rapi di sudut-sudut halaman kantor menambah asri dan sejuknya suasana majelis Zawiyah alKisah.
Satu demi satu jama’ah mulai memadati ruang majelis Zawiyah alKisah yang berada di ruang utama. Sebelum duduk, mata mereka sibuk memandangi foto-foto habaib yang terpajang rapi di sekeliling tembok ruangan. Meski sudah berkali-kali datang, seakan setiap jama’ah merasa tak lengkap bila tidak memandangi wajah-wajah sejuk mereka, para dzuriyah Rasulullah SAW. Selain, tentu harapan, semoga Allah melimpahkan cahaya, asrar, dan keberkahan mereka kepada kita semua, di dunia dan akhirat. Pukul 15.45 WIB, majelis Zawiyah alKisah sudah bergema dengan lantunan shalawat yang dipandu oleh pembawa acara, sembari menunggu jama’ah yang belum hadir. Puluhan jama’ah yang sudah hadir turut bersama-sama melantunkan shalawat.
Allahumma shalli `ala sayyidina muhammad Wa asyghilizh-zhalimin bizhalimin Wa akhrijna mimbaynihim salimin Wa `ala alihi wa shahbihi ajma`in
Suasana semakin khusyu’. Awan mendung yang seolah ingin segera mencurahkan butiran-butiran airnya seolah masih memberi kesempatan bagi jama’ah yang belum sampai di majelis agar tidak kuyup saat turun dari kendaraan atau berada di atas kendaraan, bagi yang mengendarai roda dua. Kehadiran nara sumber, Habib Hasan Ahmad Syahab, pengisi tetap pengajian hadits di Radio Keluarga Islam, Wadi, yang sudah tiba lebih dahulu, menambah sejuk dan damai suasana majelis.
Pukul 16.00 majelis pun dibuka. Pembacaan Wirdul Lathif bersama, seperti yang biasa dilakukan, mengawali majelis Zawiyah alKisah. Habib Hasan mengawalinya dengan memimpin Fatihah, selanjutnya pembacaan Wirdul Lathif dipimpin kembali oleh pembawa acara. Jama’ah pun terlena dalam lantunan bait-bait awrad dan doa-doa Wirdul Lathif, yang disusun oleh Waliyullah Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, untuk keberkahan, keselamatan, kemudahan, dan pemeliharaan bagi pembacanya, umat Rasulullah SAW, di dunia dan akhirat….
Setelah usai pembacaan Wirdul Lathif, Habib Hasan Syahab mulai menguraikan untaian-untaian ilmu dengan mensyarahkan sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, “Tidaklah beriman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai bagi saudaranya sebagaimana yang ia mencintai bagi dirinya sendiri.”
Anas bin Malik adalah sahabat agung yang sangat dicintai Rasulullah SAW. Nabi SAW pernah berpesan kepadanya tiga hal, "Bila engkau bertemu umatku, ucapkanlah salam, niscaya umurmu panjang. Bila masuk rumah, ucapkanlah salam, niscaya rumahmu penuh dengan rahmat. Dan shalatlah Dhuha, karena shalat Dhuha adalah shalatnya orang-orang awwabin al-abrar (orang-orang yang senantiasa bertaubat lagi mulia)."
Selengkapnya baca di alKisah edisi 12/2010, atau dapat Anda dengarkan melalui audio www.majalah-alKisah.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar