Ketika seluruh Puak-puak dan kabilah Arab mulai datang berbondong-bondong masuk islam, sekelompok dari Kindah Yaman yang dipimpin oleh Asy’ats bin Qais al-Kindy pada tahun 10 H datang ke Madinah. Mereka diterima dengan baik oleh Nabi SAW.
Dihadapan Nabi mereka berkata, “Kami adalah keturunan Aqil al-Murar (Hujr Akil al-Murar ibn ‘Amr c. 425-c. 458) dan engkau juga keturunannya…..….”
Ibnu Abbas ra dalam tafsirnya mengenai surat at-Taubah diatas mengatakan: “Kata kalangan kamu itu menunjukan seluruh puak-puak Arab pada masa itu, tidak ada satu kabilahpun dalam kalangan masyarakat Arab yang tidak ikut melahirkan Muhammad, baik itu Mudhar-nya, Rabiah-nya, Yaman-nya, maupun kabilah-kabilah lain.” Bila ditilik dari silsilah asal bangsa Arab dan melihat tradisi kekerabatan antara semua kabilah dan puak-puak Arab dimasa lalu maka kita bisa memahami kenapa semua orang-orang Arab zaman dahulu merasa memiliki Muhammad.
Sayyiduna ‘Izzul-’Arabi Muhammad SAW, yang disebut Abul Qosim bin Abdullah bin Abdul Mutholib (Syaibatul Hamd) bin Hasyim bin (Amr) bin Abdumanaf (al-Mughirah) bin Qushaiy (Zaid) bin Kilab bin Murrah) bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Silsilah beliau, berpuncak pada Adnan salah seorang keturunan Nabi Isma’il as.
Dari keturunan Ali bin Abi Tholib adalah cucu-cucu beliau dari Bani Alawi.
Dari keturunan Abdul Muthalib terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Ja’far dan Agil
(Bani Abu Thalib), Bani Abbas, Bani Harits, Bani Abu Lahab.
Dari keturunan Abdu Manaf terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Umayyah, Bani
Abdusy Syams, Bani Muthalib, Bani Naufal.
Dari keturunan Qushaiy terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Abdul Uzza, Bani
Abduddar. Diantara mereka yang ada bertanggung jawab terhadap pengelolaan Ka’bah.
Dari keturunan Kilab terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Zuhrah
Dari keturunan Murrah terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Tamim, Bani Makhzum
Dari keturunan Ka’ab terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Adiy, Bani Jumuh, Bani
Sahm.
Dari keturunan Luaiy terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Amir bin Luaiy.
Dari keturunan Ghalib terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Taim al-Adram.
Dari keturunan Fihr terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani al-Harits, Bani Muharib,
dan Fihr yang menurunkan seluruh anak-anak Quraisy.
Dari keturunan Kinanah terhimpun sebagai kerabat beliau: Semua keturunan Kinanah,
termasuk anak cucu keturunan Abdul Manat dan keturunan Malik, Milkan, Hidal, Amr bin
Kinanah.
Dari keturunan Khuzaimah terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Asad, Bani al-Qarah
(yaitu Bani al-Haun bin Khuzaimah)
Dari keturunan Mudrikah terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Hudzail.
Dari keturunan Ilyas terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Tamim dan
saudara-saudaranya, Bani Dhubbah, Bani Muzinah, Bani Rabbab, Semua anak-anak dari
Bani Taim, Bani Adiy, Bani Tsaur, Bani Akl.
Dari keturunan Mudharr terhimpun sebagai kerabat beliau: Semua Kabilah Qais, Sulaim,
Mazin, Fazarah, Abs, Asyja’, Murrah, semua orang Bani Dzibyan, Ghatafan, Aqil,
Qusyair, al-Hatisy, Bani Tsaqif, Bani Sa’ad, semua orang Hawazin, Muharib, Adwan,
Fahm, Bahilah, Ghina, ath-Thafawah, dan semua orang Qais.
Dari keturunan Nizar terhimpun sebagai kerabat beliau: Kabilah-kabilah Rabi’ah,
seperti kabilah Bakar, Taghlib dan Kabilah Anz. Termasuk didalamnya semua anak-anak
Bani Wail, Abdul Qais beserta seluruh anak kabilahnya, Kabilah Anzah, Kabilah
an-Nimr bin Qasith.
Dari keturunan Ma’ad terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Ayyad.
Dari keturunan Adnan terhimpun sebagai kerabat beliau: Bani Akk dan Bani Ghafiq.
Dari keturunan Ibrahim ‘alaihimassalam terhimpun sebagai kerabat jauh beliau: Bani
Ya’qub dan Ishad bin Ishaq putra Ya’qub ‘alaihimassalam. Bani Ishad telah punah
dalam sejarah.
Dari Bani Qudha’ah dan Kabilah-kabilah Qohthan, terhimpun sebagai kerabat jauh
beliau: Kaum Anshar (kabilah Aus dan Khazraj) di Madinah dan Kabilah-kabilah Yaman
(Himyar dan Kahlan). Mereka keturunan Nuh dan Hud ‘alaihimassalam. Dan secara umum
nasab bapak-bapak mereka bertemu dengan Nasab Rasulullah saw pada ‘Aabir (Eber,
bapak bangsa Ibrani) bin Shalih (Shelach) bin Arfakhsyad (Arphaxad) bin Sam bin Nuh
(Shem bin Noah) yang diberkati, yang merupakan datuk tertua dari bangsa Semit (Arab
dan Yahudi).
——————————
Dalam Mustadrak Al-Hakim 4: 73, kitab ma’rifah Ash-shahabah, fadhail Quraisy,
disebutkan: Abdullah bin Umar berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di halaman
rumah Nabi saw ada seseorang perempuan lewat di dekat kami, kemudian salah seorang
laki-laki dari suatu kaum berkata: Ini puteri Muhammad saw. Kemudian Abu Sofyan
berkata: Muhammad di Bani Hasyim seperti tanaman di tengah-tengah jerami. Kemudian
perempuan itu pergi dan menceritakan kepada Nabi saw.
Kemudian Nabi saw keluar dan nampak marah di wajahnya lalu bersabda:
“Alangkah menyakitkan kata-kata yang sampai padaku tentang suatu kaum? Sesungguhnya
Allah swt menciptakan tujuh langit dan memilih yang tertinggi, kemudian menempatkan
padanya makhluk yang dikehendaki-Nya. Kemudian Dia menciptakan makhluk lalu memilih
keturunan Adam dari makhluk-Nya, memilih Arab dari keturunan Adam, memilih keturunan
Mudhar dari kalangan Arab, memilih suku quraisy dari keturunan Mudhar, memilih Bani
Hasyim dari suku quraisy, dan memilih aku dari Bani Hasyim. Aku adalah dari Bani
Hasyim dari orang-orang pilihan. Barangsiapa yang mencintai orang Arab karena
mencintaiku maka aku mencintai mereka, barangsiapa yang membenci orang Arab karena
membenciku maka aku membenci mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar