CYBER SABILI-RIYADH: Raja Saudi Abdullah menyuarakan kecemasannya atas pembunuhan terhadap komunitas Sunni di Lebanon dan mendesak diambilnya tindakan untuk mencegah perselisihan sektarian yang disebabkan pengaruh dari konflik di negara tetangga Libanon, Suriah.
Kerajaan Saudi sangat prihatin yang mendalam atas insiden di Tripoli (di Lebanon utara), terutama penargetan salah satu sekte utama Lebanon, kata Raja Abdullah yang bermaksud pada kaum Sunni.
Ia menyampaikan hal ini dalam pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Lebanon, Michel Sleiman, lapor kantor berita pemerintah Saudi, SPA, Selasa malam (22/5/12).
Raja Abdullah mendesak Sleiman untuk bertindak dalam mencegah krisis ini karena berpotensi berkembang menjadi konflik sektarian di Lebanon, yang bisa menyeretnya kembali ke dalam perang saudara, kata SPA.
Pemimpin tertinggi Sunni juga mendesak pihak Libanon untuk mencegah meningkatnya ketegangan, dengan mengutamakan kepentingan Libanon keatas semua kepentingan faksi lain, dan mencegah campur tangan pihak luar yang menginginkan kerusakan, baik untuk Lebanon atau kawasan Arab pada umumnya.
Di Lebanon selama 10 hari terakhir ini, terjadi bentrokan antara faksi-faksi pendukung rezim Suriah Presiden Bashar al-Assad dan mendukung pemberontakan Suriah.
Seorang ulama Sunni terkenal disebabkan mendukung pemberontak Suriah dan pengungsi ditembak mati pada Ahad (20/5/12) bersama dengan teman oleh tentara Lebanon di Lebanon utara dalam insiden yang tidak jelas dan sedang diselidiki oleh pihak berwenang.
Pembunuhan itu memicu gelombang protes Sunni di beberapa bagian negara multi-konfesional itu.(dwn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar