Zastrow Al Ngatawi, yang sebelumnya dikenal sebagai asisten pribadi mendiang mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, adalah orang yang menyulap suasana ponpes yang sarat dengan kegiatan pengajian kitab kuning menjadi ajang pertunjukan musik. Dalam pertunjukan itu, Iwan Fals hadir sebagai bintangnya.
Zastrow mengatakan, pertunjukan ini merupakan pertunjukan terakhir dalam rangkaian road show yang diadakan di tujuh ponpes di Jawa, dalam tajuk Perjalanan Spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur. Tujuannya tak lain adalah ingin menghidupkan kembali pesantren sebagai pusaran kebudayaan dan beragam kesenian. "Pesantren itu bukan sarang teroris. pesantren ada di tengah, sebagai pusatnya kebudayaan," katanya.
Setidaknya enam lagu ditampilkan Iwan Fals, yaitu "Ibu", "Bongkar", "Tikus Kantor", "Wakil Rakyat", "Yang Terlupakan", dan lagu terbarunya "Tanam dan Siram". Para fans Iwan yang tergabung dalam Orang Indonesia pun tak luput dari ingar-bingar pertunjukan meski hanya dapat menyesaki halaman luar ponpes.
Dengan cukup piawai Zastrow mengendalikan setiap penampilan Iwan Fals dengan disisipi pesan-pesan moral dan agama. "Dengan bermusik pun kita bisa mengaji. Inilah gunanya kebudayaan," katanya seperti dikutip kompas.com.
Hampir di setiap pengantarnya, Zastrow juga menyisipkan pesan satir terkait kasus-kasus korupsi yang bermunculan akhir-akhir ini di pemerintahan Indonesia. Seperti saat mengantarkan salah satu lagu teranyar Iwan Fals, "Tanam dan Siram", Zastrow mengatakan, "Tanam pohon dari sekarang, untuk kehidupan dan juga untuk membasmi hama. Hama ini tak hanya ada di pohon, tetapi juga di birokrasi," katanya.(Nu/sbl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar