Penelitian juga menemukan, pejabat korup yang menyalahgunakan kekuasaan, 60% menderita penyakit berat dan cepat meninggal
Hidayatullah.com—Belum lama ini, Yale University dan University of California di Amerika, melakukan survei berkelanjutan terhadap 7.000 penduduk Desa Alameda California, sedangkan Pusat Survei dan Penelitian University of Michigan melakukan survei berkelanjutan terhadap lebih dari 2.700 orang selama 14 tahun. Ketiga universitas tersebut berkesimpulan yang sama: "baik dan jahat mempengaruhi panjang pendeknya usia manusia”.
Para peneliti dalam topik studi "Bagaimana hubungan sosial mempengaruhi tingkat kematian manusia," secara mengejutkan menemukan bahwa: seseorang yang sangat suka membantu orang lain, dan hidup harmonis dengan orang lain, usianya secara signifikan lebih panjang daripada yang diperkirakan, terutama pada laki-laki. Sebaliknya, orang yang berniat hati jahat, egois serta tidak bisa hidup harmonis dengan orang lain, tingkat kematiannya lebih tinggi dari manusia normal sebesar 1,5-2 kali lipat. Perbedaan ras, tinggi rendahnya penghasilan, aktivitas olahraga dan gaya hidup, semua itu tidak dapat mempengaruhi kesimpulan bersifat umum ini.
Dr Williams yang terkenal sebagai spesialis kardiovaskular di Amerika, sejak dini pada tahun 1958 sudah melakukan penelitian berkelanjutan terhadap 500 mahasiswa kedokteran. Setelah 25 tahun kemudian, ia menemukan, di antara mereka yang mempunyai sikap permusuhan yang kuat atau agak kuat terhadap orang lain, tingkat kematian kelompok ini mencapai 96%, Dalam kelompok tersebut orang yang terserang penyakit jantung ternyata lima kali lipat lebih besar dari orang lain.
Dokter Brasil Martins mengadakan penelitian terhadap 583 pejabat korup yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri, melalui pengamatan dan penelitian selama 10 tahun akhirnya ia menemukan: dibandingkan dengan pejabat yang bersih, kelompok pejabat korup tersebut 60% menderita penyakit berat atau meninggal.
Penelitian medis modern menunjukkan bahwa orang yang berorientasi pada kebaikan, orang dengan taraf kondisi pikiran yang tinggi, perasaannya penuh kegembiraan, syaraf pusat otak dan pengaturan sistem endokrin normal, bagaikan "lonceng biologis" yang berputar secara teratur. Ini pertanda kondisi mikroba dalam tubuh sangat stabil.
Tampaknya mengutamakan pembinaan moralitas seyogianya menjadi dasar untuk hidup sebagai manusia, terlebih merupakan landasan penting bagi perawatan diri. Dalam kitab kuno "Huang Di Nei Jing" disebutkan: "Hidup tanpa peduli pada nama dan keuntungan, memandangnya seolah tiada, hawa murni bangkit karenanya; pikiran terjaga secara intern, penyakit tidak ada celah untuk datang. [Minghui Net/erb/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com—Belum lama ini, Yale University dan University of California di Amerika, melakukan survei berkelanjutan terhadap 7.000 penduduk Desa Alameda California, sedangkan Pusat Survei dan Penelitian University of Michigan melakukan survei berkelanjutan terhadap lebih dari 2.700 orang selama 14 tahun. Ketiga universitas tersebut berkesimpulan yang sama: "baik dan jahat mempengaruhi panjang pendeknya usia manusia”.
Para peneliti dalam topik studi "Bagaimana hubungan sosial mempengaruhi tingkat kematian manusia," secara mengejutkan menemukan bahwa: seseorang yang sangat suka membantu orang lain, dan hidup harmonis dengan orang lain, usianya secara signifikan lebih panjang daripada yang diperkirakan, terutama pada laki-laki. Sebaliknya, orang yang berniat hati jahat, egois serta tidak bisa hidup harmonis dengan orang lain, tingkat kematiannya lebih tinggi dari manusia normal sebesar 1,5-2 kali lipat. Perbedaan ras, tinggi rendahnya penghasilan, aktivitas olahraga dan gaya hidup, semua itu tidak dapat mempengaruhi kesimpulan bersifat umum ini.
Dr Williams yang terkenal sebagai spesialis kardiovaskular di Amerika, sejak dini pada tahun 1958 sudah melakukan penelitian berkelanjutan terhadap 500 mahasiswa kedokteran. Setelah 25 tahun kemudian, ia menemukan, di antara mereka yang mempunyai sikap permusuhan yang kuat atau agak kuat terhadap orang lain, tingkat kematian kelompok ini mencapai 96%, Dalam kelompok tersebut orang yang terserang penyakit jantung ternyata lima kali lipat lebih besar dari orang lain.
Dokter Brasil Martins mengadakan penelitian terhadap 583 pejabat korup yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri, melalui pengamatan dan penelitian selama 10 tahun akhirnya ia menemukan: dibandingkan dengan pejabat yang bersih, kelompok pejabat korup tersebut 60% menderita penyakit berat atau meninggal.
Penelitian medis modern menunjukkan bahwa orang yang berorientasi pada kebaikan, orang dengan taraf kondisi pikiran yang tinggi, perasaannya penuh kegembiraan, syaraf pusat otak dan pengaturan sistem endokrin normal, bagaikan "lonceng biologis" yang berputar secara teratur. Ini pertanda kondisi mikroba dalam tubuh sangat stabil.
Tampaknya mengutamakan pembinaan moralitas seyogianya menjadi dasar untuk hidup sebagai manusia, terlebih merupakan landasan penting bagi perawatan diri. Dalam kitab kuno "Huang Di Nei Jing" disebutkan: "Hidup tanpa peduli pada nama dan keuntungan, memandangnya seolah tiada, hawa murni bangkit karenanya; pikiran terjaga secara intern, penyakit tidak ada celah untuk datang. [Minghui Net/erb/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar