Bolivia (SI ONLINE) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez menyebut setelah melakukan intervensi militer di Libya, AS dan negara-negara barat akan melakukan agresi barunya terhadap bangsa-bangsa lain dan kini bangsa Suriah menjadi target selanjutnya.
Presiden Chavez dalam pidatonya, Rabu (30/3/2011) menegaskan kembali kecamannya atas serangan negara-negara Barat ke Libya dan menyebut serangan ini punya motivasi ingin menguasai cadangan minyak negara ini. Chavez juga mengutuk keras upaya menciptakan kerusuhan dan kekacauan di Suriah.
Senada dengan Chavez, Wesley Kanne Clark, Jenderal Purnawirawan bintang empat Angkatan Darat Amerika Serikat, justru memiliki bukti mengenai rencana agresi AS ke beberapa negara.
Sebuah video yang beredar di Youtube (http://www.youtube.com/watch?v=FNQiL-TPobM) dan di upload
pada 22 Maret 2011 lalu. Video tersebut berisi wawancaran Clark pada 2 Maret 2007.
Dalam video tersebut, Clark mengatakan, Donald Rumsfeld yang saat itu menjabat sebagai menteri pertahanan mengatakan akan melakukan perang ke sejumlah negara setelah tragedi 11 September 2001.
Clark mengungkapkan, ia sempat membaca memo, bagaimana menginvasi negara-negara dalam kurun waktu lima tahun ke depan. “Negara itu adalah Suriah, Lebanon, Somalia, Sudan, Iran, Libya,” ucap Clark.
Clark menambahkan, "motif dari semua ini ujung-ujungnya adalah minyak, negara-negara kaya minyak yang dianggap tidak kooperatif dengan kepentingan Amerika lah yang masuk dalam list diatas."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar