Wartaislam.com - Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri maupun Peraturan Gubernur tentang kegiatan jemaat Ahmadiyah dirasa belum cukup mampu meredam konflik dengan umat Islam. Kedua peraturan tersebut juga dinilai masih mandul dalam mengatur keberadaan jemaat Ahmadiyah di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih seringnya terjadi konflik antara umat Islam dengan Ahmadiyah.
“Jalan keluarnya di bubarkan atau membentuk agama sendiri sehingga konflik dengan umat Islam tidak terus terulang,”saran Sekretaris Umum MUI Jabar, Drs.Rafani Akhyar, di Bandung, Sabtu (9/4/2011) kepada wartaislam.com
Lebih jauh, Rafani yang juga anggota Tim Pengkaji Ahmadiyah bentukan Pemprov Jabar menyatakan bahwa untuk menindaklanjuti Pergub Jabar no 12 tahun 2011, pihaknya melakukan safari ke berbagai daerah di Jabar. Selama safari ini pihaknya mengambil kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat Jawa Barat, khususnya umat Islam menginginkan Ahmadiyah dibubarkan.
Meski pihaknya belum mengeluarkan kesimpulan akhir, namun aspirasi yang diserap dari umat Islam di Jawa Barat sudah mengerucut bahwa jalan keluar dari konflik adalah Ahmadiyah harus di bubarkan. Dirinya juga mengakui jika peraturan yang belum sepenuhnya efektif mampu meminimalisir aktivitas Ahmadiyah.
Untuk itu Rafani mengaku, dalam waktu dekat tim akan melaukan rekomendasi kepada Gubernur Jabar untuk mengambil kebijakan lebih lanjut. Namun saat didesak wartaislam.com, apakah tim juga akan merekomendasikan kepada presiden untuk segera mengeluarkan keppres tentang pembubaran Ahmadiyah?
“Ya kita lapor dulu kepada gubernur, nanti biar gubernur saja yang melakukan kebijakan lebih lanjut,” kilahnya.
Rafani menambahkan, bahwa tim yang dibentuk tersebut terdiri dari berbagai unsur antara lain, MUI, Polda, Kodam, Kejati, Pemprov dan Kementerian Agama. Masing-masing unsur terdiri dari dua orang. Tim sendiri akan berusaha maksimal memberi masukan yang obyektif kepada Gubernur Jabar.
Dirinya juga menyambut baik dengan adanya beberapa anggota Ahmadiyah yang bertaubat dan melakukan syahadat kembali.Namun Rafani juga meminta agar jemaat Ahmadiyah yang sudah mengaku taubat tersebut terus mendapat binaan dan bimbingan.
“Harus terus dipantau dan dibina agar tidak kembali lagi,” pungkas Rafani.
(wi002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar