Sebab Terjadinya Perang
Menggali Parit
Perang ini disebut Perang Ahzab karena dalam peperangan ini tentara iblis bersekutu dari berbagai bangsa dan kabilah, yaitu: Quraisy, bangsa Arab dari kabilah Ghothofan dan sekutunya, serta bangsa Yahudi. Bahkan kaum munafikin pun tak mau ketinggalan. Alhasil, kekuatan mereka (tentara sekutu) mencapai 10.000 personil, sedang kekuatan kaum muslimin hanya 3.000 personil. Harus diketahui bahwa istilah ahzab dalam al-Qur'an adalah para umat yang sepakat dalam memusuhi para nabi.
Perang ini juga disebut dengan Perang Khondaq (parit)
karena Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat menggali
parit sebagai siasat perang untuk melindungi Madinah dari kepungan
musuh dan memperkecil kekalahan.
Quraisy merasa tidak berdaya melenyapkan Rosululloh
shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat jika mereka bertindak
seorang diri. Terlebih setelah melihat apa yang mereka alami pada Perang
Badar, Uhud, dan kerugian-kerugian lain dari pembajakan yang dilakukan
oleh kaum muslimin terhadap kafilah dagang mereka selama ini. Oleh
karena itu, pada tahun ke-5 H, mereka menyusun strategi baru yaitu
bersekutu dengan kabilah-kabilah yang lain dari bangsa Arab dan bangsa
Yahudi. Hal ini sangat tepat bagi mereka karena orang-orang kafir di
sekitar jazirah mulai merasakan ancaman dakwah Islam, terlebih lagi
Yahudi Bani Nadhir dan Bani Qoinuqo'yang telah menuai buah pahit akibat
pengkhianatan mereka sehingga diusir oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi
wasallam dari Madinah. Maka tokoh-tokoh Yahudi tersebut berangkat ke
Makkah untuk mendorong Quraisy berperang melawan kaum muslimin serta
memuji agama jahiliah. Mereka menemui kabilah Ghothofan dan menyatakan
kaum Yahudi dan Quraisy telah bersyarikat untuk memerangi kaum muslimin.
Ketahuilah bahwa perang adalah khid'ah atau siasat tipu
daya. Sebab itu, siasat pada suatu peperangan berbeda dengan siasat pada
perang yang lainnya. Tentara kaum muslimin yang jauh lebih sedikit
jumlahnya daripada pasukan musuh dan dikepung dalam kota, siasat
perangnya jelas berbeda dengan siasat ketika Perang Badar atau Uhud pada
tempat yang terbuka. Tatkala Rosululloh mendengar berita kedatangan
pasukan ahzab, beliau memerintahkan para sahabat untuk menggali parit
atas usulan Salman al-Farisi karena beliau memiliki pengalaman dari
negerinya (Persia) tatkala mereka berperang melawan Romawi jika mereka
dikepung musuh dalam kota maka mereka menggali parit untuk menghalau
musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar