Muslim Prancis
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Para pemimpin agama di Perancis, Rabu (30/3), memperingatkan dampak rencana debat tentang sekularisme dan Islam yang bakal digelar di negeri Menara Eiffel. Debat itu dikhawatirkan hanya akan mengakibatkan pelanggaran lebih jauh lagi terhadap Islam—agama terbesar kedua di Perancis.
Konferensi Pemimpin Agama di Perancis mengatakan, perdebatan dalam rangka penghormatan sistem sekuler di Perancis tidak bisa dilaksanakan karena hanya menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut. Acara itu juga dinilai hanya mempromosikan perasaan permusuhan dan bias terhadap Islam yang dianut oleh lebih dari enam juta warga Perancis.
Para pemuka agama besar yang meliputi, Islam, Katolik, Yahudi, Protestan, Ortodoks dan Buddha, mengecam Partai Presatuan untuk Rakyat—yang dipimpin Presiden Nicolas Sarkozy—karena menyelenggarakan diskusi tersebut, meski mereka kubu mayoritas.
Partai yang berkuasa di Perancis ini menderita kekalahan dalam pemilihan lokal kemudian menyerukan debat nasional tentang sekularisme minggu depan. Sejumlah pihak menilai acara itu sebagai upaya untuk meraih kembali suara pemilih yang meninggalkan partai dan berbalik mendukung sayap kanan (Partai Front Nasional Perancis).
Sejumlah kritikus berpendapat, masalah-masalah yang disorot oleh partai yang berkuasa seperti kerudung, makanan halal di sekolah dan shalat di jalan-jalan di luar masjid, utamanya ditujukan terhadap Islam. Dan forum yang akan digelar Sarkozy akan menimbulkan permusuhan terhadap umat Islam.
Konferensi Pemimpin Agama di Perancis mengatakan, perdebatan dalam rangka penghormatan sistem sekuler di Perancis tidak bisa dilaksanakan karena hanya menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut. Acara itu juga dinilai hanya mempromosikan perasaan permusuhan dan bias terhadap Islam yang dianut oleh lebih dari enam juta warga Perancis.
Para pemuka agama besar yang meliputi, Islam, Katolik, Yahudi, Protestan, Ortodoks dan Buddha, mengecam Partai Presatuan untuk Rakyat—yang dipimpin Presiden Nicolas Sarkozy—karena menyelenggarakan diskusi tersebut, meski mereka kubu mayoritas.
Partai yang berkuasa di Perancis ini menderita kekalahan dalam pemilihan lokal kemudian menyerukan debat nasional tentang sekularisme minggu depan. Sejumlah pihak menilai acara itu sebagai upaya untuk meraih kembali suara pemilih yang meninggalkan partai dan berbalik mendukung sayap kanan (Partai Front Nasional Perancis).
Sejumlah kritikus berpendapat, masalah-masalah yang disorot oleh partai yang berkuasa seperti kerudung, makanan halal di sekolah dan shalat di jalan-jalan di luar masjid, utamanya ditujukan terhadap Islam. Dan forum yang akan digelar Sarkozy akan menimbulkan permusuhan terhadap umat Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar